60

181 20 2
                                    

Kertas itu hanya berisi enam belas kata. Delapan nama. Yaitu mantan wanita simpanannya. Ia meletakkan daftar itu dan mengerutkan alis tanpa berkata apa-apa.

"Well?" tanya Lisa akhirnya. "Apakah ada kesalahan dalam daftar itu?"

"Satu kesalahan," jawab Mingyu dengan sikap tenang yang menyebalkan, "dan beberapa kekurangan."

"Kesalahan?" desak Lisa, perhatiannya terpecah ketika melihat kilat geli di mata pria itu.

"Jennie, nama depannya di tulis dengan dua huruf 'n' tidak hanya satu."

"Terimakasih karena telah mengkoreksi itu," ejek Lisa. "kalau nanti aku memutuskan ingin memberinya gelang berlian besar yang serasi dengan kalung yang kata orang-orang diberikan olehmu itu, aku akan memastikan namanya ditulis dengan benar di kartu."

Kali ini tak dapat dipungkiri lagi bibir pria itu tersenyum geli. Lisa bangkit berdiri bagai dewi yang sedang murka namun begitu mungil dibandingkan dengan pria raksasa yang angkuh itu. "Karena sekarang kau sudah mengakui kesalahanmu, aku akan memberitahumu bagaimana masa depan kita." Ia diam sejenak untuk menarik napas, lalu dengan penuh kemenangan menyatakan, "Aku ingin meminta pembatalan pernikahan."

Kata-kata menyakitkan itu seakan memantul ke antero ruangan, melesat melewati dinding, menggetarkan kesunyian yang memekakkan telinga. Tapi tak tampak sebersit pun emosi di wajah Mingyu yang tenang. "Pembatalan," ulang pria itu akhirnya. Dengan sabar, seperti guru yang membahas topik tak berguna dengan murid yang bodoh, ia dengan sabar berkata, " Maukah kau mengatakan padaku bagaimana caramu mendapatkannya?"

Sifat tenang Mingyu membuat Lisa ingin sekali menendang tulang keringnya. "Aku takkan melakukan apa-apa. Kau bisa mencari tahu alasan pembatalan secara hukum dari..... dari orang-orang yang mengurus tentang hal-hal seperti ini,"

"Pengacara," bantu Mingyu, "yang mengurus hal-hal 'seperti ini'."

Rasa kesal Lisa melihat sikap sok tahu Mingyu nyaris tak bisa ditahan lagi ketika pria itu dengan luwes menambahkan, "Aku bisa merekomendasikan kepadamu beberapa pengacara hebat yang kupekerjakan."

Usulan yang sangat kurang ajar itu dianggap Lisa sebagai penghinaan terhadap kecerdasannya sehingga matanya berkaca-kaca. "Apakah kau merasa aku sedemikian bodoh dua tahun lalu?" tanya Lisa dengan suara berbisik pilu. "Apakah aku sebegitu bodoh sehingga kau benar-benar mengira aku mau memakai pengacaramu untuk berkonsultasi?"

Alis mata Mingyu bertaut ketika beberapa hal yang mengejutkan baru saja disadarinya sekaligus, pertama-tama, meskipun Lisa menunjukkan sikap berani dan acuh tak acuh, wanita itu sudah hampir menangis, kedua, gadis berani, polos, menarik yang dinikahinya dulu telah menjadi mahluk cantik yang memiliki keindahan eksotis dan semangat berapi-api, tapi selain itu Lisa juga memiliki semangat memberontak, terakhir, dan yang paling mencemaskan adalah ketika ia menyadari dirinya saat ini tertarik secara fisik pada wanita itu sebagaimana halnya setahun yang lalu. Malah lebih. Jauh lebih tertarik daripada dulu.

Dengan tenang ia berkata, "Aku hanya membantumu agar tidak perlu melakukan pekerjaan memalukan dan sia-sia bersama pengacara yang tidak terkenal, dan mungkin juga tidak bisa menjaga rahasia."

"Itu tidak akan sia-sia!"

"Akan," tegas Mingyu dengan yakin. "Pernikahan sangat menyita waktu, apa kau sudah lupa itu?"

Diingatkan kembali pada malam ketika ia berbaring telanjang dan pasrah dalam pelukan Mingyu sama sekali tidak dapat ditanggung saraf Lisa. "Aku tidak pikun," ejeknya, lalu kilat geli di mata Mingyu membuatnya sangat ingin menghancurkan ketenangan pria itu dengan mengatakan bagaimanapun caranya ia ingin minta pembatalan. "Pernikahan kita tidak sah karena aku tidak menikah denganmu atas kemauanku sendiri!"

Something Wonderful (GYULIS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang