berubah pikiran

323 37 15
                                    

Hari pernikahan,
Rumah kedua tin tin tampak lebih ramai karena keluarga mei berada disana,

Berbeda dengan rumah utama yang Pavel tinggali saat ini,
Tampak sepi seperti biasanya.

Namun tidak untuk kamar tin,
Jika kau mendekatkan telingamu di pintunya, kau mungkin akan mendengar suara memalukan ,

Dimana siapapun yang mendengarnya akan merasa sedikit mengenyit.

"Hmm ahh ahh ahh ahha !!"
Pavel harus memegang erat meja nakas di depannya saat tin mempercepat hujamannya di belakang sana,

Pantulan dirinya dan tin tampak terlihat di cermin yang ada di hadapan mereka,

Wajah Pavel sudah memerah merasakan rangsangan yang memecah hasratnya,

Sedangkan tin tampak senang menatap kekasihnya yang mulai lemas menghadapinya,

"Hm ahh tinhh ahhh"
Beberapa benda yang ada di atas meja tampak berhamburan jatuh akibat serangan tin yang membuat tubuh Pavel tergoncang

Tin memfokuskan dirinya dan menancapkan miliknya lebih dalam ke tubuh Pavel

"Ahhh sangat enak ahhh"gumam tin merasa puas

"Ahhh hhaaa aahhhh!!"

Beberapa menit kemudian akhirnya tin menekan miliknya lebih dalam menyemburkan hasil penyampaian nya di dalam sana,

Tak berbeda, keadaan Pavel juga sama, tubuh yang tak memakai sehelai benangpun tampak mengkilat karena keringat nya,

Tin melepaskan tautannya membuat cairannya mengalir di paha Pavel

"Oh berantakan!"
Gumamnya

Tin mengambil tissue dan mengelap milik nya lalu membenarkan kembali celananya.

Sedangkan Pavel masih terduduk di lantai dengan kekacauan di sekitarnya,

Tin lalu mengambil selimut dan menyelimuti Pavel,
"Tidurlah jika lelah"ucapnya

Pavel tersenyum mengangguk, tin lalu menggendongnya dan memindahkannya ke kasur,

Setelah itu dia membersihkan semua hal berantakan itu meski tampilannya sudah benar benar sempurna.

Dia memakai setelan tuxedo putih dengan pita kupu kupu warna hitam, tak lupa bunga mawar merah yang terselip indah di saku jas nya ikut menyempurnakan penampilan nya.

Rambut yang tertata rapi menyombong kan dahi tegasnya tampak terlihat tampan dan gagah.

Pavel menatap tin di tempat tidur,
Jika ini hanya pernikahan bisnis, kenapa tin harus se-sempurna itu untuk melakoni perannya.

Tin selesai dengan kegiatan membersihkan kekacauan nya,

Dia tersenyum sambil menghampiri Pavel, dia duduk di sisi tempat tidur dan mengusap lembut pipi Pavel

"Acara akan segera di mulai, mungkin beberapa jam aku tidak akan datang, kau bisa menunggu kan?"
Ucapnya

Pavel terdiam tak menjawab , tin lalu mengecup kening Pavel lama lalu bangkit dari duduknya,

Namun langkahnya tertahan saat tangan Pavel menahannya,

"Ada apa?"tanya tin kembali menatap pavel

"Bisakah kau tidak pergi?"
Pintanya

Tin mengerutkan keningnya
"Kenapa?"

"Tin... Berapa kalipun aku berpikir, aku merasa tidak rela meski ini Hanya pernikahan bisnis, aku... Aku merasa tidak bisa menerimanya"

 love by change (Tin & Pavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang