"Mecca, lo mau jadi pacar gue?"
Ini adalah kali kesekian cowok yang menembaknya di penghujung Sekolah Menengah Pertama, membuat Mecca memijit pelipisnya. Sungguh, ia tidak ingin berpacaran untuk kali ini. Ia tidak tertarik pada lelaki manapun selain mantannya yang sudah lulus setahun lalu.
"Sori, gak bisa." jawab Mecca. Tolakan yang kesekian keluar dari mulutnya.
Cowok dengan seragam putih biru di depannya berdecak. "Kenapa? Gue bisa kasih lo apapun yang lo mau. Lo mau jalan-jalan ke luar negeri? Ayo! Lo mau upgrade hape, gue beliin, lo mau—"
"Gue gak matre. Lagian kita udah kelas 9, Mi. Dua minggu lagi ujian, gue mau fokus belajar dulu. Sori ya." Mecca tersenyum tipis sebelum meninggalkan lapangan sekolah dan melewati penonton acara 'penembakan' dirinya.
Suara riuh penonton menemari kepergian Mecca. Ada yang mengejek, ada yang kecewa, bahkan senang karena masih ada kesempatan untuk berdekatan dengan cowok yang baru menjadi pemeran utama di penembakan itu.
Tapi Mecca tidak peduli sebelum satu tangan menahanya dan ikut berjalan disampingnya. "Ca, Ca, Ca! Kenapa sih ditolak terus kalo ada yang nembak? Itu Fahmi Ca! Fahmi!"
Mecca memutar bola mata. "Dia emang cakep, tapi bukan tipe gue, Fi."
Fika menggelengkan kepala pada temannya yang satu itu. "Setiap gue tanya, pasti selalu alasan lo 'dia bukan tipe gue'. Ck, tipe lo kayak gimana emang?"
"Serius lo tanya ini?" Mecca tiba-tiba tersenyum tanpa menghentikan langkah, keduanya berjalan menuju gerbang sekolah.
"Gue kepo tipe yang bikin pertahanan lo gak runtuh sampe nolak seorang Fahmi Prawira," ujar Fika membuat Mecca tertawa.
"Yang kayak mantan gue. Kalo bisa sih mantan gue lagi aja."
Fika langsung menoyor pelan gadis disampingnya. "Mantan lo yang mana anjir?"
Mecca tersenyum semakin lebar. "Lo tau gue cuma punya mantan satu. Udah ya, gue balik Om Ruben udah nunggu tuh. Bye, Fika!"
Bersamaan dengan Mecca yang memasuki mobil berwarna terracota yang nangkring di depan gerbang sekolah. Fika mencibir seraya berteriak. "Dasar manusia gamon! Kak Vian udah punya pacar di SMA Ca, masa lo mau stuck di dia aja?"
Mecca hanya tertawa dan melambaikan tangan tanpa membalas Fika sampai mobil yang ditumpaginya mulai menjauh dari sekolah.
— like my ex —
Terimakasih sudah membaca, sampai jumpa di bagian berikutnya!🧚♀️
Kenalan dulu sama visual ala aku (bebas kok bayagin siapa aja kalo ga sesuai ekspetasi bayangin crush dan kamu juga boleh banget HAHAHA)
KAMU SEDANG MEMBACA
Like My Ex
Teen FictionLaurora Mecca gagal move on dengan Viandra Klastara--mantan cinta monyetnya di Sekolah Menengah Pertama, dan memutuskan kembali mengejar cinta sang mantan di SMA. Menjadi cegil dalam mengejar Vian, tak mudah bagi Mecca. Ia harus menghadapi beberapa...