Pavel baru saja selesai makan malam dengan ayahnya. Mereka keluar dari restoran China yang berada di sebrang jalan tak jauh dari tempat tinggalnya.
"Bukankah menu tadi sangat enak"tanya sang ayah
"Hm aku rasa juga begitu"jawab Pavel
"Katakanlah kau mau apa lagi, hm? apa kau mau baju , tas , sepatu?"
"Kenapa ayah tiba-tiba bertanya?"
"Hhhhh... Aku sudah cukup lama tidak memperhatikanmu. Aku punya uang lebih jadi aku ingin memanjakan anakku satu-satunya saat ini"
"Ohhh tapi kau terlihat mencurigakan"ucap Pavel tampak tak percaya
"Haha kenapa? Kau mengira mungkin aku akan mati cepat?"
"Yahhh ... Orang bilang saat seseorang tiba-tiba berubah biasanya pertanda dia akan meninggal"
"Ey vel... Kau mendoakanku seperti itu?"
"Hehe aku hanya bercanda!maaf"
"Hhhh... Kau ini!"
"Baiklah tapi jangan menagih ku lagi. Aku akan membeli semua yang aku inginkan hari ini"
"Hmm tentu saja! Ayo beli!"
"Tapi ayah tidak akan menagihku lagi kan?"
"Yahhh "
"Kau janji"
"Tentu saja pavellllll, aku tidak tahu sikap cerewet itu kau dapatkan darimana "
"Tentu saja darimu"
Mereka masih saja bercanda meski kaki mereka tak berhenti berjalan.
Hingga merekapun sampai di sebuah mall.Pavel dengan senang hati membeli semua kebutuhannya dan juga keperluan rumah mereka.
Sebenarnya hal ini sangat tidak mungkin terjadi , mengingat ayah Pavel hanya bekerja sebagai pegawai biasa di perusahaan .
Namun Kembali lagi, dia sudah cukup lama bekerja Disana. Jadi mungkin untuk kenaikan gaji dan tunjangan, bisa naik seiring berjalannya waktu.
Jadi Pavel tak menaruh curiga sama sekali.
***
Satu Minggu kemudian.
Pavel terbangun dari tidur nyenyak nya di hari Minggu ini, cukup melegakan karena dia tidak harus memikirkan semua pembayaran awal bulan karena ayahnya yang sudah menanggung nya ,
Dengan tampilan khas bangun tidurnya Pavel menatap dirinya di cermin, wajahnya masih cukup tampan walau dia sudah bekerja siang malam selama ini.
Diapun pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Selang beberapa menit Pavel keluar dengan baju mandinya.
Dia memutar musik favorit nya untuk menemani kegiatan paginya menyiapkan sarapan.
Setelah selesai Pavel lalu pergi ke kamar ayahnya untuk membangunkannya.
Namun berapa kalipun Pavel mengetuk tidak ada tanggapan di dalam sana.
Pavelpun membuka pintu yang tak terkunci itu lalu menyembulkan kepalanya untuk melihat kamar itu
"Ayahh..."
Suara hening tak ada tanggapan. Pavel lalu membuka lebar pintu itu dan masuk kedalam.
Dia membuka gordeng yang masih tertutup itu lalu menyingkap selimut yang menutupi seseorang disana.
Namun betapa terkejutnya, ternyata itu Hanya bantal guling yang bertumpuk hingga terlihat seperti orang lain
Pavel mengenyit bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
love by change (Tin & Pavel)
FanfictionTin mempercepat hujamannya hingga Pavel kembali menangis merasakan sakit yang luar biasa pada bagian bawahnya. Dia sudah menjadi alat untuk kepuasan orang itu, harga diri Pavel sudah hancur, dia tak bisa lagi membela apalagi melawan, Semuanya sudah...