"Jen! Aku belum siap" Pekikmu malu malu sekarang, menunduk untuk menyembunyikan mukamu di sabuk pengaman yang tidak seberapa ini
"Maksudnya?" Aneh Jeno yang sedikit melirik kamu namun masih tetap fokus untuk menyetirkan mobilnya masuk ke basemen apartemen miliknya
"Aku belom pernah ke sana" Jelasmu
"Tapi dah tahu seluk beluknya, hmm?" Tantang Jeno ya karena kalian sering video call dengan background rumah Jeno.
Bisa dibayangkan seberapa sering dan lama kalian video call, sehingga kamu bisa mengetahui semua sudut rumah seseorang yang paling banyak menghabiskan waktunya di kasur ini
"Turun yuk" Pinta Jeno saat sudah memarkirkan mobilnya di basemen apartemennya
Kamu masih terdiam sekarang, "Gak mau?" Tanya Jeno hati hati
"Anyi-aa" Tolakmu yang langsung buru buru turun dari mobil juga
Layaknya anak ayam yang mencari induknya kamu langsung mencari Jeno dan mengalungkan tanganmu ke lengannya
Jeno tersenyum den mengecup ujung kepalamu sembari berjalan masuk ke area apartemen
"Apartku di lantai berapa hayo?" Goda Jeno saat kalian sudah masuk lift
Kamu langsung menekan tombol untuk mengirim kalian ke lantai apartemen hunian Jeno dengan tepat
"Selamat datang di rumah setelah menikah kita, sayang" Sambut Jeno yang membuka kan pintu apartemennya
"Passwordnya sama kayak password apartemenmu, tinggal dibalik aja urutannya" Ujar Jeno berbisik
Kamu merasa deja vu banget dengan informasi ini!, "Jangan kasih informasi penting ke orang asing, Jen" Ucapan yang sama yang Jeno sampaikan sekitar 4 tahun lalu
"Biar kalo Jeno kenapa napa yang lagi meriang karena rindu kamu, kamu bisa langsung dateng buat meluk Jeno" Jenonya juga menjawab dengan hal yang sama walau dimodusin dikit
Baca book 'Cerita Kita' - Chapter Moving in, buat tahu lengkapnya
"Ngapain kamu bawa aku ke sini? Katanya mau disimpen buat nanti" Tanyamu yang mengikuti Jeno masuk lebih dalam ke apartemennya
Jeno melepaskan alas kakinya dengan cepat, demikian kamu juga masih fasih melepas alas kakimu. Namun setelahnya TIDAK
Kamu terdiam sekarang, menyandarkan diri di pintu apartemen yang sudah tertutup, entah mengapa satu tingkatan naik untuk masuk ke apartemen Jeno terasa bergitu menakutkan
Kamu tahu tidak ada apa apa didalamnya, tidak menakutkan sama sekali. Namun kini kamu sedang bertarung dengan detak jantungmu yang berdegup begitu kencang, dan semua sensorimu terasa lebih sensitif. Mungkin semuanya karena otakmu yang udah mulai berimajinasi ke mana mana yang padahal kamu tahu, hal itu tidak mungkin tercapai. Kamu sedang melindungi dirimu sendiri dari rasa kecewa nantinya
"Masuk sayang" Pinta Jeno yang sampe harus berbalik badan untuk mengundangmu lagi
Kamu menggeleng kecil dan malah menempelkan diri erat di pintu apartemen ini
"Heh! Ngapain nempel pintu? masuk sini" Ulang Jeno yang tidak membantu sama sekali, ia malah masuk lebih dalam ke rumahnya meninggalkan jarak yang lebih jauh diantara kalian
"Gak mau masuk, malu!" Tolakmu yang tidak sadar menggunakan tone yang begitu imut
"Ngapain sih?" Jeno sungguh bingung namun tingkahmu membuat ia tentu berhenti dan tersenyum lebar tanpa ia sadari
"Jen, sini" Ujarmu yang menjulurkan tanganmu dan memberikan tanda untuk Jeno mendekat.
Sebeneranya peletnya manjur, Jeno sempat berjalan ke arahmu. Namun hanya dua langkah, ia sadar dan malah menggoda kamu dengan membuka kakinya dalam posisi kuda kuda dan menepuk pahanya, "Sini! Kamu yang ke Oppa" Balas Jeno
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover's Story • jeno x you
FanfictionKisah dibalik layar JENO sbg idol yang pacaran sama KAMU sbg part-time producer di SM sekaligus mantan hidden trainee SM Rookies "Jadi jangan pernah merasa kalo kamu rebut mimpi aku, yang pada kenyataannya, ternyata kamu yang aku mimpikan, kamu adal...