Part 30 - Bicara

167 14 3
                                    

Selamat membaca:)

PART 30 - BICARA

Deva, Rania, Angga, dan Anin keluar dari ruang BK setelah berbicara dengan pak Ahmad dan juga wali dari Alex, Jackson. Setelah keluar dari ruang BK, Deva berbalik menatap Angga dengan tegas.

"Abang pulang sama mama sama adek. Motor kamu biar papa yang bawa, jangan keluar rumah sebelum papa pulang. Papa mau ngobrol dulu sama papanya Alex."

Angga kemudian mengangguk dan memberikan kunci motornya pada Deva. Ia kemudian berbalik menjauh dengan diikuti Anin dan Rania di belakangnya.

Setelah kepergian istri dan juga anak-anaknya, Deva hanya diam menunggu Jackson selesai bicara dengan pak Ahmad di depan ruang BK. Ia menunggu dengan sabar dan sampailah dimana Jackson keluar dari ruang BK dan tatapan keduanya bertemu lagi.

"Dev." panggil Jackson dengan canggung.

"Emmm, mau ngobrol sebentar." ujar Deva.

Jackson kemudian mengangguk dan keduanya berjalan beriringan menuju kantin. Pembelajaran masih berlangsung karena jam istirahat pertama baru saja usai sehingga sudah dipastikan kantin dalam keadaan sepi. Sesampainya di kantin, keduanya memilih untuk duduk di sebuah bangku yang menghadap lapangan sepak bola lalu memesan minuman. Kecanggungan bisa terlihat dari jarak yang terbentang antara keduanya. Setelahnya Deva dan Jackson sama-sama diam dan tidak ada yang membuka suara sama sekali bahkan ketika minuman keduanya hanya tersisa sepertiga gelas. Hingga lama kelamaan Deva tidak tahan dengan keheningan yang melanda dan Deva mulai menatap lawan bicaranya dan memberanikan diri untuk membuka suara.

"Jack." panggil Deva. Jackson kemudian balik menatap lawan bicaranya dan menunggu Deva melanjutkan.

"Gue mau minta maaf, atas nama Angga, dan atas nama gue pribadi sebagai ayahnya Angga. Karena anak gue, anak lo jadi babak belur, sampe hampir pingsan. Gue bakal tanggungjawab, gue bakal tanggung biaya rumah sakit sama biaya perawatannya Alex."

Jackson yang tidak menyangka bahwa Deva akan minta maaf padanya hanya menggeleng dan menepuk pundak Deva dengan ringan.

"Nggak usah nggak apa-apa. Lagian ini salah Alex juga, dan reaksi Angga itu wajar. Dia kayak gitu karena sayang sama adeknya." ujar Jackson. Laki-laki itu sempat menghentikan ucapannya dan tersenyum teduh.

"Kayak lo dulu." lanjutnya.

Mendengar ucapan Jackson, Deva hanya tersenyum pelan lalu terkekeh. Ia mengangguk dan membenarkan ucapan Jackson. Angga memang mewarisi beberapa sifatnya.

"Sekali lagi gue minta maaf ya. Kabarin aja kalo Alex kenapa-napa atau butuh apa-apa." ujar Deva tulus.

Jackson mengangguk dan berterimakasih. Deva masih sama seperti dulu, laki-laki itu masih laki-laki paling baik yang pernah Jackson temui. Padahal bisa saja saat ini Deva memaki dirinya, dulu Jackson yang mendekati Wina dengan tujuan yang buruk, lalu sekarang putranya mendekati putri Deva dengan cara yang kurang pantas, bahkan hingga memancing keributan besar seperti ini. Tapi Deva tetap minta maaf padanya karena Angga sudah membuat anaknya terluka.

Bahkan ketika Jackson melihat bagaimana Deva memberanikan diri untuk mengajaknya bicara hari ini sudah membuktikan bahwa laki-laki itu memanglah laki-laki yang baik. Deva memang tulus ingin meminta maaf padanya dan bertanggungjawab atas Alex padanya. Dan melihat bagaimana gesture santai laki-laki itu Jackson menyadari bahwa Deva sudah berdamai dengannya. Jackson jadi ingin berteman dengan laki-laki itu.

"Keluarga lu sehat Dev?"

"Sehat kok. Btw udah nikah lo sekarang? Dapet orang mana?" tanya Deva berusaha untuk membuka obrolan yang lebih santai. Mendengar pertanyaan Deva, seketika Jackson tersenyum kecil.

OUR FAMILY!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang