Tin menidurkan Pavel di kasur, dia membuka sepatu dan baju kameja Pavel sehingga meninggalkan kaos putih yang mencetak dada buntal nya disana,
Sepertinya Pavel mabuk, karena aroma wine tercium cukup pekat di mulutnya,
Tin mengusap lembut rambut Pavel
"Sepertinya banyak hal yang tidak aku ketahui, kenapa kau harus seperti ini? setelah aku meninggalkan mu ku pikir kau akan hidup dengan baik tanpaku, kenapa kau harus berada di dunia seperti itu?"
Ucap tin seraya menatap wajah PavelDia lalu mendekatkan wajahnya dan mencium sekilas bibir yang terbuka sedikit itu,
Dan bersamaan mata Pavel terbuka, yang akhirnya mata Mereka bertemu saling menatap
"Mimpi yang sangat indah"gumam Pavel
Dia mengangkat tangannya lalu dia mengusap wajah tin perlahan,
"Ini terasa sangat nyata"
Gumam nya lagiTin menatap pavel dengan rasa bersalah, dia kembali mencium bibir itu dan kembali melihat ekpresi Pavel,
"Oh kau bahkan menciumku, apa kau menyukaiku?"
Tanya Pavel masih dengan nada orang mabuk"Aku mencintaimu"
Ucap tinDan itu berhasil membuat Pavel tersenyum senang, dia lalu memeluk leher tin dan mencium samping kepala nya,
"Hiks hiks hiks aku juga mencintaimu hiks tin"
Suaranya terdengar redam karena tercampur dengan tangisan.
Tin memeluk Pavel lebih erat merasakan kehangatan yang dia rindukan selama ini
"Aku merindukanmu" ucapnya"Hiks hiks aku lebih merindukanmu hiks"
Tin melepaskan pelukannya dan kembali mencium bibir Pavel sekilas, lalu mencium kening nya lama.
Mereka lalu saling memandang seolah tak ingin satu detikpun mereka beralih
Tapi meski begitu rasanya Mungin pavel masih dalam pengaruh alkohol sehingga dia belum sadar dengan mode marah yang tadi dia nyalakan.
Namun tin, tak mau menyia-nyiakan momen itu, dia terus mencium bibir plum itu beberapa kali,
Membuat Pavel tersenyum senang, namun tak lama mata Pavel kembali tertutup,
Sepertinya rasa lelahnya membuat dia benar benar mengantuk,
Tin tersenyum melihat nya,
Dia lalu menyelimuti Pavel dan tertidur di samping Pavel.***
Keesokan harinya,
Plakk!!
"Aku menyuruhmu untuk membawa orang lajang!! Bukan pacar orang lain!"
Teriak tharn pada jom"Tapi Pavel lajang, dia bahkan melayani semua tamu setiap minggu"
"Lalu kenapa ada orang yang datang membawanya , kau lihat? lihat! bibirku, dia bahkan melukaiku!!!"
"Ma..maafkan aku tuan tharn, lain kali aku akan lebih menyelidiki nya"
"Dan kita tidak perlu membayar di hotel ini, pelayanan mereka sangat buruk! Membiarkan orang lain masuk begitu saja !!"
Ujar tharn dengan sorotan mata tak suka***
Pavel membuka matanya sekilas , membiasakan cahaya matahari masuk ke matanya.
"Hhh.. pagi yang indah"
Gumamnya..Namun dia baru sadar, ada orang lain di belakangnya, karena tubuhnya terasa berat akibat tangan orang lain yang memeluknya,
Pavel lalu berbalik dan melihat pemilik tangan,
KAMU SEDANG MEMBACA
love by change (Tin & Pavel)
FanfictionTin mempercepat hujamannya hingga Pavel kembali menangis merasakan sakit yang luar biasa pada bagian bawahnya. Dia sudah menjadi alat untuk kepuasan orang itu, harga diri Pavel sudah hancur, dia tak bisa lagi membela apalagi melawan, Semuanya sudah...