Welcome back and happy reading!
-o0o-
"Gila aja sampai nggak jadi. Udah dikasih tau juga," decak Kev kesal. Bosnya ini sudahlah terlalu sat-set, pikir panjang soal asmara juga tidak bisa. Payah.
"Ya yaudah. Mending kamu makan, Kev. Jangan ganggu saya lagi!"
---
CHAPTER 04 – Lily Bouquet
Playlist: Bruno Mars - Leave The Door Open
---
Kantor Baswara's Group | 14.55
Berbanding terbalik dengan pertemuannya semalam yang sedikit telat, kali ini Raya mengusahakan tepat waktu—bahkan sebelum waktunya. Petinggi keluarga Baswara pastilah berjadwal padat. Keterlambatan apapun tidak akan ditoleransi.
Kali ini ia akan mewawancarai kedua orangtua Atika Baswara—Fahri Baswara dan istrinya tentang tanggapan mereka terkait konser tunggal putri mereka dan pernikahannya.
Sepertinya akan seru.
Menunggu sepuluh menit, kini Raya dan Dafa berhadapan dengan kedua bos besar Baswara. Sosok pria yang tegas dilembutkan dengan kehadiran Nyonya Baskara disampingnya. Couple goals, begitu kata netizen.
Di tangan mereka lah, Baswara's Group yang dua puluh tahun lalu hampir bangkrut menjadi jaya kembali.
"Selamat sore, bapak Fahri dan Ibu Andini. Mohon maaf sebelumnya kalau kami lancang meminta waktu padat bapak dan ibu untuk wawancara sebentar," buka Raya sopan.
"Ah, nggak papa, Nak. Santai saja. Waktu kita setengah jam. Cukup, kan?" sahut bu Andini ramah.
"Kami dari DailyNews mengucapkan selamat atas terselenggaranya konser tunggal Atika, Ibu. Sekaligus pernikahannya. Wah, kabarnya bikin kantor gaduh waktu itu, hahaha. Beruntung sekali Atika bisa mendapat cinta dari Hanif anak pak Menteri," lanjut Raya.
"Iya, Nak. Saya juga seneng banget begitu akhirnya Hanif datang ke rumah dan melamar. Mereka, kan, sudah pacaran hampir tiga tahun. Dan awalnya Atika juga nolak karena mau konser. Eh, ternyata begitu datang tetep diterima. Malah dia seneng banget. Dia gak dikasih tau kalau dilamar beneran sebelum konser," kekeh bu Andini.
Raya dan Dafa ikut terkekeh senang. "Kayaknya kami berdua bakal nonton konsernya, sih, Bu. Kalau diijinin sama atasan buat masuk kerja setengah hari, hahaha. Ya, gak, Daf?"
"Betul itu," suara pak Fahri Baswara mendominasi. "Sesekali pekerja seperti kalian juga butuh refreshing. Nonton konser, kek, jalan-jalan, kek. Semakin suntuk semakin gak bisa mikir!"
"Hahah, bener banget, Pak," kali ini Dafa yang menyahut.
"Gimana waktu Atika minta ijin mau nikah, Bu? Dia, kan, anak tunggal. Nggak mungkin gampang, dong ngelepasin putri semata wayang buat orang lain."
"Awalnya aja bapaknya ini gak ngerestuin, Nak. Eh, siapa nama kamu? Raya, ya? Iya, Nak Raya. Gara-gara dulu Hanif masih belum meyakinkan jadi pacar. Gitu, katanya," lanjut bu Andini.
"Yang udah lalu gak usah diungkit lagi, lah, Ma. Yang penting sekarang dia survive dan layak buat Atika. Ya, gak?" sahut pak Fahri.
Baik Raya maupun Dafa terkekeh melihat interaksi sepasang kekasih di hadapan mereka yang sudah termakan usia. Atika Baswara beruntung memiliki orangtua penuh support dan kasih sayang. Juga pada akhirnya mendapatkan Hanif yang juga anak pejabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stable - Unstable
RomanceSatu atau dua kebetulan mungkin masuk akal. Tapi kebetulan kali ini membuat Rayadia Putri terlibat PDKT sat-set setelah mewawancarai designer muda terkenal--Tama Sastrawa. Bukan sosok lelaki dingin, namun tepat batasan. Bukan pula sosok yang cuek, n...