OUR SECRET ROMANCE - 1998 (Eps.54)

14 4 0
                                    


PART 69

Semua mata menoleh ke arah Darlang dan memperlambat pergerakannya. Soleh marah, kembali mengambil alih.

        "Gak ada masalah!! Jalan terooos!! Jalaan!!"

Darlang kian resah, namun tak berputus asa.

         "Balik dulu semuanya!! Alasan kita nyerang itu belom jelas! Dengerin si Rizal ngomong dulu! Zal!! Ngomong lo!"

Rizal yang sudah di depan tampak bingung, mengangkat-angkat tangannya. Soleh tak membiarkan semua rencananya kacau, bergegas menghampiri Darlang.

        "Udah diem, biar gue yang ngatur! Jangan bikin anak-anak bingung! Timing nya udah pas, kita serang tuh sekolah pas mereka lagi gak siap...!"

        "Leh! Dengerin gue baik-baik!"

        "Lang! Percaya sama gue!!"

Darlang menatap mata kawan itu, tak percaya... Kawan yang kini sorot matanya hampir selalu menyalang, ia tak mengenalinya lagi... Di sana tengah mengepul-ngepul asap kecewa, kegetiran, kemarahan, sedih, kebencian... menggelapkan bola mata itu, mengeruhkan bening yang dulu... Darlang masih tak ingin percaya, bahwa sahabat itu telah hilang...

        "Leh... kenapa...?"

Namun Soleh memalingkan wajahnya, tak sudi siapapun membacanya. Ia kembali mengambil komando.

        "Jalan terooos!!! Tunjukin siapa kita!! Mau lo pada ditindas?!! Siapapun lo ketemu anak-anak cowok sebelah itu, sikaat!!"

Tak menunggu lama, para remaja tersebut langsung bergerak maju... membawa tas mereka yang telah diisi batu-batu besar... dalam kondisi panas hati dan panas di ubun-ubun oleh teriknya mentari, tak ada yang mempedulikan apa-apa lagi... tak ada yang mampu mencegahnya lagi... Soleh merangkul pundak Darlang memaksanya untuk terus bergerak. Untuk beberapa saat ia merasa bagai kerbau tercucuk hidung, dalam kekacauan pikirannya, tanpa sengaja Darlang menoleh ke arah samping, ke tas ransel yang dibawa Soleh. Ia melihat sesuatu yang membuatnya tak nyaman, Darlang mundur sedikit untuk melihatnya lebih jelas, menyembul di sana seperti gagang kayu sebuah golok... Darlang tersentak. Apa maksudnya benda tersebut berada di sana?? Darlang tak bisa tinggal diam, berjalan menempel di belakang Soleh, menutupi dengan badannya, diam-diam mengambil golok tersebut tanpa disadari pemiliknya. Soleh mulai mempercepat langkahnya ke depan, mendahului yang lain, kemarahannya bak peluru tak terkendali, menarik semua yang di sekitarnya larut dalam kemarahan yang sama, anak-anak itu pun menyelaraskan laju mereka... Kecuali Darlang, berangsur-angsur ia memperlambat lajunya, hingga akhirnya berhenti... tertinggal jauh di belakang... 

Darlang mengamati punggung kawan-kawan yang menjauh itu dalam balutan putih abu-abu yang berkibar-kibar melawan angin... seakan semuanya dalam gerak lambat... Kini ia sendirian, terpisah dari mereka semua... Darlang merasakan kesepian mendalam di tengah keramaian itu... ada kesedihan yang tak bisa ia lawan... Sesuatu menggelayuti pikirannya dan menarik ia untuk berbalik. Menyembunyikan golok tadi ke dalam tasnya, Darlang berlari kembali ke sekolah, mengambil motornya di parkiran, memacunya secepat mungkin, ia mengambil jalan lain... dan bertindak. Pasti masih ada hal lain yang bisa ia lakukan. 

Our Secret Romance - 1998Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang