Tin dan Pavel sudah tidur berpelukan dengan suara hujan rintik yang menjadi pengantar tidurnya.
Meski mereka sudah memejamkan matanya, namun sebenarnya mereka tidak benar benar tidur.
Terlebih, berpelukan lama seperti ini cukup membuat mereka berkeringat,
"Ahh aku tidak tahan lagi, ini sangat gerah.."
Ujar Pavel melepaskan pelukannyaMeski tangan tin masih menjadi bantalnya saat ini,
Selama dua jam mereka berpelukan mesra, rupanya ada titik jenuh dimana mereka harus melepaskannya,
"Hahh kenapa sangat gerah, padahal di luar hujan "
Pavel mengibas Gibaskan bajunyaTin hanya tersenyum di balik matanya yang masih terpejam,
Diapun membuka matanya
"Aku akan membuka jendela"ucapnyaDia lalu menggeserkan kepala Pavel dan beralih pergi menuju jendela,
Saat dia membuka jendela dan merasakan angin menghembus ke wajahnya,
Tiba-tiba dia punya pikiran aneh saat melihat itu,
Diapun berbalik menatap Pavel yang masih sibuk mengondikasikan tubuhnya,
Tin lalu menghampiri pacarnya itu,
"Kemarilah, udara di jendela sangat sejuk, kau akan menyukainya" ujar tin seraya mengulurkan tangannya
Pavel lalu bangun hingga dia duduk saat ini,
"Benarkah?""Hm"
Pavelpun meraih tangan tin dan mereka berjalan menuju jendela,
"Hhmm hah... Benar! Ini sangat sejuk, hhhhh enak sekali"
Ujar Pavel tampak menikmati udara yang dingin yang bercampur Air hujan yang menyapu wajahnya,Tiba-tiba tangan tin melingkar di pinggang nya,
"Sangat dingin bukan?"
UcapnyaPavel tersenyum
"Yah... Cukup dingin""Kalau begitu, bagaimana kalau kita panaskan lagi"
Pavel mengerutkan keningnya lalu menengok
"Kau ingin menutup kembali jendela nya?"Tin menggeleng,
"Bukann""Lalu?"
Pavel masih tidak mengertiTin tersenyum smirk lalu membuka celana Pavel dengan cepat,
Membuat Pavel membolakan matanya terkejut,
"Tin??"
Pavel ingin kembali meraih celananya yang berada di bawah, namun tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu yang hampir masuk ke bagian belakangnya,
"Ha! Ahhh!!"
Pavel terlonjak dan tangannya reflek langsung menahan ke kusen jendela saat benda keras itu masuk begitu saja ke tubuhnya,
"Hmmp ah tinhh??"
Pavel berekpresi kesal antara mau marah tapi merasa nikmat bersamaanTin menggigit bibir bawahnya, lalu menegakkan kembali tubuh Pavel hingga tubuh mereka terlihat menyatu,
"Bukankah sensasi dinginnya sangat menggoda cup~"
Bisik tin tepat di telinga Pavel dengan kecupan singkat di akhirnya."Hmm ahh"
Pavel kembali mendesah saat tin menggerakkan dirinya"Ini sangat ketat dan kesat, aku suka"lanjut tin masih tepat di telinga Pavel
Pavel hanya bisa mempererat pegangan nya pada kusen jendela dengan wajah yang kembali memerah,
KAMU SEDANG MEMBACA
love by change (Tin & Pavel)
FanfictionTin mempercepat hujamannya hingga Pavel kembali menangis merasakan sakit yang luar biasa pada bagian bawahnya. Dia sudah menjadi alat untuk kepuasan orang itu, harga diri Pavel sudah hancur, dia tak bisa lagi membela apalagi melawan, Semuanya sudah...