Siapa yang nyangka end?
Gue nggak bilang endPanik ya~
✨✨✨
Zain tidak tahu ke mana arah mobil itu akan membawa keduanya, yang jelas cowok itu terus mengikuti mobil itu sambil melirik Devan sekilas.
Raut Devan rumit, tak bisa dijelaskan bagi Zain. Manik almond itu kembali menatap ke arah depan, dia tidak tahu ada hubungan apa pria di mobil itu dengan Devan.
Selama ini Devan tidak pernah memperlihatkan bagaimana orangtuanya, cewek itu hanya bilang kalau orangtuanya sibuk. Lalu mengundang ke kosan ala kadarnya sambil bercanda.
"Sorry, ya, kosan gue jelek buat anak cemara kayak kalian."
Zain ingin bertanya, tapi tidak bisa. Yang bisa dia lakukan sekarang adalah mengikuti keinginan Devan dan melihat bagaimana ke depannya nanti.
"Hotel Serophin?" gumam Devan dengan sorot serius.
Mobil yang mereka ikuti akhirnya berhenti di hotel ternama, Zain sengaja berhenti jauh dari area hotel. Selain karena keduanya masih memakai seragam Starlight, Zain cemas akan gender Devan yang flexible.
"Selagi mereka masih ngobrol, lo pantau aja terus," ucap Devan turun dari atas motor, lalu menepuk bahu Zain kuat. "Gue mau beli kaos diskonan dulu, tunggu di sini!"
"Eh! Van!"
Terlambat, Devan sudah menyebrangi jalanan dan masuk ke toko serba murah. Zain punya dugaan kalau Devan akan membeli pakaian dan menyamar seperti yang sudah cewek itu lakukan sebelumnya.
Kling!
~~~
Rafly added you
Rafly added DevanTrio gorilla (3)
Rafly : p
Only people with unattitude type like that
Devan : Apa?
Rafly : gue mau bikin pengaduan!
Rafly : heh, Zain! Sok asik lo! Udah tau gue nggak bisa bahasa inggris, ngejek lo?
Devan : ?
Rafly : tentang Pastian dkk.
~~~
Zain menyimpan handphonenya, tak mempedulikan Rafly yang berisik di dalam sana. Mengalihkan pandangan, Zain melihat pasangan suami istri itu masih saja berbincang di depan mobil. Entah pasangan suami istri atau bukan, cara mereka berinteraksi begitu dekat, Zain jadi beramsumsi seperti itu.
"Nih, pake," ucap Devan tiba-tiba berada di belakang Zain, cewek itu menyerahkan kaus hitam dan topi.
"Lo gimana?" tanya Zain melirik baju di tangan Devan.
"Aman."
Tanpa malu, Devan membuka seragamnya di tepi jalan, membuat Zain terkejut bukan main dan mengalihkan pandangannya. Jantungnya jumpalitan karena Devan.
"Lo ngapain ganti baju di tepi jalan! Toilet, kan, ada!" Zain beranjak, berusaha menutupi Devan walaupun tidak tertutup sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) a Boy
Teen FictionDevan Reliaz. Siapa bilang dia cowok? Dia adalah cewek tulen yang menyamar sebagai cowok di SMA Starlight, memiliki paras manis, tinggi, jago berkelahi, suka tebar pesona, bahkan sikapnya sudah persis seperti cowok pada umumnya. Tidak ada yang tahu...