2024, New York City
Jeno tersenyum super sumingrah saat ini, dia berada di kursi yang sama dengan yang ia duduki 2 tahun lalu, mengaggumi ciptaan Tuhan yang sama yang sudah ia kagumi sejak 11 tahun lalu.
Betapa bangganya Jeno, melihat anak perempuan 12 tahun yang mengajarinya dance "Sorry, sorry" dan memikat hatinya dengan skill balletnya, kini menngisi kelas tamu sebagai alumni berprestasi di Julliard School, dan tentu terus memikat hati Jeno lebih dan lebih dalam lagi
Oh ya, ada satu hal lagi yang tidak berubah dari Jeno, ia masih menggunakan dresscode terpenting kalau di New York long hair, sleek back, white shirt kini dengan jaket boomer hitam dan celana jeans hitam khas Lee Jeno.
Mata Jeno terus berbinar mengikuti pergerakanmu di panggung, Jeno sempat telat tadi sehingga melewatkan sesi awal ketika kamu duduk melingkar dengan para adik kelasmu untuk berdiskusi.
Bukan! Bukan karena gak lolos security pakai bahasa Inggris lagi, Jeno udah fasih sekarang, setidaknya sudah fasih flexing ia menjemput dosen tamu untuk kelas contemporary dance hari ini yang merupakan pacarnya sendiri.
Alasannya adalah karena Jeno kejar kejaran flight dari LA ke NYC setelah jadwalnya. Ceritanya Jeno, saat sudah menampakkan kaki di negeri paman Sam ini, kembali bertanya ke kamu kenapa kamu butuh tranning tambahan. Awalnya kamu hanya iseng dengan mengirimkan pass tamu di kelas yang kamu isi hari ini, menggoda Jeno jika ia tidak akan bisa datang dengan jadwal tournya
Tapi kok mas bucin di tantang! Dengan segala tenaga dan tekad, tentu Jeno melupakan agenda tidur, ngegame, dan mageran di hotel untuk lari menuju 'rumahnya' di belahan kota lain ini.
Kelas yang kamu isi durasinya sekitar 3 jam lebih karena ada kelas latihan juga. Jeno hanya mengikuti 1 jam terakhir, sebelum sesinya kamu tutup sekarang.
Karena fokus dengan kelas dari tadi, kamu sama sekali gak menyadari kehadiran Jeno yang bersembunyi di salah satu kursi penonton. Jeno buru buru turun dari tangga menuju panggung utama. Karena ini menimbulkan suara dari arah yang berlawananan, kamu mendongak dan mencari sumbernya
Ketika pandanganmu terkunci ke keberadaan Jeno, tiba tiba kebahagiaanmu langsung mencapai level tertinggi, membuat bibirmu tersenyum sungguh lebar, kakimu berjinjit excited, bahkan kamu perlu memejamkan mata sejenak untuk menetralkan perasaan yang terlalu intense ini. Karena kamu perlu menengok ke segala arah, memastikan semua orang sudah keluar dari ruangan. Yap ruangan sudah kosong!
Kamu langsung berlari kecil ke arah Jeno yang sudah mendekatimu di panggung. Kamu memeluk Jeno merangkulkan lenganmu ke lehernya, dan tentu Jeno mengangkat badanmu sedikit dan memutar tubuhmu
"Good work, sayang! Jeno bangga banget sama kamu" Ujar Jeno yang sudah menurukan kamu, akhirnya bisa menatap 'rumah'nya lagi sedekat ini
"Thank you udah dateng jauh jauh ke sini" Pekikmu yang masih excited
"Ketchil ini mah" Pamer Jeno yang mengusap ujung hidungnya ke ujung hidungmu, seperti biasa
Suasana romantis itu di ganggu dengan suara perut yang entah kalian kok bisa samaan juga, emang jodoh!
"Laper, sayang?" "Jeno laper?" Kalian malah introgasi satu sama lain, tentu membuat kalian menertawakan tingkah kalian ini
Kamu melepas pelukanmu dan Jeno, berjalan duluan dan berujar, "Sini ikut saem, saem traktir makan sore, HAHAHA"
Jeno tentu dengan patuh mengikutimu, seraya melepaskan jaketnya dan melampirkannya ke pundakmu, "Pake! Baju performancemu tipis banget, makin kena flu kamu"
Kamu nurut dan menggunakan jaket Jeno setelah kamu mengecheck Jeno masih ada layer kemeja yang proper untuk dirinya sendiri
Pandangan Jeno tertuju ke kakimu yang tanpa alas berjalan saat ini, "Mau pake sepatuku, atau aku gendong?"
![](https://img.wattpad.com/cover/241854925-288-k220156.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover's Story • jeno x you
FanfikceKisah dibalik layar JENO sbg idol yang pacaran sama KAMU sbg part-time producer di SM sekaligus mantan hidden trainee SM Rookies "Jadi jangan pernah merasa kalo kamu rebut mimpi aku, yang pada kenyataannya, ternyata kamu yang aku mimpikan, kamu adal...