Airport 🛫

573 79 0
                                    

Kamu tidak bisa menghentikan senyumanmu sekarang, tiap detik kedua ujung bibirmu hanya semakin naik sehingga senyumanmu makin lebar.

Sebenernya kamu udah gak fokus harus taruh apa aja di koper kabinmu sekarang. Iya, kamu barusan packing di pagi sebelum kalian berangkat ke China.

Alasannya, kamu masih repot sama kerjaan? Kalo malem udah tepar pen tidur? Enggak lah, kamu aja yang memang sengaja gak packing, ada sensasi seru gak sie, packing di hari H terus langsung berangkat? Tentu tidak, karena takutnya ada yang ketinggala

Itu yang sekarang di rasain Jeno. Ia ada di sisi lain ruang wadrobe kalian. Jauh berbeda dengan kamu yang santai dan full senyum untuk packing, Jeno malah panik sendiri harus masukin apa aja. Dia sedang bergulat dengan 2 koper besar.

Iya, koper bagasimu kamu relakan untuk dipakai Jeno. Kok bisa? Ya, buat apa kamu bawa barang banyak, toh kamu akan ke rumah nenek-kakak mu dan sudah ada keperluanmu juga disana. Kamu hanya perlu packing untuk trip singkat ke Chengdu, buat ketemu Fubao... Aaaaa, ini alasan kamu terus senyum dari tadi. Atau senyum karena akhirnya trip berdua lagi sama Jeno setelah sekian purnama ya?

Kamu memastikan lagi barang bawaanmu di koper kabin, juga hand bagmu. Ada sedikit ruang lagi sebenarnya untuk barang Jeno, karena kalian akan berbagi koper ini juga. Kamu membawa 3 buah tas organizer untuk sepatu dan bajumu ke arah Jeno. Meletakannya di dekat kopermu tanpa ingin menganggu konsentrasi Jeno sekarang

Kamu hanya duduk berdiam di dekat Jeno, mengamati pacarmu yang sedang kebingungan ini. Kamu menopangkan dagumu di kedua telapak tangan, dan sikumu di pahamu tanpa melepas senyum senang dan kagum di bibirmu. Sepertinya semakin lebar, karena kamu melihat sosok yang kamu cintai.

Jeno yang mukanya sangat bingung, mengeras karena gugup juga, secara tak sengaja mengalihkan pandanganya dan menemukan kamu yang sudah ada di dekatnya. Ekspresi muka Jeno refleks langsung tersenyum lebar, menemukan sosok wanita satu satunya pemilik hatinya.

Seakan semua kekhawatirannya hilang sekejap dengan hanya menatapmu. Jeno langsung meninggalkan semua kesibukan packingnya, dan seolah terhipnotis, dia berjalan ke arahmu, duduk bersila yang tepat di hadapanmu sehingga ujung lutut kalian bersentuhan

Kamu yang kaget karena Jeno sudah ada di depanmu, melepaskan posisi tangan dan dagumu tadi, membenarkan posturmu sehingga menatap lurus ke Jeno.

Tidak ada perkataan apapun yang muncul dari mulut kalian. Sepenuhnya hening dan mensyukuri keberadaan satu sama lain. Sepertinya ini tanda penuaan kalian, HAHAHA.

Tidak, maksudnya, kalau dahulu pasti kalian gak pengen ada momen diem gini, entah kamu yang ngejokes ataupun Jeno yang mencium kamu duluan. Seakan waktu kalian akan cepat habis, dulu kalian rajin menghabiskan waktu dengan banyak tindakan, namun sekarang kamu dan Jeno jauh menikmati keberadaan masing masing, bersyukur dengan sangat

Namun secara tak sadar, ada magnet di kedua tubuh kalian. Walaupun hanya tatap tatapan dari tadi, tubuh kalian tertarik ke dalam hingga entah sejak kapan, jarakmu dan Jeno sudah mengikis habis sekarang

Tidak peduli siapa yang memulai, layaknya hal yang paling wajar. Bibirmu dan Jeno menyatu dalam ciuman lembut namun dalam. Kalian saling melumat bibir satu sama lain.

Kamu mengalungkan lenganmu di leher Jeno untuk memperdalan ciuman kalian, demikian juga Jeno yang mengangkat tubuhmu untuk ada diatas pangkuannya, plus memeluk pinggangmu dengan tangannya hingga personal space kalian ada di titik absolut NOL.

Dunia serasa milik kalian berdua dan waktu berhenti. Yang paling penting di momen ini adalah pasangan kalian dan seberapa bersyukurnya memiliki satu sama lain

Sepersekian detik kemudian, kamu duluan yang tersadar, menghentikan lumatan bibirmu dan melebarkan pupil matamu. Otomatis Jeno juga terkaget dengan tindakanmu. Ia melepaskan jarak antara kalian untuk mengecheck kondisimu lebih menyeluruh

Lover's Story • jeno x youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang