06 - Pulang

3.2K 184 2
                                    

Welcome back! 😍

Enjoy!


-o0o-

"Bisa dipertimbangkan," sahut Tama akhirnya. Kemudian lirikannya tertuju pada bando putih yang dikenakan Raya, "Kamu suka pakai bando? Buat apa kayak gini?"

"Cewek jaman sekarang suka, tau, pakai begini. Menurut aku pribadi enak aja. Bahkan aku udah pake dari dulu. Sekalian buat style juga," sahut Raya semangat.

---

CHAPTER 06 – Pulang

Playlist: Meghan Trainor - NO

---

Kantor DailyNews | 14.55

Dua hari ini kerjaan Raya dan timnya menggunung. Mulai dari Raya yang meliput live kegiatan latihan Journey Fashion Week dari pagi hingga malam, juga esoknya yang harus langsung terjun meliput konferensi pers timnas Indonesia.

Penuh desak oleh wartawan sedikit membuat Raya emosi karena hawa panas di sekitarnya. Gadis itu tidak suka panas sama sekali. Sedikit, oke. Tapi kalau orangnya sebanyak ini?!

Sementara Hana dan yang lain juga tidak berdiam diri. Pak Hakim mengirim mereka untuk meliput live beberapa kasus baru terkait lonjakan dolar yang makin naik. Banyak netizen protes dan tugas reporter-lah menyampaikan tanggapan pejabat kepada rakyat.

Sesak dan panas. Hampir membuat Raya tumbang.

"Saya tau seharusnya nggak ngirim kamu untuk konferensi pers," pak Hakim menyodorkan air putih untuk Raya begitu melihat bawahannya tiba di kantor.

Kondisinya berantakan. Rambut yang sudah acak-acakan, kancing kemejanya yang sudah ditanggalkan satu demi melepas sesak, hingga isi tas yang sudah berhamburan di atas meja.

"But you did great, Raya. Kamu bisa istirahat besok," lanjut pak Hakim.

Raya berucap terima kasih sebelum pak Hakim menghilang dari pandangan. Ia berusaha mengatur napas. Menghadiri konferensi pers hanya berdua dengan Akra, juga liputan kemarin, membuat mereka kekurangan kru yang sigap menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan.

Harusnya kantor mulai hire karyawan baru.

"Butuh apa lagi, Mbak?" tanya Akra yang sedari tadi tampak khawatir.

"Hufh... enggak, enggak. Gue nggak butuh apa-apa. Lo bisa balik dan olah apa yang perlu. Oke?" sahut Raya menenangkan. Padahal dirinya masih diburu nafas.

Mau tak mau Akra hanya mengangguk. Kini Raya sendirian di ruangan itu. Yang lain tentu masih berada di lapangan, panas-panasan. Bisa jadi ketika kembali kulit mereka sudah berubah warna.

Itulah alasan mengapa sunscreen sangat dibutuhkan oleh reporter seperti mereka. Apalagi ketika live kegiatan outdoor.

Ting!

Sebuah notifikasi merebut fokusnya.

____

Mama:

Rayadia, kamu nggak pulang dua pekan! Pekerjaanmu masih banyak? Weekend ini harus pulang ke rumah, ya? Papa mau makan bareng kamu. Dia kangen anak bungsunya.

Raya:

Oke, oke. Aku mau pulang asalkan nggak ada yang nyinggung nikah! Deal, Mom?

Mama:

Stable - UnstableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang