Part 3 - Lo gue

365 20 3
                                    

Selamat membaca:)

PART 3 - LO GUE

"Assalamu'alaikum..."

Abi masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ruang keluarga. Biasanya mama papa dan adik-adiknya ada di sana jika hari sudah malam seperti sekarang.

Abi mendekat dan langsung menyalami tangan Rania dan Deva secara bergantian. Lalu tak lupa Angga dan juga Anin yang mencium tangannya. Setelahnya Abi menaruh dua kotak makan berukuran besar ke atas meja.

"Ma ini ada rendang dari mami." ujar Abi.

Anin seketika melompat turun dari sofa dan mendekati meja berisi dua kotak rendang dari Wina.

"Yaampun mami pasti tau kalau anaknya mau makan rendang tapi mama gabisa masak rendang, makanya nyuruh mas Abi bawain." sindir Anin.

Rania yang mendengarnya hanya mendengus. Kakinya menendang kaki Anin yang sedang ngeleseh di karpet.

"Pindah aja kamu ke rumah mamimu." dengus Rania.

"Anaknya jangan ditendang dong." tegur Deva.

"Tau tuh, istri papa brutal banget." sinis Anin.

"Ya lagian jadi anak nyebelin banget nyindir-nyindir mulu."

"Padahal aku nyebelin gini tuh turunan dari mama."

Rania yang mendengar perkataan Anin seketika menegakkan punggung. Ia menipiskan bibir dan mendesis kesal.

"Gue jambak lu ye!! Sini lu!!"

Rania sudah berdiri dan hendak meraih rambut Anin.

"Ya Allah Ran jangan!!" panik Deva.

"Ya Allah ma!!" Abi berdiri untuk mengantisipasi jika saja Rania melakukan hal brutal.

"Ayo ma! Jambak aja ma! Tempeleng sekalian!" ujar Angga sambil bertepuk tangan mendukung gerakan brutal sang ibu.

"AAAAAAA TOLOOOONNGGGG."

Anin yang panik segera berlari dan berlindung di balik tubuh Abi. Sedangkan Rania sudah berada dalam dekapan Deva.

"Udah sayangkuuu, udah jangan marah-marah." ujar Deva kalem.

"Ya lagian anak lo tuh!!" sungut Rania kesal.

"Ya anak aku kan anak kamu juga."

Rania menghela napas kasar lalu melepaskan dekapan Deva lalu kembali mendudukkan diri di sofa. Diikuti Deva yang duduk di sofa sambil merangkul Rania dan mengelus lengan sang istri.

"Aku tau kamu lagi capek, mau aku bikinin lemon tea?" tawar Deva sambil mencium sisi kepala sang istri.

Rania menggeleng pertanda menolak. Ia malah memeluk Deva dengan mengalungkan kedua tangannya ke leher Deva dan mencium aroma sang suami dalam-dalam.

"Mau sama kamu aja."

Adegan romantis antara pasangan suami istri itu membuat orang lain yang ada di ruang keluarga tersebut berdecak. Terkecuali Abi, ia sudah terbiasa dengan pemandangan ini sejak dulu.

"Papa mama kalau mau bucin jangan disini dong, abang kan gapunya pacar. Ga ada yang bisa dipeluk-peluk." sindiran Angga hanya dibalas angin karena tidak ada jawaban dari Deva dan Rania. Membuat Angga mendengus dan beralih menatap televisi.

"Emang udah boleh pacaran?" tanya Anin.

"Kalau adek nggak boleh." sahut Angga dan Abi bersamaan.

"Dih." sinis Anin.

OUR FAMILY!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang