OUR SECRET ROMANCE - 1998 (Eps.58)

14 4 0
                                    


PART 75

           Kedua remaja itu berlari-larian di area parkir untuk masuk ke dalam gedung, menuju ke suatu acara yang tengah digelar. Mereka telah terlambat beberapa menit. Moni masih bertanya-tanya akan kemana gerangan mereka sebenarnya, namun Khalil adalah ahlinya bidang kejutan, tak membocorkan sedikit pun.

           "Kita mau kemana sih...??"

           "Percaya aja..."

Khalil berlari di depan, menoleh dan tertawa-tawa, sambil mengulurkan tangannya ke belakang... Moni berlari di belakangnya, melihat tangan yang mengulur kepadanya itu... jari-jari yang membuka seakan menawarkan waktu-waktu menyenangkan ke depannya... tanpa ragu gadis itu menyambutnya... dan mereka berlari riang sambil bergandengan tangan...


PART 76

           Memasuki sebuah ruangan yang penuh sesak, yang berisi remaja-remaja seumurannya, Moni melongo melihat sekelilingnya, ia belum pernah datang ke acara keramaian seperti ini. Suara MC kocak di panggung disambut gegap gempita para kawula muda. Tinggi badan Moni yang tak terlalu tinggi membuatnya tak tahu menahu apa yang sedang terjadi. Khalil masih menggenggam jemarinya, Moni langsung berpegangan dengan kedua tangannya seperti seekor anak ayam takut kehilangan induk. Khalil mengeluarkan kartu pass dari sakunya lalu ia kalungkan, dan menunjukannya pada seorang petugas, membisikan sesuatu, si petugas  mengangguk, berbicara lewat walkie talkie-nya, kemudian mengarahkan mereka berdua untuk masuk lewat sebuah pintu. Di dalam, Khalil seperti mencari-cari seseorang, dan menemukannya, tampak dari jauh seorang pria melambai-lambaikan tangan dan Khalil  melambai balik, mereka pun menghampirinya. Khalil berpelukan akrab dengan orang tersebut yang segera mengajaknya untuk masuk kembali ke ruangan tadi lewat pintu yang mengarah langsung ke barisan paling depan acara. Moni masih terus menduga-duga, jantungnya berdegup kencang, beradu dengan suara dari loudspeaker, hanya terus mengekori Khalil di belakang, seseorang memandu mereka, berdesak-desakan membuka jalan di depan, hingga tiba-tiba saja mereka sudah berdiri di depan panggung... Wajah Moni tampak tegang masih terus mengalami gegar budaya, dari dunianya yang sepi hingga tiba-tiba mendarat di planet khalayak ramai. Khalil ketawa melihat mimik itu, hingga akhirnya Moni membaca tulisan di atas panggung : 'Jumpa Fans Bersama Denada', dan tak lama kemudian Denada muncul dari balik panggung setengah berlari sambil melambai-lambaikan tangannya ke arah para fans... Mata Moni membelalak dan menjerit-jerit histeris, sisi baru lagi yang belum pernah disaksikan Khalil yang membuatnya makin terkekeh, Moni bahkan menangis saking bahagianya, memegang kedua pipinya, pengalaman pertama bertemu bintang idola yang sungguh mengguncang emosinya tak karuan... Dan seperti kebiasaan yang dihafal oleh sahabatnya,

        "Lha, nangis...?? Jelek nanti mukanya, hahaha..."

        "Huhuhu... Biarin, emang jelek... Khalil... gue seneng banget...! Huhuhu... Sadis banget lo gak kasi tau apa-apa... huhuhu..."

Khalil menepuk-nepuk pundak Moni dengan agak keras, menyadarkannya bahwa ini bukan mimpi... Pemuda itu pun ikut senang, tak menyangka Moni bisa sebahagia itu hanya dengan pass gratisan dari om-nya yang bekerja di MTV. Mereka berbisik-bisik dengan suara kencang untuk menandingi suara berisik para fans di sekitar mereka.

         "Kemaren itu gue nyari-nyari lo seharian sebetulnya mau kasitau ini juga...! Lo sih belagu pake ngumpet-ngumpet, hehehe...!

         "Kalo dari awal gue tau berteman sama lo bakal membawa manfaat, gue gak perlu masuk-masuk lemari sampe kesemutan! Hahaha..."

          "Hahaha... Dasar Cina sejati lo ya...!"

Menjelang akhir acara, akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba, Denada melantunkan 2 buah lagu yang diteriakan para penggemarnya, salah satunya kesukaan Moni... Jeritan gadis itu kian memekakkan telinga Khalil. Dan ketika intro lagu 'Sambutlah' tersebut masuk, Moni memejamkan matanya... 

Our Secret Romance - 1998Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang