Hingga akhirnya Pavel mengerti saat tin melingkarkan sebuah borgol pada kedua tangannya ,
Lalu tali borgol lainnya dia tempelkan di kepala ranjang.
"Tidak....tunggu, apa maksud semua ini a..apa yang akan kau lakukan?"
Tanya pavel tak mengerti"Menikmatimu"jawab tin singkat seraya tersenyum smirk.
Tin membuka seluruh pakaian Pavel hingga hanya bersisa kameja putihnya yang tertahan di lengannya karena borgol nya,
Pavel terus menggeleng agar tin tidak melakukan lebih banyak lagi
"Kumohon... Jangan!"
Gumam nya."Kenapa? Kau takut aku menyakitimu?"tanya tin
"Tidak, kau tidak bisa melakukan semena-mena padaku!"
Tin mendengus Sambil mempersiapkan sesuatu yang lain di tangannya saat ini.
Dia menunjukkan sebuah benda bulat panjang yang mirip dengan pen*s ke hadapan Pavel ,
"Ini tidak lebih besar dari milikku,jadi tidak akan terlalu menyakitkan"ucap tin
Pavel menggeleng lagi , dia lalu berontak menggerakkan seluruh tubuhnya untuk melepaskan borgol itu di tangannya,
Dan kakinya sudah menendang nendang tak jelas di kasur,
Wajahnya sudah memerah dengan raut takut dan cemas, dan matanya sudah berair mewakili ketakutannya.
Tin lalu memposisikan tubuh Pavel untuk tengkurap dan mengangkat sedikit bokong Pavel hingga perlahan dia memasukkan benda itu ke dalam sana,
"Arghhhh jangan!kumohon itu sakitt hiks hiks.."teriak Pavel saat merasakan benda asing memasuki bagian belakangnya, sungguh itu sangat sakit ,
Tin melepaskan kembali benda itu.
"Apa perlu lebih banyak pelumas?"gumam tin,dia lalu membaluri benda itu dengan cairan bening yang sudah di pakai tadi ,
Dan kembali tin mengarahkan benda itu ke lubang hangat Pavel
Perlahan Namun pasti tin mendorong masuk benda itu
"Arghhhhhhh!!"
Teriak Pavel tak tahanBenda itu akhirnya masuk seutuhnya.
"Hiks hiks hiks .. ini sakit hiks"Isak Pavel dengan deraian air mata
Tin semakin senang mendengar keluhan Pavel.
Diapun tidak ragu memaju mundurkan benda itu perlahan sambil menatap wajah Pavel yang tak karuan ,
"Ahhh ahhh ini...sakithh ahh .."
"Kau akan terbiasa , nikmati saja!"
"Hiks hiks tolong lepaskan itu!"
"Akan ku lepaskan setelah kau cum?hm? Bukankah aku baik?"
Ucap tinDia lalu kembali mendorong benda itu lebih cepat hingga membuat Pavel memegang bantalnya lebih erat
"Itu terasah... Panas... Ahh... lepaskannn!!"
Teriak pavel tak tahanTin hanya tersenyum puas seraya mempercepat tangannya memainkan benda itu di tubuh Pavel.
"Ahhhh tolong hentikan hikss"
Teriakan pavel terdengar menyedihkanHingga tak lama..
"Ahh ahh!!"
Desahan Pavel melembut saat dia sampai pada klimaksnya.Tin tersenyum puas lalu mencabut benda itu dari lubang Pavel,
Dan tubuh Pavel ambruk ke samping dengan nafas tersengal senggal,
"Kita istirahat 5 menit"
Ujar tin seraya berjalan ke arah sofa dan merogoh rokoknya,
KAMU SEDANG MEMBACA
love by change (Tin & Pavel)
FanficTin mempercepat hujamannya hingga Pavel kembali menangis merasakan sakit yang luar biasa pada bagian bawahnya. Dia sudah menjadi alat untuk kepuasan orang itu, harga diri Pavel sudah hancur, dia tak bisa lagi membela apalagi melawan, Semuanya sudah...