permainan baru

287 37 5
                                    



Malam ini tampak suasana sibuk terlihat di dapur rumah mewah dan besar itu,

Beberapa pelayan akan datang dan pergi secara bergantian,

Tatanan meja makan yang lengkap dan rapi sudah terlihat menggiurkan untuk meramaikan kegiatan pemilik rumah malam ini,

Dan beberapa kursi yang sudah di sediakan tampak memiliki pemiliknya masing masing,

"Hahahaha... Aku ingat, sejak saat itu, tin dan mei menjadi musuh hahah" tawa tuan kit dan tuan wan menjadi pemanis jamuan makan malam hari ini

Tak lama seorang pria muda berpakaian santai turun dari tangga dan berjalan ke arah mereka.

"Oh tin? Kau sudah datang?"
Ujar tuan kit

Tin lalu duduk di samping mei yang tersenyum padanya sejak dia datang.

"Baiklah, kita akan memulai makan malam nya"

Mendapat instruksi tersebut, membuat beberapa pelayan mulai melakukan tugasnya,

Setelah makanan tersaji di piring mereka, mereka mulai melahap makanannya dengan khidmat,

Tak lupa anggur merah yang berada di gelas samping mereka tampak melengkapi acara keluarga itu,

"Jadi kapan tanggal bagusnya?" Tanya nyonya aom

"Hm.. aku berencana melakukan acara secepatnya sebelum aku pergi dinas"jawab tuan kit

"Oh itu bagus! Bagaimana jika awal bulan depan?"

"Hmm aku tidak keberatan "

"Bagaimana dengan kalian?"tanya tuan wan pada tin dan mei

Mei tersenyum menanggapi
"Aku setuju "

"Kau tin? Apa kau sibuk awal bulan depan?"

Tin menatap mereka tanpa menjawab.

"Ohh tiada hari tanpa tidak sibuk untuk pembisnis muda seperti tin, tapi kalian tenang saja. Aku akan mengurusnya "
Jawab tuan kit mewakili

Semua tersenyum senang ,
"Baguslah "
Jawab nyonya aom

Setelah makan malam selesai para orang tua akan bersantai seraya meminum teh di taman rumah yang terletak di sebrang rumah utama,

Sedangkan mei dan tin, mereka juga mengobrol di balkon rumah tin seraya menatap malam yang bertaburan bintang,

"Terakhir kali kau bilang apa? Menolak untuk menikah?"
Tanya mei sambil tertawa ringan

"..."
Tin hanya melirik sekilas

"Kau tahu? Anak seperti kita tidak punya kuasa untuk menolak keinginan mereka , termasuk soal menikah"

"Jadi kau senang menjadi bagian dari orang itu?"

"Hahaha... terpaksa, apa kau tahu, berapa kali aku melawan mereka, dan saat aku melakukan itu semuanya selalu berakhir menyedihkan, aku dikirim luar negeri, atau pacarku yang tiba-tiba pergi, atau ada juga yang hilang di telan bumi tanpa permisi, menurutmu kenapa mereka seperti itu?"

"...."
Tin tak bersuara

"Itu karena orang tuaku bisa melakukan apa saja agar aku menuruti keinginan mereka"
Lanjut mei bicara

Tin tidak bisa memungkiri, apa yang mei katakan semua itu benar,

"Tapi aku tidak akan terus membuat mereka menang, aku akan melawan nya "
Ujar tin

Mei tersenyum menatap tin,
"hmmm benarkah?apa kau yakin bisa melawannya?" 

tin menatap lama wajah mei.
"ya"

 love by change (Tin & Pavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang