44

178 21 2
                                    

Keesokan harinya Lisa bangun dengan perasaan segar setelah semalaman menangisi kebodohannya sendiri. Ia tahu pengkhianatan Mingyu telah menghancurkan ilusinya, tapi ketika ia perlahan-lahan melakukan rutinitas pagi hari, mandi, dan berpakaian, ia mulai menyadari bahwa apa yang diketahuinya tadi malam telah membebaskannya dari keharusan untuk setia dan patuh, yang membuatnya terus terikat pada kenangan akan pria itu selama setahun ini.

Sekarang ia telah terbebas dari Mingyu Kim. Seulas senyum samar yang getir mengembang di bibir Lisa ketika duduk di depan meja rias dan mulai menyikat rambutnya yang panjang dan lebat. Sungguh lucu, karena berusaha dianggap layak sebagai istri Mingyu ia mengubah dirinya menjadi wanita kaku dan sopan yang cocok untuk menjadi istri pendeta, tapi tak cocok untuk menjadi istri playboy yang tak bermoral. Dan itu sungguh lucu, pikir Lisa sinis, karena sifatnya yang asli sama sekali tidak kaku dan keras.

Aku selalu seperti itu, Lisa tiba-tiba menyadari, aku selalu menjadi apa yang diharapkan oleh orang yang ku cintai. Untuk ayahnya, ia menjadi anak laki-laki dan bukan anak perempuan. Untuk ibunya, ia menjadi orang tua, alih-alih menjadi anak-anak, dan untuk Mingyu, ia menjadi sesuatu yang sama sekali lain. Lisaya, sekarang kau harus menjadi dirimu, seseorang yang memang adalah kamu.

Walaupun begitu, mulai hari ini dan seterusnya, semua itu akan berubah. Dalam susah maupun senang, Lalisa Kim akan menikmati hidupnya.

Namun, untuk itu ia perlu memperbaiki reputasinya karena telah bersikap angkuh dan bodoh di mata para bangsawan. Berhubung Yugyeom telah mengundang bangsawan pengecam yang paling vokal dan paling berpengaruh, sebaiknya ia memulai dari pria itu, mungkin ia bisa mengatakan atau melakukan sesuatu yang mengubah opini pria itu sementara ia berada di sini.

Ketika sedang memikirkan masalah itu, tiba-tiba Lisa teringat kalimat terakhir percakapannya dengan Jisoo Jeon semalam. Lady Jeon mengatakan teman-temannya menyebut Lisa orang terlugu  yang pernah muncul di kota London, jadi tampaknya wanita itu tahu jika Lisa orang yang dikucilkan di antara para bangsawan, namun wanita itu tetap mau berteman dengannya. Malah, wanita itu sepertinya punya maksud yang sama seperti yang dikatakan Yugyeom. Sikat rambut di tangan Lisa berhenti bergerak, dan secercah senyum takjub menghiasi wajahnya. Mungkin akhirnya ia akan punya teman sejati di London.

Merasa hatinya lebih ringan dari pada setahun ini, ia menjepit rambutnya di puncak kepala lalu bergegas mengenakan celana ketat serta kemeja yang biasa dipakainya setiap kali bila berlatih anggar dengan Yugyeom. Sambil menyambar pedangnya dari lemari dan mengambil penutup muka, ia berjalan keluar kamar seraya bersenandung riang, langkahnya ringan dan santai.

Yugyeom berdiri sendirian di tengah ruang dansa yang kosong tempat mereka berlatih setiap pagi, mengetuk-ngetukkan ujung pedangnya secara sambil lalu ke sol sepatunya. Ia menolehkan kepala ketika mendengar langkah cepat Lisa di lantai yang mengkilat, ekspresi wajahnya berubah lega ketika melihat penampilan Lisa.

"Aku ragu-ragu apakah kau berminat melakukan ini, setelah kejadian semalam..."

Senyum Lisa memberitahunya bahwa wanita itu tidak menyimpan dendam kepadanya karena tidak memberitahu tentang kebusukan Mingyu, tapi Lisa tidak mengatakan apa pun mengenai peristiwa semalam. Ia ingin melupakan peristiwa itu dan Mingyu Kim. Lisa mengambil pelindung dada dari lantai ruang dansa lalu memakainya, kemudian ia memasang pelindung muka, memperbaiki letaknya, dan menyentuhkan pedangnya ke dahi sebagai tanda penghormatan kepada lawan mainnya, "En garde..." katanya dengan riang.

"Ya ampun, Kim," suara malas seorang bangsawan yang baru tiba membuat Lisa dan Yugyeom berhenti mendadak di tengah laga yang seru. "Bukankah masih terlalu pagi untuk melakukan sesuatu yang terlalu bersemangat?"

Memindahkan tatapan malasnya ke pasangan anggar Yugyeom yang tak ia ketahui identitasnya, dengan kagum ia berkata, "Siapa pun Anda, Anda pemain anggar yang hebat."

Something Wonderful (GYULIS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang