17 tahun telah berlalu, sudah saatnya perusahaan mendapatkan bos barunya. Bos lama, Ukai Ikkei telah meninggal dunia 5 tahun silam, dan kini putra dari Ukai Ikkei dan istrinya, Nekomata Yasufumi akan melanjutkan perusahaan tersebut.
Disebuah kota bernama Yokohama, sekelompok orang tengah menatap seorang pemuda yang kini telah sepenuhnya terikat tangan dan kakinya. Tubuhnya penuh luka dan sangat berantakan, seperti orang yang sudah tidak punya niat hidup.
"Hoi! Apa kau sadar apa yang kau lakukan, bocah?!" ucap seorang pria paruh baya yang sepertinya merupakan ketua kelompok itu "kau akan mati setelah mencuri semua hasil produksi kami!"
Pemuda itu menyeringai dibalik wajahnya yang babak belur, membuat sang ketua kelompok itu geram lalu memukulnya menggunakan cambuk dengan sangat keras.
Sedikit mengerang kesakitan, namun wajahnya masih tetap menyeringai, menambah kesan benci timbul pada ketua kelompok yang diketahui sebagai bos dari sebuah perusahaan besar.
"Bocah ini!! Akan ku bunuh kau!!" sebuah belati sekarang tepat berada di leher pemuda yang sudah terluka parah itu. Namun pemuda itu sama sekali tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun, bahkan ia masih sempat tertawa.
"Kau tidak akan bisa membunuhku" ujarnya, masih dengan seringai "kakakku akan datang menyelamatkanku, dia sangat kuat dan hebat. Aku berani bertaruh bahwa kaulah yang akan mati disini, bukan aku" ucapnya diakhiri suara tertawa yang lebih kencang tatkala terdengar suara motor yang maju melesat hingga menabrak para manusia yang berdiri disana.
"Cepat tangkap dia!!" tegas sang bos.
Berbagai serangan, pukulan, dan tinjuan dilayangkan pada seorang Ukai Keishin, namun itu tak ada arti baginya. Hingga ia berhasil mencapai sang bos yang kala itu masih menempelkan belati pada leher sang adik.
"Lepaskan dia, atau perusahaan kita akan bermusuhan" ancam Keishin, namun tanpa senjata apapun.
Belati yang tadinya diarahkan ke leher sang adik kini beralih menunjuk dirinya "apa kau tau, Keishin putra Ukai?! Adikmu ini..!" belati tadi ia kembali arahkan pada adiknya "telah mencuri sebanyak 550 botol miras hasil produksi perusahaan kami! Ia juga sudah membuat banyak kekacauan di dalam perusahaanku!"
"Dia tidak salah, tapi kau yang salah" tunjuk Keishin pada sang bos.
"Aku katamu?!"
"Ya, jika penjagaanmu ketat, kau tidak akan kebobolan seperti ini, apalagi yang mencurinya anak berusia 17 tahun" sambung Keishin menatap adiknya.
Yang tadinya tanpa senjata, kini Keishin menodongkan pistol ke arah bos tersebut "lepaskan atau semua karyawanmu akan mati saat ini juga"
"Tch!! Apa-apaan itu?! Kau ingin membunuh karyawan-karyawanku?! Lemah! Bunuh aku! Akulah lawanmu!!" teriak sang bos tak terima.
Dor!!
1 peluru berhasil melesat, namun sengaja ia tak mengenai sang bos karena ia tidak berniat untuk membunuhnya. Saat itu juga Keishin membuka pengingat tangan dan kaki adiknya dan segera membawanya pergi.
Sang bos yang merasa terhina membuat dirinya terbakar oleh api kebencian akan balas dendam.
"Tunggulah kau Keishin!! Suatu hari nanti aku akan bisa membalaskan dendamku ini!! Tunggu saja kau!!"
*****
Duakk
"Anabara?!!" ucap Yasufumi yang terkejut melihat anaknya yang berhasil diselamatkan oleh Keishin namun dalam keadaan yang sangat buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏eace 𝐒tory || Haikyuu
Teen FictionAwal kisah dari sebuah ketamakan akan kedudukan dan rasa iri hati membakar diri seorang wanita yang tak ingin menjadi nomor dua suaminya. Hingga akhirnya sang suami menceraikan istri pertamanya demi memprioritaskan istri keduanya. Putra istri pertam...