welcome backk yuhuu 😍😍
maaf updatenya agak lama hehehe
Siapa yang kangen couple kitaa?!
happy reading!
-o0o-
Untuk sekarang, Tama tidak ingin menerima Raya. Ia bisa jadi monster menyeramkan dan memukul gadis itu lebih parah daripada sekarang. Raya tidak pantas memilikinya yang tidak memegang kendali emosinya sendiri.
Shit.
---
CHAPTER 13 – Bad Feeling
Playlist: Pamungkas – To The Bone
---
Rumah Sakit – Kamar Inap Raya | 18.25
Sepanjang sore Raya berada di kamar inap sendirian. Bukan hal besar karena ia juga masih bisa ke mana-mana sendiri. Hanya tangannya yang sesekali terasa sakit jika digerakkan, juga kepalanya yang agak nyut-nyutan.
Begitu matahari terbenam, Hima dan Aliy datang berkunjung. Raya memang meminta Kev hanya menghubungi kakaknya, alih-alih mama dan papa.
Kalau dua orangtua itu tau Raya kecelakaan, bisa habis masa kebebasannya.
"Udah makan, Dek?" tanya Aliy ramah—tersenyum. Wanita anggun itu menggendong baby Runa yang berumur jalan enam bulan.
Raya meringis dan menggeleng, "Makanannya begitu, tuh. Liat!"
Pandangan Hima dan Aliy sama-sama teralihkan pada sepiring nasi mirip bubur tanpa lauk. Reaksi kakaknya itu langsung menahan tawa, sementara Aliy memegang pinggang Hima melarangnya tertawa.
"Kenapa bisa sampai kecelakaan?" tanya Hima akhirnya. Ia duduk menatap adik kesayangannya terbaring dengan perban di tangan—khawatir sedikit.
"Nggak fokus," balas Raya asal.
"Biarin makan dulu, Mas," sahut Aliy. "Nasinya pakai itu aja, ya? Lauknya kakak bawain daging suwir biasanya. Suka, kan? Ayo, makan dulu."
Raya mengangguk senang. Ia membuka mulut dengan semangat begitu Aliy mulai menyuapkan sendok demi sendok makanannya. Sementara baby Runa berpindahtangan ke Hima.
Mereka bercengkrama banyak hal. Terutama soal Aliy dan baby barunya. Mereka—Hima dan Aliy—baru saja menjadi orangtua. Tentu banyak hal yang berubah dan memang harus diubah. Lebih banyak sabar dan pengertian.
Selama Aliy berbicara sambil menyuapinya, selama itu pun Raya berdecak kagum. Kakak iparnya ini sangat memikat—anggun dan membuat orang segan. Tapi dibalik itu pribadinya sangat ramah dan menyenangkan.
Ia tidak tahu Hima sudah melakukan apa di kehidupan sebelumnya hingga memiliki istri seperti Aliy.
"Ray, lo kemarin dateng ke JFW bareng Tama? Udah jalan bareng aja, nih. Ada apaan?" tanya Hima jail ketika Raya selesai makan. Ia tersenyum kesenangan menemukan bahan ejekan baru.
Bukannya menjawab antusias, justru Raya berujar muram, "Nggak ada apa-apa, tuh. Harusnya kalau ada apa-apa dia di sini, kan? Buktinya dia nggak ke sini."
Lagi-lagi Aliy memandang suaminya memperingati.
Hima sendiri malah salah tingkah. Merasa salah menanyakan hal itu. "Lo belum pernah cerita soal dia. Mama sama papa juga. Kenapa memangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stable - Unstable
RomanceSatu atau dua kebetulan mungkin masuk akal. Tapi kebetulan kali ini membuat Rayadia Putri terlibat PDKT sat-set setelah mewawancarai designer muda terkenal--Tama Sastrawa. Bukan sosok lelaki dingin, namun tepat batasan. Bukan pula sosok yang cuek, n...