Satu Minggu kemudian.
Plakk!!
Suara tamparan tampak menggema di ruangan itu.
"Apa maksudmu dengan memperkenalkan budak itu sebagai kekasihmu?!!"teriak sang ayah
Tin yang menunduk lalu kembali mengangkat kepalanya,
"Maksudku sudah jelas. Aku tidak menyetujui perjodohan itu"
"Jadi kau ingin aku melakukan hal buruk pada orang terdekatmu?"
"Aku tidak punya orang dekat, kau bisa melakukan apa saja padaku"
"Cih... Apa aku membesarkan mu agar kau bisa melawan ku?!!"
"Ya! Kau membesarkan anjing liar yang akan menggigitmu!!"
Plakk!!!
Satu kali lagi suara itu menggema di ruangan.
Tin menatap lantai dengan mata tajam , ada sedikit darah di sudut bibirnya,
Pipinya sudah memerah akibat tamparan bertubi-tubi dari ayahnya,
"Jika kau melawanku lagi, aku tidak akan segan-segan melakukan hal buruk itu pada orang terdekat mu! Dan ini bukan ancaman, aku akan membunuh mereka di hadapan mu!!" Teriak ayahnya
Lalu dia berjalan pergi dan membanting pintu dengan keras.
Nafas tin tersengal senggal menahan marah, matanya memerah menahan tangis.
Dan tangannya mengepal keras hingga kuku kuku nya memutih.
***
Pavel yang sedang menonton drama di tv tiba-tiba di kejutkan dengan tin yang datang membuka pintu dengan keras,
Selalu.
Tin akan datang dan membuat dia terkejut bukan main.Apalagi kali ini?
Pipi tin memerah matanya sedikit berair, dan nafasnya terdengar cepat."K.. kau tidak apa-apa?"tanya Pavel ragu
Tin lalu melirik Pavel dengan mata tajamnya, dia berjalan cepat menghampiri Pavel dan langsung mencengkram leher Pavel dan mendorongnya
"K.. kau..ap..a.. "perkataan Pavel tertahan karena lehernya di cekik keras oleh tin,
Tangan pavel mencoba memukul tangan tin memberi isyarat untuk berhenti.
"Le..pas...kannhh.."ucap Pavel susah payah
Tin melempar Pavel ke kasur dan menindihnya,
Lalu dia mengambil tali hitam seukuran tali pinggang yang ada di laci dan mengikat kedua tangan Pavel ke atas.
"T..tinn?"ucap Pavel mencoba memanggil nya
Namun wajah tin terlihat mengeras menahan marah, matanya tak lagi lembut menatapnya,
Dan peelakuannya semakin kasar seperti biasanya,
"Tin..."panggil Pavel lagi masih mencoba
Dan suara Pavel bagai tak terdengar oleh tin, dia tetap sibuk mengikat kedua tangan Pavel dan membuka seluruh baju Pavel,
"Tin..."
Pavel akhirnya memberanikan diri memegang tangan tin agar tin berhentiTin menatap mata Pavel sejenak sebelum kembali dia melorotkan celana Pavel hingga tubuhnya tak lagi memakai apapun.
Kemudian tin berjalan ke arah lemari dan membuka pintu itu lalu dia mengeluarkan kotak hitam besar dan membawanya ke hadapan Pavel,
"A..apa itu?"tanya Pavel dengan perasaan mulai khawatir
KAMU SEDANG MEMBACA
love by change (Tin & Pavel)
FanficTin mempercepat hujamannya hingga Pavel kembali menangis merasakan sakit yang luar biasa pada bagian bawahnya. Dia sudah menjadi alat untuk kepuasan orang itu, harga diri Pavel sudah hancur, dia tak bisa lagi membela apalagi melawan, Semuanya sudah...