22

228 23 1
                                    

Cahaya api menari-nari ceria di pendiangan, menghalau udara dingin malam hari di musim semi dan menimbulkan bayangan yang meliuk dan melompat-lompat di dinding seperti para peri di perayaan musim gugur. Sambil menyangga badannya dengan bantal di tempat tidurnya yang besar, Lisa menonton pertunjukan itu, raut wajahnya tampak merenung. Besok adalah hari pernikahannya.

Ia menekuk lututnya ke atas lalu melingkarkan tangan ke sekeliling kakinya, menatap perapian. Meskipun baru menyadari bahwa ia telah jatuh cinta kepada calon suaminya, ia tidak cukup bodoh untuk menganggap dirinya memahami pria itu, atau cukup polos untuk percaya bahwa ia tahu bagaimana membuat pria itu bahagia.

Ia hanya yakin pada dua hal, ia ingin membuat pria itu bahagia dan entah bagaimana, entah dengan cara apa, ia akan menemukan jalan untuk melakukannya. Tanggung jawab yang berat itu membebani pikirannya, dan ia dengan tulus berharap bisa mengetahui apa saja tugas seorang bangsawan.

Pengetahuannya tentang pernikahan sangat terbatas dan tidak berguna. Ayahnya dulu seperti orang asing yang menawan dan elegan, yang bila pria itu berkenan mengunjungi mereka, disambut dengan penuh rasa sayang dan kagum oleh istri dan putrinya.

Sambil menumpangkan dagunya ke lutut, Lisa dengan pilu teringat bagaimana ia dan ibunya sibuk mengurusi ayahnya selama pria itu tinggal bersama mereka, mempercayai setiap patah kata yang diucapkannya, mengikutinya kemana-mana, dan sangat ingin menyenangkannya seakan-akan pria itu adalah dewa dan mereka adalah pengikut yang setia. Rasa terhina menusuk hatinya ketika membayangkan ayahnya pastilah menganggap ia dan ibunya sangat membosankan dan kampungan. Pria itu pasti tertawa dalam hati melihat bagaimana mereka memujanya!

Dengan tegas Lisa mengalihkan pikirannya ke pernikahannya sendiri. Ia yakin calon suaminya tidak akan suka diperlakukan istimewa seperti ibunya memperlakukan ayahnya. Kim Mingyu sepertinya suka jika ia mengatakan apa yang ada dalam pikirannya, meskipun ia mengatakan sesuatu yang sangat tidak sopan. Kadang-kadang, ia bisa membuat pria itu tertawa terbahak-bahak. Tapi bagaimana menjalani empat puluh tahun berikutnya dengan pria itu?

Satu-satunya pernikahan yang pernah ia saksikan langsung adalah pernikahan rakyat jelata. Dalam rumah tangga itu sang istri memasak, membersihkan rumah, dan menjahit pakaian untuk suaminya. Membayangkan hal-hal itu untuk Mingyu membuatnya merasa rindu, meskipun ia tahu pikiran itu adalah pikiran sentimental yang bodoh. Rumah ini dipenuhi pelayan yang sudah menyiapkan segala hal yang diperlukan penghuninya sebelum diminta dan selalu siap sedia untuk memastikan semua permintaan penghuninya langsung dilaksanakan sebelum mereka memikirkannya.

Sambil mendesah keras, Lisa menerima kenyataan bahwa Mingyu tidak memerlukan dirinya untuk mengurus segala kebutuhannya sebagaimana yang dilakukan para istri di desa. Meskipun demikian, ia mau tak mau senang membayangkan duduk di kursi depan perapian di sebrang suaminya, sambil jemarinya dengan cekatan menisik salah satu kemeja suamainya yang seputih salju. Dengan penuh harap, ia membayangkan ekspresi penuh rasa terima kasih dan senang di wajah tampan Mingyu ketika melihatnya menjahit kemejanya. Pria itu akan sangat berterima kasih....

Tawa tertahan keluar dari bibirnya ketika teringat dirinya tidak terampil menjahit. Kalau tidak menusuk jarinya sendiri dan menodai kemeja pria itu dengan darah, ia pasti akan menjahit lengan kemeja itu hingga tertutup atau melakukan sesuatu yang sama kacaunya. Bayangan kehidupan rumah tangga yang tenteram itu langsung hilang dan raut wajahnya yang mengeras.

Segenap perasaannya mengatakan bahwa Kim Mingyu adalah pria yang sangat rumit, dan Lisa benci pada dirinya sendiri karena masih muda dan tidak berpengalaman. Di lain pihak, ia memiliki otak yang cukup encer, meskipun Mingyu  sepertinya menganggapnya sebagai anak yang lucu. Bila perlu, ia bisa menunjukkan sikap logis dan praktis. Bukankah ia bisa mengatur rumah tangganya sejak berumur empat belas tahun?

Something Wonderful (GYULIS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang