sex toy

527 50 3
                                    


Tin menendang nakas yang ada di sampingnya dan melemparkan semua benda yang ada di atasnya ke sembarang tempat ,

"Arghhh sialll!!!"
Teriaknya

Pavel yang masih berada disana tampak terkejut, dia membolakan matanya melihat semua barang berserakan di lantai ,

Tin lalu berjalan ke arah lain dan kembali melempar semua barang yang ada di atas meja riasnya ,

Prengg

Breakk

Krekkk

Dan suara benda pecah dan barang beradu ke lantai terdengar berantakan disana.

Tin lalu menatap dirinya di cermin hingga  dia tidak segan meninju cermin itu keras hingga tangannya berdarah.

Pavel lebih terkejut melihat itu. Dia menarik dirinya untuk mundur dari posisinya hingga punggungnya menabrak lampu tidur yang ada di sampingnya,

Tin mendengar itu dan dia baru sadar di ruangan itu masih ada orang lain.

Tin lalu berbalik untuk melihat orang itu.

Rambutnya tak lagi rapi , tatapannya sudah tersulut emosi , dan darah di tangannya sudah mengalir hingga menetes ke lantai,

Tin berjalan mendekati Pavel yang tampak ketakutan.

"A..apa yang akan kau lakukan?"tanya Pavel sedikit gugup

Tin tersenyum smirk, lalu dia menyingkap selimutnya dan membuangnya asal ke lantai

detik berikutnya tin menarik kaki Pavel hingga Pavel kembali terbaring sempurna

Tin lalu menindih orang itu dan mencium lagi bibirnya.

Tangannya dengan telaten membuka semua pakaian Pavel, sedangkan tangan Pavel terus memukuli dada tin  meski itu tak berpengaruh banyak,

Pavel juga menggigit bibir tin meski balik tin yang menggitnya.

Tin melepaskan dasinya untuk dia gunakan untuk mengikat tangan Pavel ke atas.

"Lepaskan aku!!"teriak Pavel saat ciuman mereka terlepas

Tin  menatap mata Pavel, dan tiba-tiba bayangan orang lain muncul di penglihatannya,

Wajah Jane yang tin lihat membuat tin marah, mata tin memerah sorotan nya tajam dan dingin, lalu satu tangan tin akhirnya sampai di leher Pavel,

Dia mencekik Pavel hingga Pavel berontak memukulnya,

Kakinya sudah menendang nendang kasur , wajahnya memerah tanda nafasnya terganggu, rasa sakit di paru-parunya mulai terasa karena oksigen nya yang tak tersalurkan

"Le...pas...kann"
Ucap Pavel susah payah

Tin tak memperdulikan permintaan Pavel, dia malah semakin erat menekan tangannya ke leher orang itu hingga Pavel merasa dia sudah tak memiliki tenaga lagi,

Dan tak lama Rey datang seraya membawa nampan makanannya.

Dia terkejut saat melihat itu, Rey menyimpan nampannya di meja lalu segera memanggil tuannya itu.

"Tuan tin.. tuan tin!!"teriaknya

Suara Rey cukup membuat tin sadar, tin melihat wajah Pavel yang sudah memerah dengan mata yang hampir terpejam ,

Dia terkejut dan langsung melepaskan cengkraman tangannya di leher Pavel ,

"Ohok ohok ohok .. "Pavel terbatuk saat tin melepaskan nya

Tin mencoba menerjemahkan apa yang sudah dia lakukan,

dia kembali menatap wajah Pavel lalu dia bangkit dari posisinya dan pergi melewati Rey yang memasang wajah penuh tanya.

 love by change (Tin & Pavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang