Setelah kejadian hari itu, yoongi semakin pendiam. Hanya berbicara seperlunya saja, selebihnya hanya anggukan dan gelengan. Pria manis itu juga banyak mengurung diri, padahal sudah sering taehyung ingatkan bahwasanya dirinya sangatlah luar biasa, namun nyatanya itu semua gagal.
Hinaan serta makian wanita itu, telak membuat yoongi kembali terjebak pada masa lalu nya. Masa dimana ia tidak berguna, tidak diinginkan, diasingkan, dan tak diharapkan. Ia juga selalu saja merepotkan, dan melukai orang-orang tersayangnya tanpa ia sadari.
"Ya...aku memang tidak berguna" lirihnya, menatap kosong pada keadaan luar dengan kedua lengan tekepal di sisi tubuhnya.
Angin dini hari tak sedikitpun membuatnya kedinginan, justru ini...ini yang hatinya rasakan sekarang setelah kejadian itu.
Dan ini...sudah berlangsung selama 3 bulan lamanya. Kakinya sudah sembuh, dan bisa ia gerakan kembali sesuai harapannya.
Harum parfum menyeruak, di susul pelukan hangat di belakang tubuhnya. Rasanya nyaman, dan aman. Tapi...kenapa ia tidak bisa melakukan apa-apa agar prianya aman? kenapa selalu saja ia yang menjadi penyebab belahan hatinya itu terluka.
Ia memang benar-benar tidak berguna...
"Kenapa disini hm? udaranya dingin sayang, ayo kita masuk"
Yoongi tak menjawab, ia masih asik berdiri dengan hazel yang mulai memanas. Berusaha mati-matian agar tidak meluncur bebas berbaur dengan angin dini hari.
"Sayang..."
"Mianhae..." lirih yoongi, menunduk dengan setetes air mata meluncur bebas
Taehyung, pria tan itu segera membalikan tubuh yoongi dengan lembut. Kedua lengannya bertengger di bahu rapuh itu dengan sedikit remasan.
"Tatap aku"
Si manis terus menunduk, mengigit bibir bawahnya menahan rasa sakit ketika taehyung semakin menguatkan remasan nya.
"Ku bilang tatap aku!"
Yoongi menggeleng pelan, ringisan lirihnya keluar tapi tak membuat taehyung melepaskan kedua tangannya.
"KIM YOONGI!"
Tubuh kecil yoongi membeku, detak jantungnya berdetak tak karuan dengan air mata semakin mengucur deras tanpa isakan. Dengan rasa takut yoongi mendongkak, bersibobrok dengan safir dingin yang membuatnya sakit. Ini pertama kalinya setelah menikah taehyung menunjukkan tatapan itu lagi.
"T-taetae..."
"Wae? sakit?" tanya taehyung semakin meremas pundak si manis, dengan pandangan menajam.
"Itu juga yang aku rasakan selama tiga bulan ini, kau mendiamiku, bahkan selalu saja menghindar dariku, ada apa sebenarnya denganmu YOONGI?!"
Hatinya berdenyut, sakit saat pria itu menyebut namanya tanpa embel-embel marga 'KIM', yang menandakan jika pria tan itu marah.
"JAWAB!!"
Tubuh mungil si manis semakin gemetar, ingatan ketika pertama kali bertemu taehyung berputar bak kaset rusak yang membuat kepalanya pusing.
"Mianhae...hiks...mianhae..."
"MAAF MAAF DAN MAAF, AKU TIDAK BUTUH MAAFMU! AKU HANYA BUTUH PENJELASANMU KIM YOONGI!!" geram taehyung berteriak tepat di wajah basah si manis dengan menggoyangkan kedua pundak rentan itu kuat.
Nafas yoongi mulai berantakan, tapi ia berusaha berbicara di sela isak tangis dengan rasa sesaknya
"A-aku...aku hanya takut kau terluka, hiks...hah...kau selalu saja terluka jika menyangkut diriku, hiks...a-aku adalah penyebab semua lukamu ahjussi...hah...hah...a-aku juga tidak berguna, aku tidak bisa menjagamu sebagaimana kamu menjagaku hiks...a-aku hah...hah...benar-benar tidak berguna....hiks...k-kumohon, maafkan aku. A-aku janji...hah...hah...akan berusaha agar tidak membuatmu terluka, hiks...aku j-janji, tae..."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KIM'S ( TAEGI )
FanfictionVol.2 dari Mafia Love Nyatanya ia telah jatuh, jatuh pada boneka nya sendiri. Ia tak bisa mengelak, dan mendapatkan boomerang atas apa yang ia putuskan. Namun dibalik semua itu, ia besyukur. Karena dengan adanya si manis hidupnya terasa harmonis, d...