luluh

272 34 8
                                    


Tin melepaskan pelukannya dan mengusap lembut kedua pipi Pavel yang basah,

Matanya menyiratkan rasa khawatir yang entah apa artinya, namun yang jelas Pavel bisa melihat

Tatapan yang teduh menatapnya cukup membuat dia tak bisa berpikir buruk lagi.

Merasa di tatap dalam, tin yang melihat keseluruhan keadaan Pavel mulai terdiam manatap matanya,

Lalu perlahan dia mendekatkan kepalanya untuk mempermudah mencium bibir plum pavelnya,

Cup~

Satu kecupan dia tepikan disana, membuat Pavel sedikit terkejut,

Tin kembali mendekat dan menggapai bibirnya lagi,

Cup ~

Tin kembali menjauh dan melihat ekpresi lain di wajah Pavel,

Senyum tipis sedikit terukir di wajah tin, hingga dia kembali mencium bibir Pavel lagi,

Lagi

Dan lagi.

Sangat lembut hingga Pavel tak bisa menolak,

Lumatan yang tin lakukan membuat Pavel reflek membalas ciuman nya,

Hingga terjadilah adegan saling melumat tanpa ada emosi marah atau cemburu seperti biasa,

Mereka hanya saling merasakan perasaan nyaman dan hangat dari sentuhan masing masing bibir mereka,

Kembali tin bisa merasakan pasta gigi yang menyegarkan di mulut Pavel ketika Pavel membuka mulutnya agar dia bisa menggapai lidahnya,

Tangan Pavel hanya bisa meremas erat baju tin di samping ketika tin memperdalam ciumannya,

Beberapa menit mereka melakukan itu hingga tin harus melepaskannya karena mereka butuh bernafas.

Tampak Pavel yang terlihat ngos-ngosan dengan bibir yang sedikit bengkak hasil hisapannya,

Tin tersenyum senang, dia hanya melontarkan kata sexy pada Pavel saat ini,

Sungguh bibir plum itu begitu menggodanya, membuat tin candu dan ingin selalu merasakan nya.

Tin kembali meraup bibir itu dan mengiring Pavel untuk pergi ke tempat tidur,

Perlahan tin menidurkan Pavel disana, dengan tautan bibir yang tak dia lepas,

Kemudian ciuman nya dia turunkan ke dagu hingga tenggorokan dan leher Pavel,

Kedua tangannya memegang kedua tangan Pavel di samping kepala seiring mulutnya terus bekerja,

Pavel hanya bisa pasrah sambil memejamkan matanya, jujur saja dia sangat suka perlakuan tin yang melembut seperti ini,

Rasanya dia merasakan hal yang indah yang tak pernah dia duga.

Tin lalu membuka bajunya sendiri dan kembali mencium orang yang ada di bawahnya ,

Tangannya masuk menyelip ke dalam baju Pavel dan menyentuh setiap inci kulit mulus itu ,

Detik berikutnya tin membuka semua baju Pavel dan membuangnya asal ke lantai,

Tautan bibirnya tak pernah dia lepas seiring tangannya melakukan hal lain,

Setelah beberapa menit tin menikmati tubuh Pavel,

Dia lalu masuk ke tengah di antara kedua kaki Pavel,

Dengan tatapan mata menatap mata Pavel dia tersenyum simpul dan berbisik tepat ke telinga nya,

"Apa aku boleh memasukinya?"tanyanya

 love by change (Tin & Pavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang