21

325 42 2
                                    

Kini keluarga kecil Kim dalam perjalanan pulang, hening menyelimuti karena ketiga kesayangannya itu tengah tertidur. Tak terganggu sama sekali dengan laju mobil yang terkadang tak teratur.

Mereka pasti lelah, kasihan sekali...

Taehyung tersenyum, menoleh sekilas pada si manis yang tertidur dengan kepala terkulai ke pintu mobil. Ia jadi merasa bersalah, jadi tanpa fikir panjang...kakinya menginjak pedal gas, yang membuat mobil mewahnya melaju sangat kencang di jalanan

"Lelah sekali ya? maafkan aku" ucapnya, dengan tangan kiri mengelus surai si manis sayang, sedangkan tangan kanannya fokus mengontrol kemudi.

Hingga tak terasa, kini mobil nya telah memasuki kawasan mansion luasnya. Ia turun dari mobil lalu membuka pintu mobil si manis, membuka sabuk pengaman lalu menggendong tubuh mungil itu dengan hati-hati.

"Tolong bawa putraku ke kamar" pintanya pada mingyu dan bangchan

"Baik master"

Taehyung mengangguk, melangkah memasuki mansion dengan si manis di gendongan nya. Kakinya menaiki tangga dengan perlahan, sesekali ia akan menunduk...melihat si manis yang tertidur nyaman, persis seperti bayi.

Ia tersenyum gemas, semakin mengeratkan gendongannya.

Setelah membaringkan yoongi di ranjang, dengan telaten ia membuka sepatu, kaos kaki lalu pakaian si manis untuk ia ganti dengan piyama satin, agar sang istri nyaman dalam tidurnya.

Chup!

"Tidur yang nyenyak sayang"  bisiknya penuh cinta, lalu beranjak dari ranjang untuk membersihkan diri.

Sedangkan disisi lain, di ruangan serba hitam dengan aksen golden di setiap ornamen sudutnya, seorang pria paruh baya tengah duduk angkuh dengan bibir mengapit nikotin, matanya tajam menatap lurus pada penghargaan di atas meja nya.

"Sialan! padahal tinggal sedikit lagi, fuck!" gerutunya kesal, menekan ujung rokoknya keatas asbak

"Bagaimana caranya agar aku bisa mengalahkan perusahaan Kim sialan itu? apa dengan istrinya?"

Kidoong berfikir sejenak, lalu menggeleng brutal "Tidak tidak, dia sama sekali tak tahu menau soal perusahaan. Aku tak sejahat itu untuk melibatkannya"

"Tapi bagaimana caranya?"

Ia bersandar dengan helaan nafas panjang, kelopak matanya tetutup dengan otak yang berputar, memikirkan cara agar bisa mengalahkan perusahaan anak ingusan itu.

"Apa sebenarnya kelemahan dia?" gumamnya

"Kenapa semua orang seakan takut dengannya?"

"Siapa Kim taehyung sebenarnya?"

Begitu banyak pertanyaan di kepalanya, tapi yang jelas...ia harus mengalahkan bocah ingusan itu. Tangan keriputnya mengambil ponsel, lalu mendial salah satu nomor anak buahnya.

"Ia tuan besar?"

"Cari tahu tentang kim taehyung, informasi sekecil apapun jangan sampai tertinggal, kalau perlu kau harus memata-matainya setiap hari" 

"Baik tuan"

"Dan aku ingin informasi tentang nya secepat mungkin"

"Akan saya usahakan tuan"

"Jangan mengecewakan aku, james"

"Saya akan berusaha semampu saya tuan"

"Bagus!" ucap kidoong, lalu menutup panggilan telponnya.

Ia menyeringai, mata nya menajam dengan tangan terkepal meremas ponselnya sendiri.

"Kita lihat, seberapa lama kau berada di puncak Kim..." 






THE KIM'S ( TAEGI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang