sesampainya di toilet , pavel langsung mengeluarkan hp nya dan menghubungi seseorang.
tin tersenyum saat dia melihat siapa yang menghubunginya, dia lalu dengan santai megangkat panggilanya.
"ada apa?"tanyanya
"bo..olehkah aku melepakannya,i..ini sangat tidak nyaman"
Ujar Pavel terbata bata"tapi aku lihat kau bergaul dengan baik saat bicara dengan ohm"
"k..kau melihatnya?"
"ya!"
"aku menahannya, bisakah aku melepasnya, aku mohon, aku sudah tidak tahan lagi ah"
"tidak tahan untuk apa?"
"aku tidak tahu, rasanya seperti aku akan orgasme tapi itu kurang memuaskan , aku ,, aku tidak bisa menggunakannya lagi, milikku sudah menegang!"
Pavel berucap dengan tangan mencengkram kuat bajunyaBenda itu masih bergerak tak karuan di dalam sana.
"ohhh kau perlu menuntaskannya"
Ucap tin tersenyum simpul"aku perlu seseorang untuk membantuku"
tin berhenti berjalan , dia ada di depan toilte saat ini.
"kau bisa meminta ohm melakukannya untukmu" ujar tin
pavel menelan ludahnya dengan peluh yang sudah mengalir di pelipisnya.
"kenapa diam?"tanya tin lagi
pavel meremas tangannya yang memegang wastafel,
"kau yang menyuruhku" jawab pavel lalu menutup telponnya
tin mengerutkan keningnya karena telponnya tiba-tiba terputus.
namun sebenarnya dia sudah bersiap untuk menyambut pavel yang akan keluar dari toilet ,
Tapi beberapa lama dia berdiri disana, pavel tak kunjung muncul, itu membuat tin bingung.
diapun dengan segera masuk ke dalam dan mencari di setiap bilik toilet, namun tin tak menemukannya.
ternyata pavel berada di toilet yang sudah tak terpakai, berada di bawah restaurant.
tentu saja, dia tidak bodoh, bagaimana bisa dia menyelesaikan urusannya di tempat umum seperti itu,
jadi pavel tadi mencari tempat yang sepi untuk menjadi tempat pelampiasannya.
Saat Pavel hendak keluar dari toilet, tiba-tiba ohm datang
"Vel.. kau sangat lama aku khawatir, apa kau tidak apa-apa?"tanyanya"....."
Pavel tidak menjawab, justru saat ini wajahnya sudah memerah menahan diri"ada apa?" tanya ohm lagi
pavel lalu menarik tangan ohm untuk masuk ke dalam ,
"apa yang terjadi?"tanya ohm masih bingung
"Bisakah kau membantuku? aku harus menuntaskan ini.."
jawab pavel sedikit menunduktin berlari keluar dan sudah tak mendapati ohm ataupun pavel di meja mereka, diapun segera keluar dan mencari sosok mereka.
Namun tin tak menemukannya.
Membuat tin mulai memasang wajah khawatirnya.
Dia lalu merogoh hp nya dan kembali menghubungi nomor Pavel.
Pavel menatap ohm dengan tatapan bernafsu, tentu saja dia sudah menahannya sejak tadi.
Ohm sebenarnya mengerti dengan apa yang Pavel rasakan,
KAMU SEDANG MEMBACA
love by change (Tin & Pavel)
FanficTin mempercepat hujamannya hingga Pavel kembali menangis merasakan sakit yang luar biasa pada bagian bawahnya. Dia sudah menjadi alat untuk kepuasan orang itu, harga diri Pavel sudah hancur, dia tak bisa lagi membela apalagi melawan, Semuanya sudah...