51

172 24 1
                                    

Mingyu naik kereta kuda sewaan yang disambarnya dari depan hidung seorang nyonya bangsawan yang marah di tengah jalan di sekitar Upper Book Street. "St. Paul," teriaknya kepada kusir kereta. "Dan kau bisa tidak bekerja seumur hidup dari upah yang akan ku berikan kepadamu kalau kau bisa membawaku ke sana dalam lima belas menit."

"Tidak mungkin, Tuan," kata sang kusir. "Di sana sedang ada acara pernikahan yang membuat macet jalanan sepanjang pagi."

Selama menit-menit berikutnya, berbagai pikiran dan emosi yang saling bertentangan berputar-putar di benak Mingyu yang kacau, yang paling utama adalah ia harus buru-buru. Karena tak mungkin bisa mengendalikan arus lalu lintas, ia tak punya pilihan lain selain duduk tenang dengan muram memikirkan bencana ini.

Kadang-kadang, selama ia tidak ada, ia pernah memikirkan kemungkinan tak masuk akal bahwa setelah lewat masa berkabung setahun, Yugyeom akan bertemu seseorang dan memutuskan akan menikah, tapi entah mengapa ia tak memperkirakan hal ini. Yugyeom sama seperti dirinya, tak pernah benar-benar ingin terikat pada satu wanita, meskipun ikatan itu seperti ikatan pernikahan masa kini yang memungkinkan suami istri bebas melakukan apa pun yang mereka kehendaki.

Mingyu juga pernah mempertimbangkan kemungkinan suatu hari nanti Lisa bertemu seseorang yang ingin menikah dengannya, tapi tidak secepat ini. Tidak pada saat dia seharusnya masih berduka! Tidak pada saat dia seharusnya cinta setengah mati pada Mingyu.

Tapi satu hal yang tak pernah dibayangkannya, walau dalam mimpi terburuknya sekalipun, adalah kerumitan yang akan terjadi karena kepulangannya. Apakah Yugyeom karena ingin bersikap ksatria merasa berkewajiban menikahi janda malang Mingyu? Sialan! pikir Mingyu ketika puncak-puncak menara gereja St. Paul akhirnya mulai terlihat, apa yang telah merasuki Yugyeom sehingga mau melakukan hal bodoh seperti itu?

Jawaban atas pertanyaan itu muncul di kepala Mingyu nyaris seketika. Rasa kasihan. Rasa kasihanlah yang mungkin menyebabkan pria itu melakukannya. Rasa kasihan yang sama dengan yang Mingyu rasakan terhadap gadis ceria yang telah menyelamatkan nyawanya dan menatapnya dengan mata besar penuh kekaguman.

Rasa kasihan telah membuat semua ini hampir menjadi bencana, dan Mingyu tak punya pilihan selain menghentikan pernikahan itu dalam tahapan apa pun ketika ia memasuki gereja nanti, kalau tidak Lisa dan Yugyeom akan didakwa melakukan bigamy di depan umum. Sempat terpikir olehnya calon suami Lisa yang malang akan dirampas dari diri wanita itu untuk kedua kali, dan ia sejenak merasa menyesal karena akan kembali merusak kedamaian wanita itu.

Sebelum kereta sewaannya benar-benar berhenti di depan gereja St. Paul, Mingyu telah melompat turun dan berlari menaiki anak tangga yang panjang menuju pintu, berharap ia datang tepat waktu untuk menghentikan pernikahan terkutuk ini sebelum upacaranya dimulai.

Harapan itu pupus begitu ia menarik pintu yang berat agar  terbuka dan melihat ke dalam gereja yang diterangi cahaya lilin, pengantin wanita dan pengantin pria berdiri membelakangi para hadirin. Mingyu langsung terdiam, berbagai umpatan kasar terlintas di benaknya, dan ia tak punya pilihan selain mulai berjalan di sepanjang gang, langkah kakinya yang bersepatu bot mengetuk lantai dengan bunyi menggema bagaikan tembakan meriam di dalam gereja yang penuh sesak itu.

Ketika hampir sampai di depan, ia berhenti berjalan, menunggu saat-saat yang sebentar lagi tiba, ketika ia harus berbicara. Dan pada saat itu juga, ketika ia berdiri di antara deretan tamu berpakaian mewah yang selama ini merupakan keluarga, teman dan kenalan, ia beru benar-benar terpikir mereka tampaknya tidak terlalu berduka kehilangan dirinya karena kalau mereka benar-benar berduka ia tidak perlu bermain dalam sandiwara konyol dan menggelikan yang akan ia pertunjukkan di gereja sialan ini. Pikiran itu membuatnya dijalari amarah yang dingin, namun raut wajahnya tetap tenang ketika berdiri di gang di antara bangku baris kedua, tangannya disilangkan di depan dada, menunggu saat-saat yang semakin mendekat.

Something Wonderful (GYULIS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang