25. Terushima Yuuji & Futakuchi Kenji

16 4 0
                                    

Dalam keadaan lemah, Koushi kini tengah berjuang untuk melahirkan calon buah hatinya ke dunia. Ditemani oleh Daichi yang ada di sisinya, persalinan Koushi berjalan dengan lancar.

Sehingga sebuah suara tangisan terdengar saat bayi merah itu baru saja dilahirkan. Bidan yang membantu pun langsung menggendong bayi merah itu dan memberikan perawatan khusus atas kelahirannya.

"Selamat bu Koushi, pak Daichi, anak laki-laki kalian lahir dengan sehat" ucap sang bidan setelahnya memberikan bayi mungil itu pada gendongan Daichi.

Daichi menggendong putra keduanya dan mencium serta memeluknya.

"Tuanku, dimana anakku? Aku ingin melihatnya" ucap Koushi yang masih terbaring dalam keadaan lemah.

Daichi tersenyum dan meletakkan anak mungil itu disamping Koushi yang sedang terbaring lemah. Koushi memeluk anak itu dan menciumnya "anakku" ucapnya haru.

Setelah Koushi puas melihat putra barunya, Daichi kembali menggendong anak mungil itu sembari tersenyum "anak ini sangatlah kuat. Aku yakin ia mampu melindungi saudara-saudaranya" ucapnya.

"Maka dari situ aku menamainya Terushima Yuuji"

"Anakku Yuuji.." ucap sendu sang ibu. Daichi kembali memberikan putra keduanya itu pada ibunya untuk diberikan asi. Anak itu sangat kuat, bahkan matanya terlihat sangat gagah.

Tak lama Yui datang bersama dengan Kiyoomi. Sengaja Daichi menyuruh mereka datang setelah Koushi melahirkan, supaya mereka berdua tidak perlu menunggu lama dan akan sangat berbahaya jika itu sampai terjadi.

Koushi dibawa ke klinik dekat rumahnya, sang bidan berkata bahwa ia tidak bisa melakukan persalinan di rumah Daichi karena adanya jadwal yang padat, sehingga membuat Koushi tidak bisa melahirkan di rumahnya, seperti saat Kiyoomi lahir dulu.

Pintu kamar ruang klinik terbuka. Terlihat disana seorang bayi imut tengah tertidur disamping ibunya yang ikut terlelap. Di sisi lainnya ada Daichi yang sedang membuatkan susu formula dari dokter untuk bayi Yuuji yang menggemaskan.

"Adik!!" seru Kiyoomi berlarian mendekati ranjang tempat ibu dan adiknya terlelap. Mata Kiyoomi bersinar takjub melihat bayi mungil yang saat ini menjadi adiknya.

Jari kecilnya menyentuh pipi bayi Yuuji, dan itu ia lakukan berkali-kali saking dirinya merasa takjub melihat kelahiran adiknya "ayah, apakah dia adalah adikku?" tanyanya.

Daichi menoleh saat pertanyaan itu dilontarkan. Ia tersenyum dan menghampiri sang anak sulung dan mengelus surai ikalnya "iya anakku. Mulai sekarang kau adalah seorang kakak. Ayah harap kau bisa menjaga dan menyayanginya ya"

Kiyoomi mengangguk "ya!" balasnya dengan semangat lalu jemari kecilnya ia kaitkan pada jemari kecil sang adik. Yuuji menggenggam tangan kecil milik Kiyoomi dan Kiyoomi tersenyum.

Tangan kiri Kiyoomi terulur untuk membelai pucuk surai sang adik pelan "adik manis, ini kakak, Kiyoomi. Besar nanti janji ya bakal jagain adik-adik kita bersama-sama?" ucap Kiyoomi.

Tingkah gemas itu membangunkan Koushi dari tidurnya. Ia menatap putra sulungnya "Kiyo? Ya ampun kamu sudah datang nak?" tanya Koushi "sudah makan belum Kiyo nya?"

Kiyoomi mengangangguk girang "sudah bu! Tadi ibu Yui yang menemaniku makan!" tunjuk Kiyoomi pada Yui yang berdiri di belakangnya.

Koushi menatap Yui sembari tersenyum "terima kasih, Yui" ucapnya.

Yui ikut tersenyum, ia melangkahkan kakinya menghampiri Koushi dan Yuuji yang masih terlelap itu. Jari telunjuknya menyentuh pipi gembul sang anak. Wanita itu menatap anak itu dengan senyum sendu.

"Jadi, siapa namanya kak?" tanya Yui yang fokusnya masih pada bayi kecil itu "dia sangat menggemaskan. Rambutnya berwarna kecoklatan dan memiliki tubuh yang kuat. Anak ini sungguh luar biasa"

𝐏eace 𝐒tory || HaikyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang