Daehyun yang selesai lebih dulu dari daejung segera berlari dari ruang makan untuk pergi ke perpustakaan. Ia menaiki undakan tangga dengan pelan, bersenandung riang yang membuat para anak buah taehyung serta maid menahan pekikan gemasnya.
Namun, bibirnya berhenti bergerak saat melihat sang guru yang baru saja keluar dari kamar orang tua nya.
"Ssaem kenapa keluar dari kamar mommy dan daddy?"
Minhyun menoleh cepat, terkejut yang membuatnya tersentak. Ia menarik nafas pelan, sebelum menyunggingkan senyum penuh kebohongan.
"A-ah, itu...tadi ssaem tidak sengaja mendengar suara. Maaf jika ssaem lancang"
"Itu memang sangat lancang" sahut suara dingin dari seorang anak yang kini menatap minhyun datar.
"Tidak sopan masuk ke dalam kamar orang lain tanpa izin"
Setelah mengatakan itu, daejung meninggalkan mereka berdua. Si sulung menghela nafas pelan, menatap sang guru yang diam memandang punggung daejung.
"Lebih baik ssaem segera ke ruang belajar, aku tidak mau waktu belajarku terbuang" ucapnya, berlalu dari sana untuk menyusul sang kembaran.
Sedangkan minhyun menggertakan giginya, ia merasa geram. Memejamkan matanya sejenak, lalu melangkah santai menuju ruang belajar alias perpustakaan.
Tidak ada yang istimewa, mereka belajar dengan ringan. Sesekali minhyun akan melontarkan pertanyaan candaan yang hanya di tanggap hening oleh si kembar. Anak kecil itu hanya diam, sambil mengunyah cemilan dari sang mommy, mata mereka menatap minhyun yang membuat guru itu tidak nyaman.
"Ada yang salah dengan wajah ssaem?"
Si kembar hanya diam, kembali menunduk untuk membaca buku. Minhyun tergelak lirih, tak percaya. Sialan sekali, bisa-bisanya anak didik yang ia ajar memperlakukan dirinya seperti ini.
Dan perlakuan itu berlanjut, sampai tak terasa ia mengajar disana sudah satu tahun. Umur si kembar sudah 6 tahun, tak ada perayaan khusus selain keluarga kecil itu yang menggelar piknik di halaman belakang mansion.
Ia senang, apalagi bisa berdekatan dengan si manis selama ini. Bahkan hampir setiap hari melihat bagaimana tubuh polos itu terguyur lelehan air shower, bagaimana tubuh mungil itu masuk ke dalam bathtub, berendam dengan mata kucing terpejam.
Rasa-rasanya ia ingin bergabung, memeluknya dari belakang dan mengelus seluruh inci kulit putih bersih itu penuh kagum.
"Aahh~~"
Putih keluar, banyak sekali meluber membasahi kamar mandi apartement nya. Ia terengah, memperhatikan kejantanannya yang masih tegang lalu mengalihkan atensinya pada layar ponsel yang menayangkan sang majikan di kamar mandi, berdiri di bawah guyuran air shower.
"Sial! milikku masih tegang, tidak cukup hanya memakai tangan. Aku ingin merasakan lubangmu, baby boy. Lihatlah bokong sintalmu itu, aku sungguh ingin meremasnya" ujarnya, penuh kagum
"Aku selalau berusaha dekat denganmu, tapi selalu saja tak punya kesempatan"
Minhyun menghela nafas, membersihkan kejantanannya lalu memasukannya kembali ke dalam celana boxer. Setelah selesai, ia melangkah keluar, dan di suguhkan senyuman gummy cantik dari frame foto besar di dinding kamarnya.
"Hari ini aku libur mengajar, jadi jangan rindu aku ya" ucapnya, seolah-olah sedang berbicara dengan yoongi, sang majikan. Kemudian keluar untuk sarapan.
Sedangkan di mansion sekarang sedang ricuh, karena apa? ya karena taehyung dan daehyun bertengkar masalah siapa yang menghilangkan kaos kaki pokemonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KIM'S ( TAEGI )
FanfictionVol.2 dari Mafia Love Nyatanya ia telah jatuh, jatuh pada boneka nya sendiri. Ia tak bisa mengelak, dan mendapatkan boomerang atas apa yang ia putuskan. Namun dibalik semua itu, ia besyukur. Karena dengan adanya si manis hidupnya terasa harmonis, d...