68

157 22 4
                                    

"Anda teringat sesuatu yang penting?" tanya sang detektif dengan tangkas, menilai dengan tepat ekspresi Mingyu.

"Tidak," sergah Mingyu dan segera berdiri, tiba-tiba menyudahi pertemuan itu. Gagasan bahwa Lisa berusaha membunuhnya terdengar tak masuk akal. Konyol. Namun kata-kata yang dilontarkan wanita itu padanya pagi ini kembali menghantuinya, "Apa pun resikonya, aku akan membebaskan diri dari pernikahan ini."

"Ada satu hal lagi, Your Grace," Kata Seungcheol ketika juga berdiri. "Mungkinkah orang yang menembak Anda malam ini orang yang sama dengan orang yang Anda rasa telah Anda bunuh di jalan dekat Morsham musim semi lalu, orang yang Anda biarkan mati? Anda menggambarkannya sebagai pria yang bertubuh mungil."

Mingyu merasa pusing karena lega. "Mungkin saja. Seperti kataku tadi, aku tidak dapat melihat wajahnya malam ini."

Ketika Seungcheol sudah pulang, Mingyu naik tangga menuju kamar tidurnya. Letih dan marah karena menjadi sasaran orang gila yang menginginkan kematiannya. Ia menyuruh pelayan pribadinya yang sudah mengantuk untuk pergi tidur lalu perlahan-lahan membuka kemejanya. Lisa berada di kamar sebelah, pikirnya, dan keletihannya sedikit terobati ketika membayangkan akan membangunkan Lisa dengan ciuman.

Ia berjalan ke arah pintu penghubung lalu masuk lewat kamar pakaian menuju kamar tidur Lisa yang gelap. Cahaya rembulan menerobos melalui jendela-jendela, menebarkan sinar keperakan di atas penutup tempat tidur satin yang sangat rapi di tempat tidur Lisa.

Lisa tidak pulang ke rumah.

Mingyu segera kembali ke kamarnya sendiri dan menarik tali bel.

Tiga puluh menit kemudian semua pelayan bermata mengantuk sudah berbaris di hadapannya di ruang duduk menjawab pertanyaan yang ia berikan, terkecuali Boo, pelayan tua Lisa. Pria itu juga hilang secara misterius.

Setelah menanyai semua pelayan secara intensif, yang dapat diketahui Mingyu secara pasti adalah kusirnya melihat Lisa menapaki undakan depan dan dengan selamat sampai ke pintu. Lalu wanita itu melambai menyuruh kusirnya pergi, tindakan yang sang kusir yakin tidak direncanakan sebelumnya.

"Kalian boleh kembali tidur," Mingyu memerintahkan ketiga puluh orang pelayannya tapi seorang pelayan wanita tua berkacamata, yang dikenali Mingyu sebagai pelayan Lisa, tetap berdiri di tempat dan tampak cemas dan marah.

Mingyu berjalan ke meja samping, menuang persediaan anggur terakhirnya ke gelas, dan menatap tajam ke arah sang pelayan, memerintahkan wanita itu untuk membawa sebotol anggur lagi. Sambil menyesap anggurnya perlahan-lahan, Mingyu duduk bersandar ke kursi dan menyelonjorkan kaki, berusaha menenangkan diri dari perasaan takut. Entah mengapa, ia tidak yakin Lisa mengalami kecelakaan, dan ia tidak ingin membiarkan dirinya mencurigai bahwa Lisa ada hubungannya dengan percobaan pembunuhan malam ini hanya karena wanita itu tidak ada di sini sekarang.

Semakin ia berkonsentrasi mengingat senyum ceria yang diberikan wanita itu ketika berjanji akan langsung pulang ke rumah setelah pesta dansa, semakin ia yakin wanita itu pergi ke suatu tempat setelah menipu kusir kereta supaya mengira dia telah masuk ke rumah. Sebelum Lisa meninggalkan pesta dansa, dia pasti telah menyuruh salah satu kekasihnya untuk mengikutinya dari belakang lalu membawanya pergi. Karena aku sudah mengancam akan membuatnya jera, hal seperti itu cukup masuk akal, pikir Mingyu. Lisa mungkin pergi ke rumah nenekku, Mingyu menyimpulkan ketika anggurnya mulai menenangkan urat sarafnya yang tegang.

"Bawakan botol itu kemari," perintahnya sambil melirik pelayan tua berwajah masam yang terang-terangan menunjukkan sikap bermusuhan itu. "Coba katakan," kata Mingyu pendek, untuk pertama kalinya membicarakan sesuatu yang sangat pribadi dengan seorang pelayan, "nonamu, apakah dia selalu seperti ini?"

Tubuh pelayan tua itu menegang penuh kebencian sambil menuang anggur ke gelas sang tuan. "Miss Lisa," ujar sang pelayan, tapi Mingyu memotong kata-katanya dengan suara sedingin es, "Kau harus memanggil nama istriku dengan benar," hardiknya. "Dia adalah Nyonya muda di sini."

Something Wonderful (GYULIS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang