Yoongi dengan telaten mengelusi punggung si kecil daehyun yang menangis kencang, sedangkan matanya tajam menatap taehyung yang duduk lesehan di bawah dengan raut bersalah. Ia benar-benar terkejut saat tadi mendengar suara tangisan menggelegar si kecil, dan ternyata ulah si pria tan yang terlalu kencang menendang bola sampai-sampai mengenai sebagaian wajah daehyun.
Bahkan saking kencang nya, si kecil sampai terjelembab ke belakang yang membuatnya terkejut.
"Huks....sakit mommy huks" adunya, bibir kecilnya terus mengeluarkan isakan tapi tidak seperti sebelumnya.
Pandangan yoongi teralih pada si kecil, lalu tersenyum lembut menenangkan "Iya mommy tahu, tahan sebentar nanti sakit nya akan hilang kok"
Daehyun tak menanggapi dan terus saja menangis, berdiri di hadapan sang mommy dengan kompresan es batu di wajah tampannya. Sedangkan daejung hanya memperhatikan seraya duduk mengoleskan salep pada pinggang nya sendiri.
"Lagipula disuruh siapa jadi kiper?" pertanyaan bernada dingin itu mengalun tanpa dosa yang membuat daehyun semakin terisak
"T-terserahku lah! hiks...huhu..."
"Yasudah jangan cengeng, kiper itu harus tahan banting tau" balas daejung santai menatap datar kembarannya itu
"Tapi tetap saja ini sakit! daddy terlalu kencang menendangnya"
Taehyung yang merasa di sebut dalam percakapan itu pun tersenyum kikuk, lalu mendekati si kecil sambil berjongkok "M-maafkan daddy ya, itu benar-benar tidak sengaja boy"
"Sengaja atau tidak, pokoknya tetap salah daddy!!!" pekik daehyun kencang sampai wajahnya memerah
Taehyung menghela nafas panjang, lalu meraih tangan mungil si kecil.
"Apa yang harus daddy lakukan agar anak tampan daddy ini memaafkan daddy hm?"
Daehyun diam sebentar, lalu menatap sang daddy dengan bibir terpout lucu "Belikan action figure terbaru dari pokemon"
"Baiklah, besok pagi action figure keinginanmu sudah akan ada di kamar"
"Benarkah?" tanya daehyun antusias melupakan rasa sakit di wajahnya
"Iya, lihat saja nanti"
Daehyun memekik kesenangan, lalu menghambur pada pelukan daddy nya. Si kecil bergumam terima kasih banyak sekali, dengan ciuman-ciuman sayang di wajah tampan taehyung.
Yoongi yang melihat itu tersenyum hangat, merasa bahagia sekali. Ia menoleh ke samping guna menatap si kecil daejung yang hanya diam seperti biasanya. Tangan putihnya terulur, mengelus surai lembut si kecil penuh kasih
"Apa sudah di obati lebamnya?"
"Sudah" angguk daejung yang membuat si manis tersenyum bangga
"Jungie apa kau ingin sesuatu? nanti biar sekalian daddy belikan"
Keduanya menoleh, menatap taehyung yang baru saja memberikan penawaran pada si kecil daejung. Anak itu mengangguk, lalu berucap yang membuat kedua orang dewasa itu terkejut bukan main.
"Ah, m-maksudmu pedang-pedangan?" tanya taehyung berusaha membenarkan ucapan si kecil.
Daejung menggeleng dengan manik safir dingin, menatap lurus pada sang daddy yang memandanginya sama.
"Tidak, aku ingin yang asli. Katana panjang yang asli" ucap si kecil tanpa ragu
Yoongi segera menangkup wajah manis sang anak, lalu menggeleng dengan wajah serius "Tidak, mommy tidak akan mengizinkan daejung memiliki itu"
Seulas senyum gummy terukir, daejung memegani lengan sang mommy dengan jemari kecilnya "Jangan khawatir mom, jungie bisa menjaga nya dengan baik"
"Tidak, itu benda tajam. Mommy tidak akan mengizinkanmu memilikinya"
Si kecil hanya tersenyum kecil, lalu melepaskan kedua tangan mommy nya perlahan. Kepalanya tertoleh pada taehyung lalu nge wink yang membuat pria tan itu menghela nafas pelan dengan anggukannya.
"Jangan lupa belikan ya daddy, jungie menantinya" ucapnya, lalu pergi dari sana memasuki mansion disusul daehyun yang berjingkrak.
Yoongi menatap pria dominan itu menuntut, sedangkan yang di tatap hanya bisa menghela nafas, bangkit dari jongkoknya lalu melangkah dan duduk di samping si manis.
"Kau akan benar-benar membelikannya?"
"Hm, mau bagaimana lagi? selama ini daejung tak pernah meminta sesuatu, dan sekarang ia meminta nya. Aku tidak setega itu untuk menolak permintaan pertamanya"
"Tapi itu senjata tajam ahjussi!" ujar yoongi tak terima
Taehyung mengangguk paham, lalu menengadah menatap langit "Jangan khawatir, dia hanya ingin mengoleksinya saja sayang. Mana mungkin anak sekecil itu bisa menggunakannya"
Yoongi menghela nafas lelah, tidak habis fikir dengan jalan fikiran suaminya itu. Mana bisa seorang anak kecil diizinkan menyimpan senjata tajam? orang gila!
"Ayo kita ke dalam, cuacanya semakin panas" ujar taehyung, lalu mendorong kursi roda si manis tanpa menunggu jawaban dari sang empunya.
Sesaat setelah sampai di ruang tamu, yoongi menyuruh taehyung untuk berhenti. Ia meminta pada pria tan itu untuk membawanya ke atas sofa, karena ingin menonton televisi. Ia merasa bosan jika terus-terusan berada di dalam kamar.
"Ingin menonton apa?"
"Romcom saja" jawab yoongi, yang diangguki taehyung.
Pria tan itu menyalakan tv, menyetelnya dalam saluran khusus lalu menekan salah satu film romcom yang sedang ramai akhir-akhir ini. Pria tan itu beranjak, dan kembali dengan selimut tebal nan lembut.
Duduk di samping si manis, lalu menutupi kaki mereka dengan selimut itu sampai pinggang. Mereka menonton santai, dengan yoongi bersandar nyaman di dada bidang taehyung, sedangkan tangan pria tan itu mengelus lembut punggung sempitnya.
Ah, sungguh romantis dan hangat! dan itu tidak luput dari pandangan dua anak kecil yang mengintip dari lantai atas dengan senyum hangat di wajah mereka.
'Ternyata daddy bisa romantis juga'
'Hatiku terasa hangat sekali, tuhan...'
( Bonus pict )
( Awwwwwwwwww 😍😍😍 )
Halloha
Vomment ya
Next?
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KIM'S ( TAEGI )
FanfictionVol.2 dari Mafia Love Nyatanya ia telah jatuh, jatuh pada boneka nya sendiri. Ia tak bisa mengelak, dan mendapatkan boomerang atas apa yang ia putuskan. Namun dibalik semua itu, ia besyukur. Karena dengan adanya si manis hidupnya terasa harmonis, d...