CHAPTER 00 - Awal Mula

17K 861 10
                                    

Tandai kalau typo!?
Selamat membaca 📖

.

.

.

••••

Fazlan Gyanendra, seorang pemuda tampan dengan tatapan tajam yang memabukkan juga warna mata biru laut yang menghanyutkan bagi siapapun yang melihatnya.

Fazlan seorang mahasiswa semester enam, tidak lama lagi dia akan lulus/wisuda dalam hitungan mingguan.

Fazlan bekerja sebagai Office Boy disalah satu perusahaan ternama, banyak orang yang menghina nya hanya karena pekerjaan nya.

Apalagi kedua orang tua Fazlan orang yang berpengaruh dan terpandang di setiap kota. Belum lagi kedua saudara Fazlan yang bekerja sebagai dokter juga seorang CEO.

Fazlan tidak memusingkan hinaan mereka, dia juga tidak peduli apa status keluarganya yang lebih tinggi darinya. Lagipula, dia bekerja sebagai Office Boy diperusahaan saudara nya sendiri.

Selama dia yang bekerja, dia tidak mempermasalahkan nya.

Saat ini, Fazlan sedang menunggu angkutan umum. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 malam, dan makan malam di mansion Gyanendra pasti sudah selesai.

"Wow, bukankah dia Tuan Muda Gyanendra yang ke-tiga? "

Fazlan yang mendengar itu menatap malas mereka, sekitar ada sepuluh orang preman. Fazlan mengabaikan mereka dengan memilih mendengar musik lewat headphone yang selalu ia bawa.

Merasa terabaikan, mereka menggeram marah melihat Fazlan yang nampak santai melihat kedatangan mereka.

"Dasar bocah! " salah satu dari mereka menggeram marah dan saat dirinya ingin melayangkan tangannya ke arah Fazlan, sudah lebih dulu Fazlan menahannya.

"Ka-kau .... " pria itu gugup, apalagi saat dirinya melihat tatapan tajam dan dingin Fazlan.

"Jangan ganggu gue, kalau gak mau merenggang nyawa. " dingin Fazlan dan memelintir tangan pria itu sehingga terdengar retakan.

Kreakkk

Arghhhh

"Pergi sana, kalau lo pada mau selamat."

Beberapa preman itu membantu salah satu teman mereka dan berlalu dari hadapan Fazlan.

Fazlan menghela nafasnya, tenaganya terkuras banyak. Dengan tubuh lelah, Fazlan duduk sembari memejamkan matanya.

Hari mulai gelap, dia yakin jika angkutan umum tidak akan melewati tempat nya sekarang karena jalannya juga cukup gelap dan horor.

Tanpa Fazlan tau, jika sejak tadi ada yang memperhatikan nya. Ditangan orang itu ada senapan yang mengarah ke Fazlan.

Entah sadar atau tidak, Fazlan memilih memejamkan matanya. Dan orang itu mulai menarik pelatuknya dan-

Dor

Tembakan nya melesat karena Fazlan menghindar, orang itu menggeleng tidak percaya melihat Fazlan.

𝐅 𝐀 𝐙 𝐋 𝐀 𝐍 : 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐎𝐟𝐟𝐢𝐜𝐞 𝐁𝐨𝐲 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang