Selamat membaca:)
PART 27 - NIAT BUSUK
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dan para siswa mulai berhamburan untuk keluar dari kelas masing-masing. Ketika teman-teman sekelasnya keluar kelas, Anin malah menumpukan kepalanya di meja dan memejamkan mata. Jam telah menunjukkan pukul setengah tiga sore dan energi yang dimiliki Anin sudah terkuras habis. Melihat betapa lemasnya Anin seketika membuat Syena yang duduk disampingnya berdecak.
"Heh ayok pulang." ajak Syena.
"Ck, gue capek banget Sye." keluh Anin. Syena yang merasa Anin menjadi lebih lesu seketika menghela napas. Ia mengelus punggung Anin dengan pelan.
"Mau haid ya?"
"Kayaknya iya, pinggang gue rasanya kaya mau copot." keluh Anin.
"Chat abang lo gih. Biar disamperin di kelas." saran Syena.
"Gausah deh, gue langsung ke parkiran kaya biasanya aja." tolak Anin.
Setelahnya Syena hanya mengangguk dan keduanya berjalan keluar dari kelas dengan Syena yang merangkul Anin. Dan seperti biasa, keduanya berpisah di lorong penghubung kelas sepuluh dan sebelas. Syena pergi ke gerbang depan karena memang dijemput di sana dan Anin berbelok menuju parkiran siswa.
Sesampainya di parkiran, Anin segera berjalan menuju motor milik Angga. Setelahnya ia menunggu Angga yang katanya sudah menuju parkiran. Di sela-sela ia menunggu Angga, tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang melingkari pinggangnya. Membuat Anin seketika berjengit kaget dan reflek menoleh ke belakang.
"Eh!"
Begitu menoleh dan mendapati eksistensi Alex di sana, Anin seketika menjauhkan kepalanya karena menyadari jarak wajah keduanya terlalu dekat.
"Rok lo tembus." ujar Alex dengan singkat.
Alex sedikit menjauhkan tubuh dan menatap Anin yang berbalik menghadapnya sambil menunduk. Anin melihat ada sebuah jaket yang ia yakini jaket tersebut milik Alex sudah terpasang di pinggangnya. Anin seketika semakin menunduk malu. Wajahnya memerah karena cuaca yang panas bercampur dengan rasa malu yang membuat Anin ingin menghilang saat itu juga. Jantungnya juga berdebar dengan kencang hingga membuat Anin gugup setengah mati.
"Emmm, makasih kak. Sorry jaket lo harus kotor gara-gara gue." cicit Anin.
Melihat Anin yang menunduk dan berucap tanpa menatapnya membuat Alex gemas. Tangannya terangkat hendak mengelus rambut Anin namun belum sempat tangannya menyentuh rambut Anin, ada tangan lain yang menepis tangannya dengan kasar. Alex menoleh dan mendapati eksistensi Angga di sana. Alex yang melihatnya hanya tersenyum kecil.
"Minggir." ujar Angga datar.
Sedangkan Anin yang melihat keberadaan Angga seketika memucat. Entah kenapa aura kakaknya kali ini terlihat sangat berbeda, Angga terlihat sangat menyeramkan dengan tatapan datar penuh intimidasi milik laki-laki itu. Melihat Angga yang diliputi amarah membuat Anin seketika waswas, takut jika terjadi perkelahian antara kakaknya dan juga Alex.
"Abang..." cicit Anin berusaha meraih lengan Angga. Namun Angga malah menarik lengan Anin ke sampingnya, dengan kasar Angga melepaskan jaket yang melingkari pinggang sang adik lalu dibuangnya jaket itu jauh-jauh. Tindakan Angga sontak membuat Anin seketika melotot kaget.
"Abang!!" pekik Anin. Angga mengabaikan pekikan sang adik dan matanya beralih menatap Alex dengan tajam.
"Gue udah pernah bilang sama lo buat nggak main-main sama adek gue. Lo boleh mainin cewek manapun tapi pengecualian buat adek gue." ujar Angga penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR FAMILY!! [END]
Fanfiction[END] Sequel dari book "We Are Family!!" Bisa dibaca terpisah tapi lebih baik baca We Are Family dulu<3 ___________________________________________ "Anaknya jangan ditendang dong" "Kamu banyak-banyak jajan dong. Nggak usah hemat-hemat, uang mama s...