Happy 8.3k! 😍
Terima kasih buat semuanyaa!
Niatnya mau kasih double update tapi ternyata udah lewat tengah malem wkwk mohon dimaafkan yaa 🥹🫵
-o0o-
Dalam sekejap, dada Raya bergemuruh tertarik. Tapi sedetik kemudian otaknya memberi peringatan keras; mengatakan bahwa Tama sedang sibuk-sibuknya. Ia tidak mungkin menggangu. Lagipula, ia tidak tahu pula keberadaan Tama yang bisa jadi berpindah setiap detiknya.
Huft.
---
CHAPTER 26 – Lost Control
Playlist: Harry Styles – As it Was
---
Rumah Hima | 10.35
Sedari kemarin Raya feeling lonely. Tama sangat sulit diminta menjawab pesan, dan Hana juga kembali sibuk dengan dunianya. Sebenarnya Farhan beberapa kali mengajaknya pergi keluar namun selalu dia tolak. Ya... memangnya boleh diterima?
Dan di pertengahan weekdays kali ini Raya memutuskan mengunjungi rumah Hima dan Aliy demi berusaha menjadi aunty yang baik. Bisa dapat bonus makanan enak dan mungkin sedikit musibah karena cekcokannya dengan Hima yang pasti terjadi.
Sebelum jam tiga sore sampai malam nanti, DailyNews diminta mewawancarai sederet artis dalam acara Penghargaan Musik Indonesia. Tentu saja yang dipilih oleh pak Hakim adalah Raya dan timnya.
"Waduh, anak gadis keluyuran siang-siang. Ngapain lo ke sini, heh?" suara Hima yang pertama kali Raya dengar langsung menaikkan kekesalannya.
"Pengen main sama baby Runa," jawab Raya apa adanya.
Ia membuka pagar dan langsung tersenyum lebar begitu melihat sosok Aliy yang sedang menggendong baby Runa di kursi teras depan. Rumah Hima ini sangat nyaman, idaman Raya. Pekarangannya ada di depan dan belakang. Namun untuk pekarangan depan hanya secukupnya saja.
Interior yang digunakan Hima dan Aliy mengusung warm tone. Siapapun yang melihatnya tidak akan sakit mata karena terlalu nyentrik—walaupun apapun itu kembali lagi kepada selera tuan rumah. Dan mengingat Aliy adalah sosok yang futuristik, semua perabot di sini juga sangat nyaman dilihat.
Tertata tanpa tertumpuk, pemilihan warna yang baik, dan longgar ruangan yang cukup.
"Peluk gue dulu sini," ucap Hima sambil merentangkan tangannya lebar. Ia tersenyum begitu adik kesayangannya masuk dalam pelukan. Hangat sekali.
"Kangen lo, ih. Terakhir gue liat pas jengukin di rumah sakit," gumam Raya.
Hima mendaratkan kecupan di puncak kepala adiknya, "Gue sibuk dikit. Lo juga sibuk pacaran mulu. Gue liat berita pas Tama ngajak lo ngehadirin peresmian lokal baru Sastrawa. Trending topic tapi cuman sebentar."
Raya terkekeh, "Iya, mama sama ayah Tama langsung minta di takedown soal gue."
"Semoga lo udah bareng cowok yang bener, Dek. Cepet nikah," kekeh Hima. Ia melepaskan pelukan dan memandang Raya lekat. Tatapan jahil, lebih tepatnya. "Mau trial gendong anak gue? Biar kebiasaan entar kalau udah punya anak sendiri."
"Dih," Raya malah salting mendengar itu. "Mbak, ini suami lo kerasukan apa, deh? Tiba-tiba sweet banget begini."
Aliy di belakang hanya bisa tertawa kecil, "Biasanya kalau gitu sebabnya dua, Ray. Kalau nggak duitnya lancar, ya jatahnya lancar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stable - Unstable
RomanceSatu atau dua kebetulan mungkin masuk akal. Tapi kebetulan kali ini membuat Rayadia Putri terlibat PDKT sat-set setelah mewawancarai designer muda terkenal--Tama Sastrawa. Bukan sosok lelaki dingin, namun tepat batasan. Bukan pula sosok yang cuek, n...