17

260 42 9
                                    

Mereka menoleh, termasuk daejung yang langsung memasang wajah heran saat melihat sang kembaran yang berdiri tak jauh darinya dengan membawa batu besar. Ya, pemilik suara berat itu adalah Kim daehyun, entah kenapa anak sekecil itu bisa mengeluarkan nada suara yang berat persis sang ayah.

Kalian jangan salah, meski sikap daehyun yang petakilan, riang dan jahil...tapi sebenarnya ia sama saja dengan daejung, alias sebelas duabelas. Tapi daehyun tak terlalu memikirkan itu, dan lebih memilih bersikap biasa saja sama seperti kim namjoon.

Tidak seperti daejung yang 100% mirip kim taehyung.

Daejung mendengus, melepas cengkraman remaja dewasa itu lalu menepuk-nepuk baju bagian depannya.

Dasi yang sudah dirapihkan sang mommy sudah kusut, dan ia tidak terima itu. Lantas ia pelintir tangan yang masih menjulur itu kuat, terus  hingga kebelakang yang membuat empunya berteriak histeris.

"Hentikan jung-ah, nanti ada yang melihat"

"Aku tak akan berhenti sampai tangan ini patah!" balas daejung tersenyum miring kearah remaja itu yang kini sudah berurai air mata

"Sini biar aku pukul tangannya pakai batu ini" 

Daejung mengangguk, membiarkan sang kembaran memukul tangan remaja itu dengan batu yang di bawanya.

"Pukul! pukul terus hyun-ah, pukul yang keras"

Daehyun terkikik, semakin bersemangat memukul tangan remaja itu sampai berlumuran darah. Setelah puas, keduanya langsung melepaskan tangan remaja itu dan memandanginya datar.

"Kajja kita kembali, aku takut daddy sudah sampai" ajak daehyun yang langsung berjalan ketempat awal dimana mereka menunggu

Daejung tak menjawab, masih menatap si remaja yang terduduk memegangi lengannya. Ia berjongkok, menatap remaja itu tanpa ekspresi dengan bibir tipis yang menyungging menyeramkan.

"Lain kali, jangan coba-coba mencari masalah dengan kim daejung" tekannya, lalu melempar pasir ke wajah remaja itu sebelum pergi dari sana.

Mobil taehyung terparkir, yoongi langsung turun dengan tergesa. Berjalan cepat memasuki taman kanak-kanak untuk mencari si kembar. Ia merasa bersalah saat melihat sekolahan si kecil sudah sepi, hanya beberapa guru yang masih lalu lalang.

Ingin sekali ia merutuki hasrat si pria tan yang tak kenal waktu, karena gara-gara dia...mereka jadi terlambat menjemput si kembar. Lubang nya terasa sakit, dan menyusahkannya  berjalan karena hujaman pria itu.

Sedangkan di belakang sana, taehyung hanya terkikik geli...merasa puas telah bercinta dengan si manis, meski sebentar.

"Sayang pelan-pelan, nanti lubangmu tambah sakit"

Yoongi hanya mendelik tajam, dan kembali membuang muka dengan kaki pendeknya terburu mengambil langkah.

"Permisi ssaem, apa semua anak-anak sudah pulang?"

"Sudah tuan, sedari tadi mereka semua sudah pulang" jawab salah satu guru itu yang jelas saja membuat yoongi panik

Si manis menoleh pada sang suami, sorot matanya sendu yang membuat taehyung tidak suka. Ia segera menarik tubuh mungil itu ke pelukannya, membisikan kalimat penenang dan meyakinkan sang istri bahwa si kembar baik-baik saja.

"Tenangkan dirimu, twins pasti baik-baik saja. Mereka pasti sedang berkeliling di sekitaran sini"

"B-bagaimana kalau tidak? aku takut mereka di culik"

"Astaga sayang, jangan bicara yang tidak-tidak" ucap taehyung tak suka

"A-aku hanya mengungkapkan ketakutanku ahjussi"

THE KIM'S ( TAEGI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang