Chapter 52

519 44 4
                                    

Jejak nya ya jangan lupa

Besok aku update kayak hari ini kalau kalian banyak ninggalin jejak..

<3

ANNA





Kami menuju pusat kota dan Jack berhenti di depan Hyatt Hotels and Resort. Pelayan datang dari sisi lain untuk membukakan pintu untuk kami.

Jack menawarkan lengannya dan aku menyelipkan tanganku ke lekukan sikunya.

“Apa ada restoran di sini?” aku bertanya.

“Tentu saja,” kata Jack. “Tempatnya bagus. Aku pikir ini akan menjadi pilihan yang baik untuk membawamu kesini.”

Kami berjalan melewati lobi, semuanya begitu mewah dan modern. Tempat ini terlihat mahal. Aku membayangkan sesuatu yang berbeda ketika dia mengajakku makan malam—sesuatu yang lebih sederhana.

Jack membawaku ke bagian restoran, Urbane. Yang mana juga terlihat sangat modern, dengan lampu kristal gantung dan meja kayu gelap. Terdapat bar marmer putih panjang dengan kursi bar putih, dan jendela besar menghadap ke jalan.

Pelayan mengantar kami melewati bar dan berbelok ke sudut menuju meja kecil dekat jendela. Jack menarik kursiku dan aku berterima kasih padanya saat aku duduk. Seorang pelayan lewat membawa nampan berisi koktail, berwarna biru elektrik kekuningan dengan gelas berbingkai perak.

Kecemasan menggelitikku. Apa yang harus ku pesan?

Jack meletakkan menunya dan menutupnya. Aku rasa dia sudah memutuskan apa yang ingin dia pesan. Aku melihat makanannya, berusaha untuk tidak terlalu terpaku pada minumannya. Perutku berputar-putar karena lebih gugup. Sebagian besar makanan pembukanya mahal. Aku tidak tahu apakah dia mencoba membuatku terkesan dengan makan malam mewah atau apa, tapi itu tidak berhasil. Aku tidak lagi asing dengan menu ini tapi sekarang aku jauh lebih nyaman untuk makan di tempat di mana biaya makan malam tidak lebih mahal daripada biaya hidup yang ku habiskan dalam satu bulan di New Harmony.

Pelayan kembali untuk pesanan minuman kami.
“Aku akan memesan Burgundy Lush, dan wanita cantik di sini akan memesan Urbane Daiquiri.”

Aku berkedip pada Jack, bibirku terbuka. Apa dia baru saja memilihkan menu untukku?

“Apa kau ingin pesan makanan pembuka lebih dulu untuk memulai?” pelayan itu bertanya.

“Ya, kami akan pesan kue kepitingnya,” kata Jack.

"Excellent. I’ll get your drinks and be back shortly to take your dinner order.”

Aku masih menatap Jack, hendak bertanya mengapa dia memesan tanpa bertanya padaku, tapi dia mulai berbicara sebelum aku bisa memulai.

“Aku harap kau tidak keberatan dengan pilihanku,” katanya. “Ku dengar, Daiquiri adalah salah satu menu favorit disini. Dan kue kepitingnya luar biasa. Benar-benar hidangan pembuka terbaik mereka sejauh ini.”

Yah, kurasa dia hanya mencoba menunjukkan padaku apa yang bagus di sini. "Sure, that’s fine. They both sound good.”

“Memang benar,” katanya. “Aku yakin kau akan menyukainya.”

Aku mencoba tersenyum namun sorot matanya yang intens dan suaranya yang pelan tidak membuatku rileks. Kembali ke menu utama, aku memutuskan ayam asin lemon. Sepertinya ini pilihan yang aman.

“Sudah berapa lama kau berpergian dari kota ke kota?” tanya Jack.

Oh no, this topics again. “Sejak setahun terakhir,” kataku.

Suddenly I'm a NannyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang