Malam ini adalah malam pertama bagi anak-anak Daichi untuk makan di kediaman mewah ini. Mereka berjalan sembari dipandu oleh penjaga yang kemarin juga memandu mereka.
Setelah tiba di ruang makan, para penjaga itu meminta izin untuk melanjutkan tugas mereka. Dan disinilah mereka 5 bersaudara, berdiri sembari menatap kagum tiap-tiap sudut ruangan. Bahkan ruang makan pun dibangun dengan sangat mewah.
Disana terdapat banyak para juru masak tengah memasakkan makanan. Di tengah-tengah ruangan itu pula terdapat sebuah meja makan yang ukurannya sangat besar. Bahkan disana disusun ada 15 kursi yang sepertinya sudah disiapkan oleh para pelayan disana.
"Mansion ini terlalu mewah bagi kita yang biasa hidup sederhana di hutan kak" Rin berseru, namun matanya masih menatap tiap sudut ruangan "ini seperti tinggal disebuah istana, sangat mewah sekali"
"Kau benar, Rin. Bahkan ruang makan pun di bangun semewah ini" balas Kiyoomi yang sama takjubnya dengan Rin "ayah pernah memberi tahukan ini sebelumnya, tetapi aku tak mengira bahwa ini akan melebihi segala ucapannya"
Disaat ke 4 anak itu tengah fokus melihat kemewahan dari ruang makan tersebut, justru Yuuji sangatlah berbeda cara pandangnya. Anak itu sedari tadi dapat mencium bau makanan yang lezat yang baru saja di angkat dari penggorengan. Perutnya sudah berbunyi sedari tadi karena mencium aroma-aroma seperti ini.
Hingga tiba seorang pelayan tengah membawakan sebakul besar yang berisikan daging salmon yang masih segar. Tangan kuat itu pun mampu menghentikan langkah sang pelayan "pelayan, bolehkah aku minta 1 potong daging salmonnya saja?"
Pelayan itu tersenyum lalu mengangguk "tentu saja tuan muda, makanan ini dibuat memang khusus untuk kalian semua" jawab pelayan itu.
Langsung saja tangan Yuuji mengambil 1 potongan daging ikan salmon itu. Kiyoomi lagi dan lagi hanya menggelengkan kepalanya melihat aksi yang dilakukan adiknya itu. Sementara Rin, anak itu malah tertawa terbahak-bahak dengan sengaja. Ia melakukan itu semata-semata untuk mengejek kakaknya.
Tetapi Yuuji tetap tak bergeming, ia langsung saja memasukkan sepotong ikan salmon itu pada mulutnya. Dirinya sudah sangat lapar.
Namun..
"Berhenti!!" seru sebuah suara yang datang bergelombolan dengan sekawanan anak. Pemilik suara itu yang tak lain dan tidak bukan adalah Tora.
Ya, anak itu selalu saja menyebalkan.
Kegiatan memasukkan salmon ke dalam mulutnya pun terpaksa Yuuji hentikan. Dirinya melirik tajam ke arah Tora yang saat ini sudah di hadapannya.
"Atas izin siapa kau berani memakan salmon itu?!" ucap Tora dengan nada yang tinggi sembari menunjuk.
"Memangnya makan harus izin terlebih dahulu? Ah ribet sekali rumah ini" balas Yuuji acuh tak acuh dan kemudian kembali melakukan aksinya.
Tora membuang napas kasarnya. Dengan cepat langkah kaki beserta tangannya itu bergerak untuk merebut sepotong daging salmon yang ada di tangan Yuuji sebelumnya. Dan berakhirlah daging itu di tangan Tora.
Anak itu memegang daging itu secara jijik "bahkan kau memakan daging ikan yang mahal ini hanya dengan menggunakan tangan saja. Huh, setidaknya gunakan sumpit yang sudah disediakan di rumah ini!!"
"Aku tidak ada urusannya denganmu Tora" balas Yuuji, ia masih tak peduli akibat hinaan yang dilontarkan oleh sepupunya itu "aku bisa ambil lagi yang lain, kau bisa mengambil yang itu"
Yuuji pun bergerak untuk mengambil sepotong daging lain. Namun lagi-lagi tubuh kecil Tora menghadang jalannya "kau mau makan bukan? Apa kau sudah meminta izin pada menteri makanan di rumah ini?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏eace 𝐒tory || Haikyuu
Teen FictionAwal kisah dari sebuah ketamakan akan kedudukan dan rasa iri hati membakar diri seorang wanita yang tak ingin menjadi nomor dua suaminya. Hingga akhirnya sang suami menceraikan istri pertamanya demi memprioritaskan istri keduanya. Putra istri pertam...