WELCOME BACK ! ✨✨
ini updatenya dijadwalin yaa jadi diusahain setiap hari okeiii gatau dehh kalo draftnya udh habis wkwk
bentar lagi tamatt! paling di 40-an!
Enjoy!
-o0o-
But, look! Tama yang menghancurkan apartemennya! Ditinggal semalaman sampai hampir basi! Bau menyengat ke mana-mana! Apa sekali lagi, dengan dasar ia yang lebih tua, memang dirinya yang harus mengalah?
---
CHAPTER 32 – Tama Lelet!
---
Kamar Tama | 10.15
Sialan! Sialan!
Berulang kali kata itu terucap dari bibir Tama. Sampai sesiang ini, ia masih mendekam di kamar. Lelaki itu kehabisan tenaga setelah memporakporandakan ruangan bercat putih khusus di ujung rumahnya semalam. Baru pukul dua pagi ia pergi tidur.
Hari ini tidak ada drama memukul orang, atau sayat-sayatan. Hanya Tama yang merobek kertas untuk menyalurkan emosinya. Bagaimanapun, ia selalu ingat kata Raya. That was good enough.
Semua di kantor sudah dihandle Kev sejak tadi pagi. Tentu saja. Ia sudah memiliki firasat tak enak soal Tama dan Raya. Bahkan meeting dengan bakal klien mereka diundur semua.
Tama merasa sesak. Kesal dan amarah bahkan tidak luntur ketika ia bangun setengah jam lalu. Menyempil juga rasa bersalah karena menghancurkan apartemen Raya. Menyesakkan. Rasanya menghimpit dada.
Jujur saja, ia tidak tahu harus bersikap bagaimana setelah ini.
"Apa... saya terlalu kekanak-kanakan, ya?" gumamnya.
Berulang kali Tama membuka room chatnya dengan Raya. Gadis itu off. Kabarnya tidak terdengar sama sekali. Bagaimana kondisi Raya setelah semalaman menangis? Apa dia sudah sarapan dengan baik?
Ah, harusnya Tama tidak perlu khawatir. Raya dewasa. Tidak seperti dirinya yang terus meringkuk di kasur meski perutnya keroncongan minta ampun.
Ting!
Notifikasi barusan benar-benar menarik perhatian Tama.
Sayang, nama Sarah yang ada di sana.
---
Sarah:
Mas, di mana? Gue samperin ke kantor katanya lo gak masuk.
Tama:
Di rumah. Ada apa?
Sarah:
Tumben banget? Gue mau bicarain soal Emir kemarin. Gila ya, lo, minta bang Kev maksa dia cari tau soal pacarnya. Mereka berdua berantem, tau.
Maksud gue Emir sama pacarnya. Baru seminggu pacaran, Mas. Diambang putus lagi.
Tama:
Yah, gimana lagi? Saya aja nggak tau Kev nyogok Emir pakai apa.
Sarah:
Gue ke sana, ya? Ada makanan nggak? Laper banget, pengen numpang makan hehehe.
Tama:
Nggak ada, Sarah. Saya belum sarapan juga. Kamu bisa-bisanya belum makan? Nggak ada kerjaan? Atau, kamu ajak Kev sekalian ke sini. Minta dia sopirin dan dateng berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stable - Unstable
RomanceSatu atau dua kebetulan mungkin masuk akal. Tapi kebetulan kali ini membuat Rayadia Putri terlibat PDKT sat-set setelah mewawancarai designer muda terkenal--Tama Sastrawa. Bukan sosok lelaki dingin, namun tepat batasan. Bukan pula sosok yang cuek, n...