terancam

291 31 6
                                    



Setelah dirasa cukup , Rey  yang terlihat sudah lemah dengan darah yang sudah memenuhi hidung dan mulutnya, Lalu diangkat pergi dari ruangan itu.

namun sebelum itu, tuan kit tmenjambak rambutnya dan tersenyum padanya, lalu tangan lainnya melakukan sesuatu yag membuat rey mengaluarkan darah di mulutnya.

srettt!! 

***

Setelah mengetahui berita itu Pavel langsung pergi menuju kamar ohm,
"Apa yang harus kita lakukan?"tanya pavel saat mereka sudah di dalam

Ohm terdiam sesaat.
"Kita tetap akan pergi" Jawabnya

Pavel tampak mengkerutkan keningnya,
"Tapi tin mungkin sedang mengalami kesulitan atau Dia mungkin dalam bahaya"

Ohm menatap Pavel lalu mendekatinya
"Aku tahu kau khawatir padanya, tapi dia orang yang kuat Aku yakin dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, kita sudah mengambil langkah untuk meninggalkan tempat itu , aku harap kau tidak berubah pikiran untuk kembali ke sana"

"Tap..."

"Kita kembali berkemas dan segera pergi, penerbangan kita tinggal 2 jam lagi "
Setelah bicara, ohm lalu kembali mengemasi barangnya membiarkan Pavel terdiam dengan wajah cemasnya.

***

Bruuukkk!!

Rey di masukkan ke ruangan yang sama dengan tin,
Tubuhnya tersungkur begitu saja saat dua penjaga itu mendorongnya masuk,

Dan tin tampak terkejut melihat itu,
"Rey!!"

Tin menghampiri Rey dan membawa kepala Rey ke pangkuannya,
"Rey... Rey kau tidak apa-apa kan, Rey?"

Rey yang terlihat lemah membuka matanya menatap tin,
"Phi.."

Tin menatap Rey dengan Air mata yang menetes Apalagi saat dia bisa melihat perut Rey yang mengeluarkan banyak darah,Sepertinya Rey mendapatkan luka tusuk di sana,

"Rey... Maafkan aku hiks"
Ucap tin menatap luka menyedihkan itu

"Phi .. aku menemukan sebuah ruangan lain saat aku membersihkan tempat ini, itu ada di balik lemari itu, kau bisa keluar lewat sana, kau harus pergi darisini, kau tidak boleh mati"
Ucap Rey

"Rey.. apa yang kau katakan, kita akan pergi bersama, bertahanlah"

Tin lalu berjalan ke arah pintu dan menggedor-gedor pintu yang terbuat dari besi itu dengan keras

Dorr!!

Dorr

Dor

"Siapapun buka pintunya!!! Ada yang terluka disini!!! Buka pintunya!!!"
Tin berteriak sekeras mungkin berharap ada orang yang mau membuka pintu

Namun beberapa saat dia menunggu tak ada tanggapan apapun,

Tin kembali menghampiri Rey,
"Rey ... Kau akan baik-baik saja aku janji, bertahanlah!"
Ujar tin dengan wajah menangis nya

Tin mencoba mencari sesuatu yang bisa dia gunakan untuk menahan luka Rey, Namun tempat itu hanya di penuhi dengan barang barang lama yang sudah tak terpakai,

Tidak ada obat, tidak ada apapun.

Tin hanya bisa menggunakan tangannya untuk menekan luka itu agar darahnya berhenti keluar,Lalu tin dengan cepat membuka bajunya yang akan dia gunakan untuk menekan luka itu,

"Rey...aku mohon Bertahanlah"
Tin masih berusaha membuat Rey sadar seraya terus berpikir mencari jalan keluar, Namun bagaimanapun tin mencari, berapa kalipun tin berpikir tidak ada yang bisa mengubah keadaan,

 love by change (Tin & Pavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang