PART 36
Pagi hari Moni tiba di sekolah dengan perasaan berbunga-bunga, seakan di hati & pikirannya masih terngiang-ngiang alunan lagu 'Inikah CInta' dari ME. Turun dari boncengan motor sang ayah, hal yang mengejutkan terjadi... Moni mencium tangan ayahnya...? Hal yang sama sekali bukan kebiasaan keluarga mereka. Entah kenapa Moni ingin saja melakukan hal itu. Laki-laki separuh baya yang tak banyak bicara itu terperangah. Ada yang berbeda dari putrinya sejak pulang camping dua hari yang lalu. Sikapnya sangat manis, sulit ditebak.
"Makasi ya, pi... Udah dianterin Moni."
"Bukannya tiap hari gue anterin lu... Moni, lu sehat kan...?"
Sang ayah khawatir, meletakkan telapak tangannya di kening Moni, mengecek temperatur tubuh putrinya.
"Sehat, pi. Ati-ati di jalan ya, pi... Tuhan memberkati..."
Moni meninggalkan laki-laki paruh baya itu melongo...
PART 37
<< Flashback
Tak ada angin tak ada hujan, Moni menawarkan diri untuk membantu ayahnya di toko kemarin siang. Melayani pelanggan dengan luwes, bercanda dengan para pegawai, juga gesit menerima pesanan lewat telpon. Si ayah terbengong-bengong cukup lama memperhatikan putrinya, kernyitan di dahinya tak hilang-hilang, para pelanggan yang terabaikan meminta perhatiannya.
"Koh...! Kooh...! Ini gak mau dibayar apa engga??
"Koh, ini gratis atau gimana...?? Koooh...!?"
PART 38
<< Flashback
Sore hari Moni menghampiri ibunya yang sibuk menyiapkan makan malam di dapur. Tanpa diminta, Moni melihat sayuran di meja dapur langsung mencucinya dan meletakkan di samping sang ibu. Telpon berbunyi si mami tergesa-gesa meninggalkan dapur. Moni melihat wortel yang belum selesai dikupas, mengangkat bahu, lalu segera memotong-motongnya.
"Moni potong-potong wortelnya ya, mi..."
Sambil melirik ikan yang tengah dimasak belum dibalik, Moni cekatan berinisiatif...
"Moni balik ikannya nih, mi... Au! Au!"
Bahkan Moni rela kecipratan minyak panas. Melihat tumpukan cucian piring, tanpa diperintah ia langsung mencucinya sambil bernyanyi-nyanyi mengikuti irama dari earphone yang tercantol dari discman yang dipinjamkan Darlang. Setelah selesai ia pun beranjak, tepat saat ibunya kembali ke dapur.
"Aduuuh... si Ci Mila lama banget gosipnya di telpon, mami sampe lupa lagi goreng... Lho??"
Perempuan itu terkejut-kejut ketika melihat ikan tersebut telah diangkat, dan diletakkan di piring rapih, sudah ditiriskan pula minyaknya. Sang ibu pun beralih hendak menggarap wortelnya, ternyata telah dipotong-potong dengan ukuran biasanya dan kini tengah direbus di dalam kuah kaldu yang sedikit lagi matang. Lalu ia menoleh ke tempat cucian piring, dilihatnya pula semua telah diselesaikan oleh Moni...? Si mami garuk-garuk kepala.
"Mooon... Lu yang ngerusakin mesin cuci ya?? Terakhir kelakuan lu manis begini lu abis ngerusakin kulkas...??"
PART 38
<< Flashback
Pagi-pagi sebelum berangkat sekolah, tampak Wiliam, adik Moni yang pemalas tengah mencari-cari seragam sekolahnya, dan menemukannya dalam keadaan belum disetrika.
"Mami...! Mami...! Seragam Iam, belom diseterika, mi...!"
Moni keluar dari kamarnya, tanpa banyak basa basi ia mengambil alih seragam itu dan menyetrika-nya sambil bernyanyi-nyanyi. Lalu dengan manisnya memberikan baju itu kepada adiknya dalam keadaan licin.
"Nih pake... Buruan nanti telat."
Wiliam mengernyitkan dahinya, terheran-heran melihat perhatian yang diberikan sang kakak.
"Mi...! Si cici kenapa nih, mi...?? Abis dapet nilai jelek pasti ulangannya nih, mi...??"
Namun Moni tak mendengarnya, musik memenuhi kepala dan hatinya, asik menari-nari di depan cermin, mengikuti gerakan-gerakan dari video clip... Papi, mami, dan Wiliam, semuanya melongo, mengintipnya dari balik pintu, bertanya-tanya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret Romance - 1998
Humor...Ada gemuruh juga keheningan, ada selintir nyeri juga hangat yang berpendaran... Mereka yang saling membaca, walau dalam diam. Senyum itu mulai tersungging, yang termanis yang pernah dilihat Khalil, yang tertulus yang pernah dirasakan Moni. Walau...