luka tin

273 38 9
                                    

sesampainya di kamar , tin  langsung menutup pintu.

"maaf"ujar pavel sambil menunduk

tin membuang nafas lalu dia duduk di sisi kasur.
"kau mendengar semuanya?"tanya tin

pavel lalu mendekat 
"hm"jawabnya

tin menatap pavel, 
"rahasiakan ini dari ayahku"

pavel mengangguk mengerti, kemudian tin menarik tangannya hingga pavel duduk di pangkuannya.

"biarkan aku memelukmu"ucapnya

pavel sedikit terkejut sebenarnya, namun dia mengerti, sepertinya beberapa masalah sedang tin hadapi hingga membuat dia tampak lelah.

pavel dengan telaten mengusap kepala tin dan menangkup wajahnya,
"istirahatlah jika lelah, jangan terlalu memaksakan diri" ucapnya

tin yang menatap mata pavel tersenyum
"ada banyak hal yang harus aku selesaikan"

"aku tahu, tapi kau bukan robot, kau harus tidur untuk memulihkan tenagamu" ujar pavel seraya menyentuh pipi tin yang ternyata ada sedikit luka disana,

"kapan luka ini kau dapat?"tanya pavel baru sadar

"ohh.. ini.."

"aku akan mengobatinya"

pavel berdiri dari duduknya dan pergi ke nakas untuk mencari kotak p3k yang tersedia disana.

lalu dia kembali duduk di hadapan tin dan mulai mengoleskan salep luka di pipi tin, setelah itu dia tempelkan perban kecil agar lukanya tak berbekas.

"selesai"ucap pavel

tin tersenyum lalu memegang tangan pavel
"terima kasih"

***

" aku tahu berita ini menimbulkan keresahan di antara kalian, tapi bukankah kalian sudah melihat, siapa yang akan melanjutkan perusahaan ini ketika ayahku pensiun. aku tahu aku mungkin terbilang awal karena baru bergabung 6 bulan lalu, tapi sejauh ini beberapa hal bisa aku tangani tanpa membebani kalian, aku harap kalian mempertimbangkan kembali tentang penarikan kontrak saham kita, karena aku rasa , aku punya performa yang cukup untuk membuat kalian memikirkannya lagi, jika kalian masih tidak percaya, kalian bisa melihat linerja hasil pekerjaanku"
jelas tin

rapat pemegang saham yang di adakan mendadak ini cukup menjadi sorotan , mengingat hal ini sangat memepngaruhi masa depan perusahaan,

semua orang tampak mengangguk mengerti menanggapi penjelasan tin.

"baiklah.. aku akan memberimu kesempatan, tolong pulihkan keadaan dan buat harga saham naik!" ujar salah satu dari mereka.

"aku.. akan berusaha!" jawab tin

beberapa menit kemudian merekapun bubar.

***

pavel baru saja selesai menata buku dan beberapa benda miliknya di meja nakas yaang  baru tin berikan.

"hhhh.. ini baru rasanya seperti rumah" gumamnya senang

setelah itu, pavel lalu pergi ke luar kamar untuk membuang beberapa sampah hasil aktivitanya tadi, dan dia menemukan rey yang sedang belajar di meja dapur, 

dengan ragu pavel mendekatinya
"apa yang sedang kau lakukan?"tanyanya

"oh? phi , aku sedang belajar, aku ada ujian minggu depan" jawab rey

pavel sedikit memajukan kepalanya untuk melihat buku yang rey pelajari
"kau matematika? Aku cukup manir dalam pelajaran ini"

"Benarkah? Bisa kau ajari aku?" Ujar
Rey tampak senang

 love by change (Tin & Pavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang