Part 13 - Bandung

205 16 2
                                    

Selamat membaca:)

PART 13 - BANDUNG

Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, hari ini keluarga Alfariz akan berkunjung ke Bandung, tepat dimana Tara dan Bastian tinggal sekarang. Begitu mobil milik keluarga Alfariz terparkir di sebuah rumah minimalis, Anin langsung melompat turun dari mobil dan berlari menuju teras untuk memeluk Tara dengan erat.

"OMAMAAAAAAAA."

"Yaampuunnn pelan-pelan nduukk." sahut Tara. Setelahnya ia mengecup kening cucu perempuan satu-satunya itu.

Anin kemudian melepas pelukan dan beralih memeluk Bastian yang sudah merentangkan kedua tangan hendak menyambutnya. Anin mengecup pipi sang kakek berkali-kali.

"Kangen paaa." ujar Anin.

Pelukan antara Bastian dan Anin segera terlepas begitu Angga menarik kerah baju Anin, membuat adiknya itu sempat terhuyung ke belakang.

"Apasih!!" ujar Anin ngegas.

"Koper lo ambil sana." titah Angga. Anin seketika mendelik.

"Kok nggak lo bawain sekalian sih?!"

Angga tidak berucap apa-apa. Ia beralih menyalimi tangan sang kakek lalu memeluk kakeknya dengan singkat. Membiarkan Anin yang dilanda kekesalan kembali berjalan ke arah mobil dengan menghentakkan kaki.

Abi yang melihat kelakuan Angga hanya terkekeh pelan, padahal koper Anin sudah berada di teras dan Angga yang membawanya. Abi kemudian beralih menatap Deva dan Rania yang masih memeluk Tara, ia bergantian mencium tangan Tara setelah Rania dan Deva melepas pelukan mereka.

"Assalamu'alaikum oma." salam Abi.

"Waalaikumsalam, mas gimana? Sehat?" Abi melepas pelukan lalu mencium pipi Tara sekilas.

"Mas sehat oma, oma gimana?"

"Oma sehat. Mas udah makan belum? Masuk yuk, oma bikin sop buntut kesukaan kamu."

"Omama mu tuh udah heboh dari kemaren karena tau kamu mau kesini." sindir Bastian.

Tara mendelik. Ia menatap Bastian sambil mendesis, sedangkan Bastian hanya membiarkan saja dan beralih untuk memeluk Abi dengan erat.

"Ayok masuk mas."

Ucapan Tara membuat pelukan Abi dan Bastian terlepas. Abi kemudian tersenyum lalu masuk ke dalam rumah dengan Tara yang menggandeng tangannya. Langkahnya diikuti Anin yang mencak-mencak dibelakang karena ditipu oleh Angga. Sedangkan Angga, Rania, dan Deva sudah masuk ke dalam rumah lebih dulu.

0_0

Angga dan Anin menonton drama dengan tenang di kamar Abi yang berada di rumah milik Tara dan Bastian. Keduanya duduk anteng dengan menyenderkan punggung pada kepala ranjang, tak lupa sesekali tangan mereka meraih camilan untuk dimasukkan ke dalam mulut.

"Bang, gue mau tanya." sahut Anin tiba-tiba.

"Apa?"

"Gue mau ikut ekskul dance. Dibolehin ga ya sama papa mama?"

"Boleh kali." ujar Angga acuh.

Plak!!

Suara renyah pertemuan telapak tangan Anin dengan lengan Angga menggema di area kamar milik kakak mereka.

"Apasih?!" sewot Angga.

"Jawab yang bener dong." kesal Anin.

OUR FAMILY!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang