WELCOME! to our new brondong universe wkwk 💖💖
Enjoy!
---
CHAPTER 01 - BOCOR
Playlist: Frankie Valli - Can't Take My Eyes off You
----
Kantor DailyNews | 09.35
Riuh kantor tidak terelakkan begitu pak Hakim memberitahu bahwa ada hal yang mengguncangkan berita. Masing-masing reporter menyimak dengan baik spill kecil-kecilan yang harus mereka liput agar mendapatkan banyak views nanti.
Bekerja sesuai lini masing-masing, itu berarti mereka harus meliput berita dari berbagai sisi. Termasuk Raya—Rayadia Putri—yang harus meliput setiap berita dari sisi keluarga dan pendapatnya.
Meski sekalipun liputannya tidak mengandung unsur keluarga narasumber, ia tetap harus memasukkan sedikit-sedikit karena itu memang bagiannya. Atau sama sekali tidak akan diterima.
"Saya dapat kabar kalau Sarah Sastrawa bakal jadi tamu undangan spesial di Journey Fashion Week bulan depan. Ini bocoran khusus dari atasan dan saya minta kalian bekerja dengan baik. Buat berita ini jadi sorotan di setiap media. Bisa, kan?"
Tentu. Itu pekerjaan mereka.
Tanpa bumbu penyedap juga pasti sudah viral. Bagaimana bisa Sarah Sastrawa yang masih berusia dua puluh tahun menjadi tamu undangan di fashion show paling bergengsi satu Indonesia?
Rata-rata para model di sana saja yang sudah memiliki pengalaman lebih dari sepuluh tahun.
Bahkan Raya dan teman-temannya juga sempat terperangah mendengar kabar itu. Tapi buru-buru mereka simpan dan memikirkan langkah untuk mendapatkan sumber valid dari berita ini.
Sore ini. Sebelum reporter lain mengambil alih.
"Gercep banget, Han, hahahah. Udah ngontak siapa aja?" celetuk Raya ketika melihat Hana terburu-buru membereskan barang. Pasti ia sudah siap untuk wawancara.
"Ngontak manajemen yang ngadain fashion week. Mantep banget cowok gue punya kontaknya. Dan mereka bilang bersedia di wawancara eksklusif jam makan siang ini. So, wish me luck, Ray! Bye!" sahutnya riang. Sosok Hana yang sedikit berisi itu langsung menghilang di persimpangan.
Sementara Raya sendiri masih harus menentukan bagaiman cara yang ia pilih. Tanpa melihat profilnya, tentu Raya hafal siapa saja keluarga gadis muda itu. Tama Sastrawa—kakak laki-lakinya, dan Ardana Sastrawa—adiknya.
Ada juga pilihan kedua orangtua Sarah. Mamanya yang seorang fashion designer terkenal, juga ayahnya yang memegang kendali banyak perusahaan.
Mereka bukan keluarga yang selalu disorot sebelum ini. Tapi siapapun pasti tahu, dengan sekali lihat mereka adalah keluarga high value. Semuanya berkelas.
Kayaknya Sastrawa ini temennya mama sama papa, deh, batin Raya menebak.
Tanpa pikir panjang, Raya menelepon kakak laki-lakinya yang pasti sedang bekerja di sana. Meski begitu Raya tahu kalau Hima tidak akan pernah menolak telepon darinya.
Yah, meski kadang-kadang sambil marah.
"Hey, Brotha. How are you?" sapa Raya sembari terkekeh begitu mendengar gerutuan Hima di awal telepon tersambung.
"How are you apanya, ck. Butuh apa, Ray? Gue sibuk," balasnya dari seberang.
"Menurut lo keluarga Sastrawa yang paling enak diajak janji temu siapa? Ardan atau Tama?" tanya Raya to the point.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stable - Unstable
RomanceSatu atau dua kebetulan mungkin masuk akal. Tapi kebetulan kali ini membuat Rayadia Putri terlibat PDKT sat-set setelah mewawancarai designer muda terkenal--Tama Sastrawa. Bukan sosok lelaki dingin, namun tepat batasan. Bukan pula sosok yang cuek, n...