34

234 45 2
                                    

Jarum jam sudah menunjukkan angka satu dini hari, tapi seorang pria manis disalah satu kamar masih terjaga, sama sekali tak bisa memejamkan matanya karena rasa mengganjal di hati kala sang suami dan kedua putranya belum juga pulang.

Padahal ini sudah sangat lewat dari batas lembur, apakah sang suami sedang banyak pekerjaan? lantas kenapa tak dibantu sang sekretaris agar lebih cepat selesai?

Yoongi menghela nafas, bangun dengan perlahan lalu bersandar di kepala ranjang seraya memandangi jendela yang tertutup gorden. Lengannya terulur, mengambil ponsel di atas nakas lalu menatap nya lamat.

Haruskah? haruskah ia kembali menghubungi sang suami? tapi bagaimana kalau pria itu marah karena mendapati dirinya belum tidur?

Helaan nafas kembali terdengar, kali ini terasa lebih berat. Ia meremat ponsel nya sendiri, berniat mendial nomor suaminya tapi urung ketika samar terdengar deru mesin mobil.

Ingin sekali ia melihat, tapi karena kondisi kedua kakinya yang tidak memungkinkan, jadi harus dengan terpaksa berdiam diri diatas ranjang seperti ini. Ia menunggu dengan sabar, hingga akhirnya pintu kamar terbuka menampilkan seseorang yang sedari tadi ia tunggui.

"Kenapa belum tidur?" tanya taehyung, sedikit terkejut sebenarnya karena melihat si manis masih terjaga.

"A-aku tak bisa tidur, lagipula apa kau lupa kalau aku tak akan bisa tidur jika tak ada dirimu"

Taehyung mengulum senyum, berjalan mendekat lalu membubuhkan kecupan sayang di kening pria manis itu.

"Maaf membuatmu menunggu, aku benar-benar sibuk" ucap taehyung beralasan

"Tidak apa-apa, eum...bagaimana dengan anak-anak?"

"Mereka sudah tidur nyenyak" jawab taehyung tersenyum, memandangi wajah cantik istrinya.

Lengannya terangkat, membelai pipi tembam yang sedikit dingin itu sayang. Entah kenapa si manis terlihat semakin cantik setiap harinya, padahal tidak perawatan apapun. Bonekanya memang benar-benar sesuatu, dan ia senang akan hal itu.

"Kau cantik sayang, dan aku tidak akan pernah bosan mengatakan itu"

Rona merah samar menjalar, yoongi memukul pelan lengan kekar pria tan itu, lalu mempoutkan bibirnya ke depan.

"A-aku laki-laki! mana ada cantik"

Chup!

"Kau memang cantik baby, seperti boneka" puji taehyung setelah mengecup singkat bibir moyong itu

"Ish! sudah sana mandi, k-kau bau"

Taehyung terkekeh gemas, mengecup kembali bibir manis itu sebelum pergi ke kamar mandi meninggalkan si manis yang terdiam dengan wajah merah padam.

Jemari mungilnya meremat selimut, ia merasa panas karena malu. Bisa-bisanya pria itu menggombal di pagi buta seperti ini, memang dasar mesum!

"Ung~ maluuuuu" cicitnya dengan mengigigit selimutnya, senyum malu-malu nya muncul begitu saja lalu menangkup pipinya sendiri yang begitu terasa sangat panas.

"Panas, bagaimana ini?"

Si manis mengipasi dirinya sendiri, berusaha menghilangkan rasa panas di wajahnya. Jantungnya berdetak tak karuan dengan rasa bahagia karena dipuji cantik oleh suaminya.

"Taetae selalu saja bisa membuatku seperti ini, ish!" kesalnya dengan bibir terpout, kedua tangannya masih sibuk mengipasi dirinya sendiri.

Ia memejam, dan itu tak luput dari safir taehyung yang baru saja keluar kamar mandi. Pria tan itu diam, menyilangkah kedua tangannya pada dada telanjangnya...sedangkan dari pinggang sampai lutut, dibalut handuk putih yang lembut.

THE KIM'S ( TAEGI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang