Tin

166 19 2
                                    


Tin terdiam di belakang rumahnya, tepatnya di taman kecil rumah Pavel.

Dia terduduk sambil memijat pelipisnya seraya menyesap benda yang mengeluarkan asap yang dia capit di kedua jarinya,

Sesekali dia akan mengeluarkan asap itu dari hidung dan mulutnya,
Seiring otaknya terus berputar memikirkan semua hal,

Tak lama Pavel datang membawakan teh untuk mereka berdua,

Dan tin tampaknya tak menyadari kedatangan pacarnya itu,

"Hey.."
Pavel menyentuh tangan tin yang bebas tergeletak di meja.

Tin akhirnya berpaling dan menatap Pavel
"Hm oh.. maaf , apa kau sudah lama duduk disana?"tanya tin

Pavel tersenyum,
"Aku baru saja datang, ada apa? Kenapa kau melamun"

"Hhhh... Tidak apa-apa, aku hanya sedang memikirkan beberapa hal "

"Apa tentang tharn?"

"Hm itu salah satunya"

"Apa itu masih menyangkut ayahmu?"

"Hm "

"Apa yang terjadi, apa aku bisa membantu?"

Tin menatap Pavel lama,
"Aku sedang memikirkan bagaimana menghentikan obsesi ayahku dan menyadarkan si tharn itu, jika aku tetap memberikan keinginan mereka , itu artinya apa yang sudah aku buang harus aku pungut lagi, aku harus kembali menjadi diriku yang dulu lagi, hhhhhh.... aku cukup lelah terus berurusan dengan sesuatu yang buruk seperti itu, aku selalu merasa tidak bisa tidur dan hatiku terus tidak tenang, aku merasa mati meski aku masih bsia membuka mata, itu terasa sesak sampai aku sudah tak bisa merasakan apa itu sakit"

Mendengar penuturan itu membuat Pavel menatap tin dengan tatapan sedih,

"Itu pasti sulit untuk mu"
Pavel mengusap lembut tangan tin

Tin membuang nafasnya lalu mematikan rokoknya.
"Ya itu sangat sulit "

Mereka terdiam beberapa saat
"Bagaimana jika kita melarikan diri bersama, apa itu mungkin?"tanya Pavel

Tin yang tertunduk mulai menatap Pavel kembali,
"Perlukah kita melakukan nya?"

"Aku tidak mau kau kembali ke dirimu yang dulu, aku tidak mau kehilanganmu "

Tin tersenyum menatap mata Pavel
"Baiklah.. mari kita pergi "

Pavel tersenyum mengangguk.

***

Keesokan harinya.

Tin dan Pavel sedang memasukkan koper mereka ke dalam mobil.

Rencananya mereka akan pergi ke bangsaen untuk sementara.

Mereka lalu memasuki mobil dan melajukan mobilnya.

Di perjalanan Meraka berhenti untuk membeli beberapa cemilan,

Setelah itu mereka kembali melanjutkan perjalanannya.

Pavel sesekali tersenyum sambil melahap makanannya juga menyuapi tin yang sedang menyetir.

Selama perjalanan mereka bergantian untuk menyetir guna mengurangi rasa lelah mereka,

Selang 2 jam,
Merekapun sampai.

Tin membangunkan Pavel yang tertidur dengan mencium bibir nya.
"Sayang.. kita sudah sampai"
Ucapnya

Pavel mengerjapkan matanya dengan bibir mengecurut,
"Benarkah?"tanyanya

"Hm"
Tin melepaskan sabuk pengaman Pavel , lalu dia keluar lebih dulu untuk mengeluarkan koper dari mobilnya.

Pavel ikut keluar dari mobil, dan mereka langsung masuk ke hotel.

 love by change (Tin & Pavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang