perasaan 🔞

757 50 4
                                    

Tin dan Pavel kembali ke rumah.
Namun yang membuat Pavel bingung sejak mereka pulang dari restoran, tin tak menghiraukan semua pertanyaan Pavel,

Tidak seperti saat mereka berangkat tadi. Suasananya tampak lebih sepi dan menegangkan.

Namun Pavel tak mau ambil pusing dia juga ikut terdiam sampai mereka sampai di rumah.

Tin langsung berjalan ke arah lain dimana ruangan kerjanya berada.

Sedangkan Pavel menatapnya sejenak sebelum dia akhirnya melangkahkan kakinya menaiki tangga untuk kembali ke kamarnya , lebih tepatnya kamar tin.

Pavel terduduk di sisi kasur sambil mengambil buku yang sebelumnya sudah dia baca,

Melanjutkan kisah di dalam buku itu cukup menjadi hiburan untuknya.

***

Malam nya .

Setelah mandi Pavel bersiap untuk tidur sambil membawa bukunya, dia akan menyelesaikan dulu kisah itu sebelum pergi ke mimpinya,

Namun tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan tin yang tersenyum Padanya.

"Kau... Ada apa?"tanya Pavel

"Aku senang bosan, mari bermain"
Ujar tin sambil mendekat

"Tu.. tunggu! "

"Kenapa?"

"Biarkan aku menyelesaikan buku ini, hanya satu bab lagi kisah ini akan selesai "

Tin menghela nafasnya, lalu berjalan ke sisi ranjang lain dan duduk menyender disana.

"Kalau begitu lanjutkan!"ucapnya

Pavel tersenyum senang dan mengangguk.

Diapun kembali fokus pada bukunya.
Tin sesekali akan menguap karena waktu membaca Pavel cukup lama,

Membuat dia tidak melakukan apapun cukup mengundang kantuknya,

Sebenarnya Pavel sudah menyelesaikan nya sejak tadi, namun dia hanya mengulur waktu agar tin tidak melakukannya malam ini,

Hingga itu berhasil.
Pavel menengok ke sisi nya dan sudah mendapati tin tertidur meski dengan posisinya tak berubah.

Dia tersenyum senang sambil menyimpan bukunya di nakas samping tempat tidurnya.

Pavel lalu merebahkan diri untuk tidur, mencoba memejamkan matanya menikmati malam yang tenang .

Namun , anehnya dia tidak bisa tidur, dia melirik tin lagi, dan tin masih memejamkan matanya,

Pavel merubah posisi tidurnya memunggungi tin dan kembali menutup mata,

Namun semakin berusaha dia mencoba semakin sulit dia pergi ke alam mimpi,

Pavel membuang nafas kesal.
Harusnya dia bisa tidur nyenyak mengingat tin tak melakukan apapun padanya malam ini,

Namun dia malah merasa kantuk tak kunjung datang, hingga akhirnya pandangan tertuju pada wajah tin.

Pavel mencoba mendekat untuk melihat lebih dekat wajah orang itu.

"Hanya saat tertidur dia terlihat lebih tenang dan baik"gumamnya

Pavel mencoba menyentuh hidung mancung itu dan tersenyum sekilas,

Lalu perhatiannya tiba-tiba teralih pada leher tin, dia melihat seperti bekas luka sayatan panjang disana

Dan itu membuat Pavel membolakan matanya, dia mencoba mendekatkan kepalanya untuk melihat lebih jelas,

Dan itu memang luka sayatan, membuat Pavel harus menutup mulutnya agar tak bersuara karena terkejut,

 love by change (Tin & Pavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang