45

195 21 0
                                    

Ternyata sangat mudah, pikir Lisa sambil tersenyum dalam hati empat minggu kemudian ketika ia berdiri, dikelilingi teman dan pengagum. Atas saran Jisoo, ia memesan banyak gaun baru dalam warna-warna pastel cerah dan warna-warna kuat, gaun yang menonjolkan semua kelebihannya dan serasi dengan kulitnya yang cerah. Selain itu, ia hanya perlu mengabaikan berbagai peraturan sang nenek mengenai tata krama dan malah, mengatakan apa pun yang terlintas dalam benaknya.

Bangsawan menyebalkan yang merusak reputasi Lisa yang akan menyelesaikan sisanya, dengan muncul di hadapan publik dan memberikan restunya kepada Lisa, berikut beberapa nasihat penting yang di antaranya adalah menyuruh Lisa berteman dengan mantan wanita simpanan Mingyu, Jennie dan Una Jung.

"Karena kau telah dengan lugu melontarkan pujian mengenai kebaikan suamimu yang hanyalah ilusi," jelas bangsawan itu ketika menemani Lisa ke dansa pertamanya, "dan pujian konyolmu mengenai kecantikan mantan wanita simpanannya, kau tak punya pilihan selain berteman dengan mereka. Masyarakat dengan demikian akan menganggap kau wanita muda yang modern dengan selera humor tinggi, alih-alih sangat bodoh, padahal kau memang sebenarnya begitu."

Lisa mengikuti saran itu beserta saran-saran lainnya bangsawan julit itu, dan dalam empat minggu saja ia sudah sangat sukses.

Di antara para gadis muda yang baru pertama kali mengikuti masa debutnya dan masih malu-malu, ketangkasan berbicara dan kecerdasan alami Lisa membuatnya tampak modern dan menggairahkan. Di tengah para wanita modern yang sudah menikah, keceriaan dan senyum lembutnya membuat Lisa tampak lebih lembut, lebih feminim dan tidak kaku. Di antara keremunan para wanita berambut pirang dan berkulit pucat, Lisa dengan kulitnya yang cerah dan rambut cokelat kemerahan yang lebat, bersinar bagai permata di atas kain satin pucat.

Ia impulsif, cerdas dan jenaka, namun yang membuat Lisa populer di antara para pria yang sedang mencari istri terutama bukan karena kecantikan dan kecerdasannya, atau mahar besar yang disediakan Yugyeom, atau bahkan koneksinya dengan keluarga Kim.

Ia telah menjadi teka-teki yang menarik, sebuah misteri. Ia pernah menikah dengan playboy paling diminati dan paling terkenal di Inggris, dengan demikian sudah sewajarnya jika orang berasumsi ia terampil di atas ranjang. Namun, meski sangat ceria, tetap ada pendar segar dan polos dalam dirinya yang membuat banyak pria ragu-ragu untuk berbuat kurang ajar, suatu aura yang memancarkan harga diri tinggi yang memperingatkan para pria agar jangan coba-coba datang mendekat.

Seperti yang digambarkan salah satu pengagumnya, "Lisa membuatku ingin mengetahui segala sesuatu tentang dirinya namun pada saat yang sama dia juga membuatku merasa aku tak kan bisa mendapatkannya. Aku berani berkata tak ada orang yang benar-benar mengenal diri wanita itu yang sebenarnya. Menurutku, janda muda Mingyu adalah sebuah misteri. Semua orang berpendapat begitu. Dan itu sangat menggugah rasa ingin tahu."

Ketika seorang bangsawan mengulangi kata-kata dalam kutipan artikel tersebut kepada Lisa, bibir wanita itu bergetar karena berusaha keras menahan tawa. Ia tahu persis mengapa para gentleman kalangan atas itu menganggapnya 'misterius' dan sulit dimengerti. Itu karena, dibalik topeng wanita modern yang dikenakannya, Lalisa Bruschweiler Kim adalah seorang penipu ulung!

Di permukaan, ia berusaha tampil acuh tak acuh yang merupakan persyaratan mutlak di antara elite bangsawan, dan terutama di antara teman-teman Mingyu yang angkuh, tapi bahkan peraturan kaum bangsawan yang kaku dan Lisa sendiri tak dapat benar-benar menekan sifatnya yang riang atau otaknya yang cerdas. Ia tak dapat mencegah matanya untuk berbinar bila seseorang memujinya setinggi langit, dan ia juga tak dapat menghentikan cahaya geli yang melompat ke pipinya bila ia ditantang untuk berlomba di Hyde Park. Atau menyembunyikan kekagumannya mendengar cerita para petualang yang baru saja pulang dari bepergian ke hutan rimba di benua yang jauh dimana para penduduk aslinya membawa tombak yang dicelup ke dalam racun mematikan.

Ia kembali merasa dunia dan orang-orang yang mendiaminya sebagai sesuatu yang mengasyikkan dan menarik sebagaimana dulu ia memandang dunia ini ketika ia masih gadis kecil yang duduk di pangkuan kakeknya. Cara melihat dunia yang selalu menjadi alasan terbesar perbedaannya dengan Mingyu.

***

Salah seorang pengagum Lisa yang berdiri di sebelahnya menyerahkan segelas sampanye dan Lisa menerimanya sambil tersenyum lembut, mengangkat gelas di bibirnya dan memperhatikan para pedansa berputar-putar di depannya dalam irama waltz. Di seberang ruangan, Yugyeom mengangkat gelas ke arahnya, sebagai tanda bersulang, Lisa mengangkat miliknya sebagai balasan. Sementara Lisa kembali memikirkan bangsawan nyinyir yang dulu menjadi penyebab utama kejatuhannya, dan kini telah menjadi salah satu pendukungnya yang juga menjadi alasan utama ia kini diterima dalam pergaulan para bangsawan. Nama bangsawan itu adalah Seungkwan, dan orang ini masih merupakan teka-teki baginya, tapi anehnya ia suka kepada pria itu dan amat sangat berterima kasih.

Sepanjang minggu ini hanya satu kali Seungkwan memberi Lisa alasan untuk membencinya dan itu adalah ketika pria itu mengulang cerita Lisa tentang pertemuan pertamanya dengan Mingyu, yang diceritakan Lisa kepadanya secara diam-diam setelah memaksa pria itu berjanji untuk tidak akan menyebarkan cerita itu.

Dalam 24 jam saja London diserbu gosip hangat bahwa Lalisa Kim, saat berusia tujuh belas tahun menyelamatkan Mingyu Kim.

Dalam 48 jam, 'misteri' yang menyelubungi Lisa bertambah sepuluh kali lipat. Begitu pula popularitas dan jumlah pengagumnya.

Ketika Lisa memarahi Seungkwan karena kecerobohannya, pria itu hanya menatapnya seolah-olah ia idiot. "Gadisku yang manis," ujar pria itu dengan nada malas, "Aku telah berjanji tidak akan mengatakan kepada siapa pun bahwa kau menembak orang untuk menyelamatkan Mingyu, dan aku telah melakukannya. Tapi, aku tidak berjanji tidak akan mengatakan kepada siapa pun bahwa kau telah menyelamatkan nyawa Mingyu. Berita menggiurkan seperti itu terlalu lezat untuk disantap sendirian. Mendiang suamimu, kau tahu," pria itu menjelaskan sambil tersenyum mengejek, "terkenal sebagai pria yang agak berbahaya kalau marah. Dia penembak jitu dan pemain pedang yang piawai, sebagaimana yang diakui para suami yang istrinya telah berselingkuh dengannya."

Di dalam hati Lisa sebal mendengar sikap munafik suaminya, tapi ia berusaha tidak menghakimi terlalu keras. Dalam hal ini, ia berusaha tidak menghakimi siapa pun terlalu keras, karena ia ingat dengan jelas  bagaimana sakitnya mendapatkan penghakiman itu. Meskipun Lisa tentu saja sama sekali tak layak mendapatkannya. Ia hanyalah korban.

Sebagai akibatnya, para pria muda pemalu berkumpul di dekat Lisa karena mereka tahu Nyonya Kim Muda itu tidak akan mempermalukan mereka dengan lirikan sinis atau mengolok-olok kekurangan mereka. Para pria yang lebih tua dan lebih terpelajar saling sikut untuk mendapatkan kesempatan mengajak Lisa makan malam atau ke lantai dansa, karena ia tidak meminta mereka untuk melontarkan rayuan gombal. Malah, mereka bisa berbicara berbagai topik menarik bersama Lisa.

Seorang pemuda pemalu dari keluarga yang tidak terlalu terkenal mengagumi Lisa, bukan saja karena kecantikannya tapi juga kepiawaiannya bermain anggar, dan mereka berkerumun di rumah Lisa berharap dapat melihat wanita itu bermain anggar, walaupun mereka jarang sekali diizinkan. Atau, lebih bagus lagi, bisa bermain anggar bersama dengan Nyonya Kim muda sehingga bisa menunjukkan keahlian mereka dan dapat menarik perhatian khusus dari Lisa.

Untuk alasan yang terakhir tadi, seorang pemuda pemalu dari sebuah keluarga kecil yang terlalu kikuk untuk bermain anggar dan terlalu pemalu untuk mengajak Lisa berdansa, mengalahkan semua pesaingnya, meskipun yang dari keluarga bangsawan kelas atas. Setelah memperhatikan bahwa Lady Jisoo Jeon dan asisten kepala pelayan yang sudah tua di rumah Lisa, yang sepertinya agak tuli, memanggil Lisa dengan nama kecil, pria itu menulis sebuah puisi untuknya dan menerbitkannya. Puisi itu berjudul "Ode untuk Lisa."

Tidak ingin dikalahkan oleh 'anak kecil' seperti pemuda itu, bangsawan lainnya yang merasa lebih tinggi kedudukannya, mendedikasikan varietas mawar yang baru saja dibiakkannya atas nama Lisa, dan menyebutnya 'Glorious Lisa."

Para pengagum Lisa yang lain kesal melihat tindakan lancang yang dilakukan kedua orang itu, tapi akhirnya mereka juga mengikuti cara yang sudah mereka cap lancang itu. Lalu mereka semua memanggilnya Lisa.

Something Wonderful (GYULIS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang