masa lalu tin

1K 43 2
                                    

Terdengar suara ketukan sepatu yang berjalan di dasar lantai marmer di sebuah gedung.

Tak lupa giringan suara koper besar ikut mengiringi langkah orang itu.

Lalu lalang orang yang berada disana menjadi pertanda bahwa tempat itu adalah tempat umum,

Seorang pria bersetelan serba hitam menjadi pemilik suara sepatu itu.

Matanya terhalang kacamata hitam , tangannya terselip di saku kanan celananya , dengan tangan lain yang menarik tas kopernya.

Style rambut  coma hair menjadi pelengkap ketampanan orang yang memiliki tinggi badan 180 cm itu.

Langkahnya terhenti saat dia  melihat beberapa orang yang menunjukkan poster bertuliskan selamat datang padanya.

"Tuan tin, selamat datang kembali"ujar salah satu orang menunduk  kearahnya yang di ikuti beberapa orang lainnya

Tin tersenyum smirk lalu menyerahkan kopernya pada orang itu, diapun kembali berjalan untuk pulang ke rumahnya.

***

Rumah besar bertingkat tiga itu tampak sombong karena menjulang tinggi di tengah rindangnya pepohonan,

halaman yang luasnya 100 meter itu tampak cukup luas untuk bersantai atau berolahraga ringan.

Tak lupa green house belakang rumah yang memelihara banyak tamanan langka dan indah menjadi ciri pemilik rumah sangat menyukai alam liar.

Tin berjalan masuk ke rumah itu dengan langkah besarnya, pintu itu terbuka dengan bantuan dua asisten rumah tangga dengan pakaian lengkapnya.

Tin melenggang masuk saat semua staff di rumah itu sudah menjadi pendamping kanan dan kirinya menyambut kedatangannya.

"Selamat datang tuan tin"ucap seseorang di paling ujung dengan suara rendahnya

Dia menunduk dan mengarahkan tangannya untuk menunjukkan pada tin bahwa seseorang sudah menunggu nya.

Tin berjalan ke ruangann lain dan sudah mendapati ayahnya yang sedang santai meminum kopi dengan di temani 'istri' mudanya.

"Tin... Kau kembali?"ujar sang ayah dengan senyuman

Wajah tin terdiam tanpa arti, apalagi saat matanya melihat sosok wanita muda yang bersanding dengan ayahnya sendiri, itu cukup membuat hatinya tersayat.

"Aku akan langsung pergi ke kamar untuk beristirahat"ucap tin tanpa menatap mata ayahnya

"Hm Baiklah, aku akan memanggilmu saat makan malam tiba"jawab sang ayah

Wanita muda itu hanya terdiam tanpa berani menatap tin begitu juga dengan tin dia tampak tak peduli.

Tin lalu berjalan ke arah lain untuk pergi ke kamarnya yang sudah dia tinggalkan 4 tahun silam.

Tin membuka setelan bajunya yang cukup mencekiknya dan membuangnya asal saat dia tiba di ruangan nya.

Dia duduk seraya menatap foto dirinya dan kedua orangtuanya yang tertata rapi di meja.

Ibunya meninggal saat tin masih berusia 10 tahun karena sakit.
Jadi wanita muda yang dia lihat itu adalah istri baru ayahnya.

Tin merebahkan tubuhnya sendiri Manatap langit langit kamarnya yang bertuliskan bintang efek lampu tidurnya ,

Dan ingatannya kembali pada 4 tahun lalu.

Flashback on.

Saat saat dirinya merasakan kebahagiaan karena memiliki seseorang yang menemani hari harinya di sekolah.

 love by change (Tin & Pavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang